Boeing Tampilkan Unit Perdana P-8A Poseidon Pesanan Angkatan Laut Jerman
|Kilas balik ke 12 Maret 2021, saat itu US Defense Security and Cooperation Agency (DSCA) menyebutkan bahwa telah ada persetujuan dari pemerintah Amerika Serikat untuk menjual lima unit Boeing P-8A Poseidon ke Jerman dengan nilai US$1,1 miliar.
Baca juga: AL Jerman Akuisisi Lima Unit P-8A Poseidon, Program MPA Bersama Perancis Terancam Kandas
Nilai pengadaan tersebut sudah mencakup kelengakapan sensor dan sistem standar, serta dukungan pelatihan dan pemeliharaan. Dan empat tahun kemudian, ada kabar bahwa unit perdana P-8A Poseidon telah selesai dicat di Seattle, Washington, yang menandai tonggak penting dalam upaya negara tersebut untuk memodernisasi kemampuan patroli maritimnya.
Pesawat tersebut, bagian dari pesanan yang lebih besar untuk delapan unit P-8A (tiga unit merupakan pesanan tambahan pada 16 November 2024), akan digunakan ditetapkan untuk memperkuat kemampuan Angkatan Laut Jerman dalam mendeteksi dan melacak kapal selam Rusia di perairan Laut Utara dan Laut Baltik.
Poseidon Jerman memamerkan corak abu-abunya menjelang pengiriman yang diharapkan pada pertengahan tahun ini. Dengan pesawat pertama yang sekarang berada dalam tahap akhir produksi, Jerman berada di jalur yang tepat untuk mulai menerima armada barunya pada bulan Agustus mendatang.
Akuisisi P-8A oleh Berlin merupakan respons langsung terhadap meningkatnya kekhawatiran atas aktivitas kapal selam Rusia, yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Poseidon, yang berasal dari platform pesawat komersial Boeing 737, dilengkapi dengan sensor canggih, sonar, dan torpedo, yang memberikannya keunggulan signifikan dibandingkan P-3C Orion Jerman yang sudah tua.
The first P-8A for German Marineflieger received its paintjob in Seattle, WA. Deliveries for eight aircraft on order are to start in August this year. Via Bundeswehr WhatsApp-channel (sigh). pic.twitter.com/nFgAF49C7j
— Alex Luck (@AlexLuck9) February 4, 2025
Boeing P-8A Poseidon ditenagai dua mesin turbofan high-bypass CFM International CFM56-7B27A, yang merupakan mesin yang sama yang digunakan dalam Boeing 737 komersial, yang memastikan keandalan dan efisiensi bahan bakar. Mesin ini memungkinkan P-8A mencapai kecepatan hingga 490 knot dan memiliki radius tempur sekitar 1.200 mil laut, meskipun kemampuan pengisian bahan bakar udara (air refueling) memperluas jangkauan operasionalnya secara signifikan.
Sebelum tiga unit pesanan tambahan, Jerman telah mengajukan permohonan untuk membeli lima unit P-8A Poseidon, sembilan unit Multifunctional Distribution System Joint Tactical Radio Systems 5, dua belas unit LN-251 with Embedded Global Positioning Systems/Inertial Navigations Systems, mesin komersial jet, Tactical Open Mission Software (TOMS), Electro-Optical (EO), Infrared MX-20HD, AN/ AAQ-2(V) I Acoustic System, AN/APY-10 radar, ALQ-240 Electronic Support Measures, NexGen Missile Warning Sensors dan AN/PRC-117G Manpack radios.
Angkatan Laut Jerman saat ini mengoperasikan pesawat intai maritim P-3C Orion, tetapi pesawat itu akan mencapai akhir masa pakainya dan bakal pensiun pada tahun 2025. Sebelum memilih P-8A Poseidon, pemerintah Jerman dan Perancis diwartakan baru akan memulai program studi tentang rancangan pesawat intai maritim alias martime patrol aircraft (MPA) next generation. Bagi kedua negara, program yang disebut sebagai MAWS digadang untuk menggantikan pesawat intai maritim yang saat ini digunakan. (Gilang Perdana)