Mamba MK2 SWB: Rantis Serbu MRAP Sat-81/Gultor Kopassus TNI AD
|Guna siap menjalankan misi-misi tempur khusus, prajurit andalan Sat-81/Gultor (Penanggulangan Teror) Kopassus memang harus siap tampil dengan wahana rantis (kendaraan taktis) yang juga mumpuni. Selain wahana dituntut punya proteksi lapis baja di seputaran bodi, menyikapi medan operasi yang dinamis, beberapa rantis Kopassus juga dibekali kemampuan MRAP (Mine Resistant Ambush Protected).
Baca juga: Casspir MK3 – “Kuda Perang” Kopassus dari Afrika Selatan
Beberapa rantis Kopassus dengan kualifikasi MRAP yang telah dikenal seperti PMV Bushmaster, Casspir MK3, dan Mamba MK2. Bushmaster dan Casspir sebelumnya telah kami kupas di artikel terdahulu, dan kini giliran dikupas sekilas Mamba MK2. Dirunut dari kehadirannya, rantis Mamba bisa dibilang tidak terlalu baru di Indonesia. Sosok Mamba MK2 resmi diperlihatkan ke muka publik dalam Latihan Gabungan Anti Teror TNI-Polri tahun 2011. Menyandang gelar MRAP, Mamba dirancang dengan kelengkapan proteksi dari efek ledakan ranjau. Mamba menggunakan sasis monokok dan tameng ‘V-shaped’ dibawahnya, diciptakan untuk menahan efek ledakan ranjau IED (improvised exposive device) hingga 7 kg yang sengaja dipasang sepanjang jalan.
Baca juga: Bushmaster PMV – Jawara Perang Afghanistan Untuk Kopassus TNI AD
Seperti halnya rantis Casspir, Mamba dirancang atas dasar kebutuhan operasi militer Afrika Selatan guna menghadapi konflik di perbatasan yang sarat penggunaan ranjau darat. Varian awal Mamba dibangun oleh Mechmen Consultant, bagian dari Denel Group. Pada awalnya Mamba masih mengusung penggerak 4×2 (two wheel drive). Baru selanjutnya pada Mamba MK2 yang dikembangkan oleh Reumech OMC, rantis ini menggunakan penggerak four wheel drive (4×4) dan lapisan bajanya ditingkatkan 7 mm lebih kuat dari varian terdahulu (MK1).
Meski sosoknya garang dan serba baru, namun Mamba MK2 mengusung platform sasis truk Unimog yang legendaris. Baja pada hull dan kaca, dirancang untuk mampu menahan terjangan proyektil kaliber 5,56 dan 7,62 mm. konfigurasi Mamba tak beda dengan rantis APC (armoured personnel carrier) pada umumnya, sopir duduk berdampingan dengan komandan, dan dibekalangnya ada setting kursi untuk sembilan pasukan. Pada posisi komandan terdapat roof hatch yang dapat terkoneksi dengan dudukan senapan mesin atau pelontar granat otomatis.
Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI
Baca juga: CIS AGL 40 – Pelontar Granat Otomatis Andalan Rantis TNI
Tak hanya sasis yang merujuk ke Unimog, untuk urusan sistem kemudi dan suspense, Mamba MK2 menggunakan Mercedes-Benz UNIMOG 416 (4×4) yang handal melahap medan off road. As roda depan dan belakang dilengkapi dengan pegas koil dan peredam hidrolik. Untuk urusan dapur pacu, Mamba MK2 ditenagai mesin diesel Mercedes Benz 352N 6-cylinder yang menghasilkan tenaga 123 HP, sehingga kendaraan dapat dipacu hingga kecepatan 102 km per jam. Mesin diesel menggunakan empat kecepatan synchromesh gearbox penuh dengan rentang tinggi dan rendah, memberikan total delapan depan dan empat gigi mundur.
Mamba MK2 (Komanche)
Untuk tujuan komersial, Mamba dirancang sebagai kendaraan multi varian, sejak tahun 1993, hingga kini Mamba telah diproduksi sampai varian MK5 dan varian Taipan. Dari segi reputasi, keluarga Mamba terbilang ‘harum,’ selain wara wiri menjelajahi medan konflik di beberapa negara Afrika. Mamba yang secara lisensi diproduksi Inggris, ikut aktif mendukung pasukan NATO SFOR dalam Perang di Bosnia.
