Uruguay Terima Rantis Serbu MRAP Mamba MK7 4×4, Apa Bedanya dengan Mamba MK2 Punya Kopassus?

Selain telah digunakan oleh Ukraina dalam berperang melawan Rusia, rantis serbu Mine-Resistant Ambush Protected (MRAP) Mamba 4×4 juga populer di Indonesia, lantaran menjadi salah satu rantis andalan pada Sat-81/Gultor Kopassus. Dan belum ini ada kabar seputar rantis Mamba yang datang dari Uruguay.

Baca juga: Mamba dan Bushmaster – Dua Rantis MRAP yang Mejeng di Victory Park Moskow, Sejenis yang Digunakan Kopassus

Dikutip Armyrecognition.com, pada tanggal 24 Juli 2024, Angkatan Darat Uruguay menerima sumbangan yang cukup besar berupa 13 rantis Mamba Mk7 MRAP dari Amerika Serikat, yang bernilai sekitar $13 juta. Sumbangan ini merupakan bagian dari paket kerja sama pertahanan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan penjagaan perdamaian Uruguay. Upacara penyerahan berlangsung di Service of Material and Armament, dihadiri oleh Duta Besar AS untuk Uruguay Heide Fulton, Menteri Pertahanan Nasional Uruguay Javier García, dan Panglima Tertinggi Angkatan Darat Uruguay.

Duta Besar Fulton mencatat hari bersejarah bagi hubungan pertahanan AS-Uruguay dan menyoroti bahwa sumbangan tersebut, yang didanai oleh Global Peace Operations Initiative (GPOI) melalui Komando Selatan AS (SOUTHCOM), akan menyediakan kemampuan penting bagi personel penjaga perdamaian Uruguay yang beroperasi di zona konflik.

Mamba Mk7 dirancang untuk lingkungan yang terancam oleh ranjau dan alat peledak rakitan (IED), yang memiliki hull berbentuk V untuk menangkis efek edakan dan memenuhi standar NATO yang ketat untuk ketahanan terhadap ledakan. Kendaraan ini dilengkapi dengan mesin Deutz BF6L914C Turbo dan transmisi otomatis Allison 2500SP, yang menawarkan mobilitas dan perlindungan. Kendaraan ini mendukung berbagai konfigurasi, termasuk transportasi pasukan, peran komando, dan evakuasi medis.

Mamba berasal dari Afrika Selatan yang dikembangkan pada akhir 1980-an, rantis ini dikembangkan untuk menggantikan Buffel dalam operasi militer dan keamanan. Model awal didasarkan pada sasis Toyota Dyna, yang berkembang seiring waktu dengan peningkatan perlindungan dan kinerja. Mamba telah digunakan dalam tugas penjagaan perdamaian dan militer di negara-negara seperti Somalia, Kenya, dan Uganda. Desainnya berfokus pada kesederhanaan, keandalan, dan kemudahan perawatan.

Sejak 2016, Osprea Logistics, sebuah perusahaan yang berbasis di AS, telah menjadi produsen eksklusif Mamba Mk7, yang mengirimkan kendaraan ini ke seluruh Afrika untuk operasi penjagaan perdamaian dan kontraterorisme. Kemampuan Mk7 untuk menahan berbagai serangan IED telah memperkuat reputasinya akan keselamatan dan keandalannya. Kemampuan beradaptasi dan efektivitas biaya kendaraan ini menjadikannya pilihan bagi berbagai pasukan militer dan penjaga perdamaian internasional, yang menyediakan perlindungan lapis baja tingkat NATO dengan harga yang kompetitif.

Ketimbang Mamba yang dioperasikan Kopassus (Mamba MK2), maka Mamba MK7 yang diterima Uruguay, selain lebih baru juga lebih modern. Perbedaan utama antara Mamba MK2 dan Mamba MK7 terletak pada tingkat perlindungan, kapasitas, dan fitur operasional. Mamba MK7 adalah versi yang lebih baru dengan perlindungan balistik yang lebih tinggi, kapasitas angkut yang lebih besar, dan dilengkapi dengan teknologi dan fitur operasional yang lebih canggih dibandingkan dengan Mamba MK2.

Mamba MK2 mengadopsi standar proteksi hingga level STANAG 4569 Level 1 (perlindungan terhadap peluru 7.62×51mm NATO). Mamba MK2 dapat memberi perlindungan terhadap ranjau anti-personil dan anti-tank ringan. Mamba MK2 punya kapasitas 10 personel (termasuk pengemudi dan komandan).

Sementara Mamba MK7 mengadopsi standar proteksi hingga level STANAG 4569 Level 2 (perlindungan terhadap peluru 7.62×39mm API BZ dan peluru 7.62×51mm NATO lebih tinggi). Mamba MK7 dapat memberi perlindungan terhadap ranjau anti-tank yang lebih berat dan IED (alat peledak improvisasi). Mamba MK7 punya kapasitas 12 personel (termasuk pengemudi dan komandan).

Mamba MK2 SWB: Rantis Serbu MRAP Sat-81/Gultor Kopassus TNI AD

Mamba MK7 memang lebih lebar dibandingkan dengan Mamba MK2, dengan lebar sekitar 2,48 meter dibandingkan dengan 2,3 meter pada MK2. Mamba MK7 juga lebih berat dengan berat kosong sekitar 7,5 ton, sedangkan Mamba MK2 memiliki berat kosong sekitar 6,5 ton. Berat maksimum Mamba MK7 juga lebih besar, memberikan kapasitas lebih untuk perlindungan tambahan dan perlengkapan.

Perbedaan dalam dimensi dan bobot ini mencerminkan peningkatan dalam hal perlindungan, kapasitas angkut, dan fitur operasional pada Mamba MK7 dibandingkan dengan Mamba MK2.

Mamba Kopassus tampil dalam Latihan Gabungan Anti Teror tahun 2011.

Mamba MK7 diproduksi oleh Osprea Logistics, yang telah mengambil desain asli Mamba dan mengembangkannya lebih lanjut dengan teknologi modern untuk meningkatkan perlindungan dan kinerja. Perbedaan utama antara Mamba MK2 dan MK7 terletak pada produsen, dengan MK2 diproduksi oleh Reumech OMC (BAE Systems Land Systems South Africa) dan MK7 oleh Osprea Logistics.

Osprea Logistics adalah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat tetapi memiliki operasi manufaktur dan pengembangan di Afrika Selatan. (Gilang Perdana)

Zil Falcatus 4×4 – Rantis Lapis Baja Futuristik ala “Batmobile” Andalan Alpha Group – Unit Anti Teror FSB Rusia

One Comment