Jelang HUT TNI Ke-72, Intip Latihan Amfibi Pandur II 8×8 di Cilegon
|Selain dijadwalkan turut dalam defile pada puncak HUT TNI Ke-72 di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, 5 Oktober mendatang. Dua unit panser Pandur II 8×8 APC yang memang punya kemampuan amfibi telah dipersiapkan untuk melakukan atraksi mengarungi bibir pantai dalam skema operasi amfibi. Guna mematangkan pengoperasian alutsista baru dari Republik Ceko tersebut, awak Pandur II 8×8 dalam beberapa hari ini giat melakukan latihan mengarungi perairan di sekitaran dermaga.
Baca juga: Hadir Dalam Tiga Varian, Empat Pandur II 8×8 Telah Tiba di Indonesia
Menurut sumber Indomiliter.com, nantinya Pandur II 8×8 bersama dengan tank amfibi Arisgator dan panser Anoa 2 6×6 Amphibious akan melakukan atraksi amfibi, bahkan ketiga ranpur yang disatukan dalam genre APC (Armoured Personnel Carrier) akan melakukan demo penembakkan sembari mengarung.
Bila di kabar sebelumnya Pandur II 8×8 akan dilengkapi SMB (Senapan Mesin Berat) RCWS kaliber 12,7 mm, maka karena persiapan yang mepet, panser produksi Excalibur Army tersebut untuk sementara dipasangi kubah milik Anoa. Jenis senjata yang digunakan bisa M2HB atau CIS 50MG. Sementara Arisgator akan menggunakan kubah semi terbuka dengan M2HB Browning.
Dari segi kapabilitas amfibi, Pandur II 8×8 dengan dukungan dua unit waterjet propeller dapat mengarung dengan kecepatan 10 km per jam. Tak lupa sebagai ranpur amfibi tulen, ada hatch cover pada bagian depan yang cukup tinggi untuk menahan gelombang. Nah, buat Anda yang penasaran dengan performa Pandur II 8×8 dalam latihan amfibi di Cilegon? Yuk simak videonya di bawah ini. (Haryo Adjie)
pandu dan aligator di akusisi krn ada rencana di bangun yon larasuntai di wilaya timur..
Mantap angkatan darat, pertama bikin unit ralasuntai dulu, terus beli panser amfibi, besok nyusul tank amfibi, abis itu bikin “korps marinir” versi AD.
muahaha, salam gigit jari buat marinir…
@irwan darmawan
Punya panser amfibi tidak serta merta merubah pasukan angkatan darat menjadi pasukan marinir bung!!
AD punya kapal LST dan panser amfibi tidak serta merta berarti ia menguasai teknik dan taktik pendaratan amfibi.
Dari titik embarkasi menuju titik debarkasi, tanpa pengawalan armada korvet/frigat AL, kalo kapal LST AD ketemu kapal lawan yang punya “senjata yang bisa nembak kapal” nanti siapa yg bantu hayo?
Lalu ketika sudah hampir sampai ke tujuan, bagaimana AD tau lokasi mana yang cocok untuk pendaratan amfibi, karena peta pendaratan amfibi itu yg punya adalah AL?
Lalu siapa yang akan memastikan jalur pendaratan yang akan dilaluinya bebas dari ancaman ranjau karena AD tidak punya kapal penyapu ranjau?
AD punya panser amfibi itu tujuannya utk meningkatkan mobilitas pasukan tanpa bergantung pada dukungan pasukan zeni, misalnya ketika jembatan yg akan dilalui sudah dibumi hangus. Yang berarti juga akan memperlemah/mempersulit pihak lawan untuk mengantisipasi titik mana yg bisa dilalui panser AD, karena dengan memiliki kemampuan amfibi berarti akan meningkatkan derajat kebebasan dalam menembus pertahanan lawan tanpa tergantung pada keberadaan sarana jembatan.
Comot pasang, comot lagi pasang lagi,
Anoa 2 bagus tuh klo dikasih rcws 30 mmnya pandur, imut gahar pula.
Anoa 2 masih 6X6, kapasitas angkut senjatanya tidak sebagus Pandur yg 8X8.
@rini
Lah emang turet mriam 90 mm vs turet kanon 30 mm berat yang mana Bu?
Lebih mantap kalo anoa yg bisa berenang kyk gitu
Keren bin mantep
Saya kira tidak jadi pakai RCWS..jdi itu hanya sementara.. nanti dari jenis apa min RCWS yg dipakai.??