Sementara dirunut dari sejarahnya, produksi Mamba telah berganti-ganti pemilik. Reumech OMC yang menggarap Mamba MK2, kemudian diambil alih oleh Vickers Defence Systems dari Inggris, dan berganti nama jadi Vickers OMC. Dan di akhir tahun 2002, Alvis PLC membeli Vickers Defence Systems and Vickers OMC, yang selanjutnya namanya berganti menjadi Alvis OMC. Terakhir pada tahun 2004, Alvis PLC diambil alih oleh BAE Systems, dan kemudian Alvis OMC berganti nama jadi BAE Systems Land Systems OMC.
Mamba MK2 hadir dalam beberapa sub varian, salah satunya adalah Mamba MK2 Komanche. Berbeda dengan varian reguler yang tampil lebih panjang dan bisa membawa sembilan pasukan. Komanche tampil dengan sasis pendek, varian ini dikenal dengan sebutan short wheeled base (SWB). Varian inilah yang digunakan Kopassus, karena tampilan yang lebih kecil, pasukan yang dibawa pun lebih sedikit, yakni 7 orang. Ada lagi varian yang lebih kecil, yakni Sabre yang hanya bisa dimuati 4 orang pasukan. (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi Mamba MK2
Dimensions
Overall Length: 5 460mm
Overall Width: 2 205mm
Overall Height: 2 495mm
Wheel Base: 2 900mm
Wheel Track: 1 790mm
Engine
Make: Mercedes Benz
Model: 352 N
Type: Liquid cooled, direct injection, four stroke, 6 cyl diesel
Displacement: 5 675 cm3
Maximum Power (DIN): 92 kw @ 2 800 Rpm
Minimum Torque (DIN): 348 NM @ 1 900 Rpm
Transmission
Make: Mercedes Benz
Type: 4 Speed synchromesh
Axles
Make: Mercedes Benz
Type: Rigid, incorporating portal hub reduction with pneumatically operated differential locks
Masses
Tare: 5 710kg
GVW: 6 800kg
Crew: Driver + 10
Sustained Road Speed: 90km/h
Max Road Speed: 102km/h
Road Range: 900km
Brakes
Dual hydraulic / air system
Discs on front and rear
Suspension
Front: Single coil
Rear: Double coil
Shock absorbers: Double acting telescopic, hydraulic
Road Wheels and Tyres
Tyres: 12.5 x 20 Michelin XSL
Steering System
Hydraulically assisted recirculating ball
Protection
Ballistic Up to 7,62 x 52mm NATO Ball
Mines 7kg TNT under any wheel
saya pikir pindad juga bisa bikin yang kayak ginian. kagak ada yang istimewa. maaf oot kenapa situs situs militer hari ini kok kagak bisa dibuka. punya bung diego punya bung jalo punya bung satrio arc web dll
Betul bung
Salah gan, ngga tepat. Justru kendaraan ini istimewa, lantas kenapa pasukan ELIT kita pilih ini kendaraan klo ngga istimewa? Kopassus kita bodoh apa pilih kendaraan? Teknologi mobil lapis baja MRAP dikembangkan oleh Afsel dari pengalama tempur di konflik yg dikenal dgn Rhodesia Bush War. Jadi gak asal bikin gan. Kita bisa bilang gampang or gak istimewa tp kita ngga punya pengalaman dan teknologi bikin MRAP krn kita belum pernah hadapi konflik yg ranjau darat banyak memakan korban seperti konflik Rhodesia itu. Bahkan teknologi MRAP Afsel ini menjadi basis pengembangan MRAP AS yg digunakan di konflik Irak & Afghanistan.
Mas mau tanya ada berapa unit masing2 jenis caspier, mamba dan bushmaster yg dimiliki kopasus , apa semua kendaraan tsb dsebar ke wilayah2 daerah kopasus atau hanya dicijantung. Tks
Untuk Bushmaster ada 3 unit yang di datangkan, tapi untuk pastinya tentu bukan wewenang kami merilis informasi tersebut. Begitu juga dengan jumlah Mamba dan Casspir 🙂 Pengadaan aneka rantis tersebut lebih untuk kebutuhan update alutsista.
Komodo Pindat juga gak kalah dibanding mamba 😋
Beda fungsi. Ini MRAP (kendaraan tahan ranjau) kalau Komodo itu sekelas Humvee.
Bung auto veron kan yg ada di JKGR
Jkgr tutup beralih ke sini
Seingat ane mbak kalo komen salah mulu.