Pertama Kali, Israel Perlihatkan Jet Tempur F-16I Sufa Gotong Empat Rudal Rampage
Sebuah foto langka beredar di jagad maya, memeperlihatkan F-16I Sufa (Badai) milik Angkatan Udara Israel dalam formasi “beast mode”, tapi beast mode yang ini berbeda, pasalnya yang dibawa F-16I adalah empat rudal Rampage yang dipasang di bawah sayap.
Baca juga: Israel Pensiunkan Jet Tempur F-16C Barak 1, Bisa Jadi Kabar Baik untuk Zelenskyy
Seperti dikuitip The War Zone, Angkatan Udara Israel (IAF) merilis foto langka dari F-16I dengan empat rudal Rampage, adalah sebuah adaptasi dari roket artileri berpemandu presisi yang diluncurkan dari darat. Foto tersebut digunakan untuk pengumuman tentang pembunuhan Mustafa Ahmad Shahdi, seorang komandan tinggi Hizbullah oleh Israel, meskipun tidak jelas apakah Rampage digunakan untuk melancarkan serangan itu.
Sejak pertama kali muncul ke publik pada tahun 2018, rudal buatan Israel Aerospace Industries (IAI) ini telah digadang-gadang sebagai alat yang ideal untuk melakukan serangan mendadak terhadap target bernilai tinggi yang sensitif terhadap waktu dan dipertahankan dengan baik, dan melancarkan serangan dari jarak yang jauh, sehingga mengurangi risiko bagi pesawat peluncur.
Rudal balistik yang diluncurkan dari udara digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada bulan April 2024, dan ada bukti visual dari puing-puing yang ditemukan di Irak setelahnya. Puing-puing tersebut juga menunjukkan bahwa senjata ditembakkan dari luar wilayah udara Iran, yang menggarisbawahi manfaat jarak jauh yang ditawarkan oleh senjata seperti Rampage, Rocks, dan Air LORA. Jarak tersebut sangat penting bagi Israel, yang memiliki kemampuan pengisian bahan bakar udara terbatas yang dapat digunakan untuk memperluas radius peluncuran tempur.
Rampage pada dasarnya adalah rudal balistik EXTRA 306 mm yang ditempa ulang untuk sistem roket artileri PULS buatan Israel. Adaptasi mengubahnya menjadi senjata yang diluncurkan dari udara, pengembangannya dilakukan bersama oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dan Elbit Systems.
Rampage dengan panjang 4,7 meter dapat melaju dengan kecepatan supersonik, sehingga sulit dideteksi dan dicegat menggunakan sistem pertahanan udara seperti Iron Dome. Rampage, yang berbobot lebih dari setengah ton dan diluncurkan pada tahun 2018, dirancang untuk menembus dan menghancurkan kawasan terlindung, seperti bunker.
Sementara jet tempur pembawa Rampage, F-16I Sufa adalah varian khusus dari F-16D Block 52 yang dikembangkan bersama oleh Lockheed Martin dan Angkatan Udara Israel. F-16I Sufa dilengkapi dengan modifikasi yang signifikan, termasuk sistem avionik dan peralatan elektronik buatan Israel, serta kemampuan untuk membawa tangki bahan bakar tambahan (conformal fuel tank), yang memperluas jangkauan operasionalnya.
Pesawat ini sangat cocok untuk misi jarak jauh dan mampu melaksanakan berbagai misi udara-ke-udara dan udara-ke-darat di kawasan Timur Tengah.
Rampage ditenagai solid propellant rocket. Kecepatan rudal ini ada di rentang 350–550 meter per detik (Mach 1.0 – Mach 1.6). Jangkauan Rampage secara resmi tidak diungkapkan, yang mana akan tergantung pada kecepatan pada saat peluncuran, yakni di rentang 160 hingga 300 km. Rampage dapat terbang di rentang ketinggian 910 – 12.190 meter.
Selain Blue Sparrow, Muncul Dugaan Israel Gunakan Rudal Rampage dalam Serangan ke Isfahan (Iran)
Dari spesifikasi, Rampage dapat membawa hulu ledak Multi-EFP seberat 150 kg. Detonasi peledakan menggunakan radio proximity fuze dan flast fragmentation. Rampage punya panjang 4,7 meter dan berat saat peluncuran mencapai 570 kg.
Rampage mengadopsi dua fase pemandu. Pada tahap mid-course menggunakan INS + altimeter with satellite guidance dan two-way datalink. Kemudian pada tahap terminal menggunakan imaging infrared. Untuk tingkat akurasi diklaim di level 10 meter CEP (circular error probable). (Gilang Perdana)
Ada Indikasi MiG-29 Mampu Luncurkan Rudal Balistik Rampage, Potensi Ancaman untuk Rusia