Lanjutkan Program Frigat Martadinata Class, Ada Empat Opsi Desain yang Jadi Pilihan Indonesia
|Dipersiapkan sebagai pengganti frigat Van Speijk Class (aka – Ahmad Yani Class), sudah barang tentu frigat Martadinata Class atau SIGMA 10514 frigates, tidak cuma dibuat dua unit saja (KRI RE Martadinata 331 dan KRI Ngurah Rai 332), jika mengikuti pakem sebagai pengganti Van Speijk Class, maka TNI AL minimal harus mengakuisisi empat unit kapal perang lagi, mengingat jumlah Van Speijk Class ada enam unit yang dioperasikan Satuan Kapal Eskorta (Satkor).
Baca juga: Mitsubishi Luncurkan JS Mogami, Heavy Frigate Impian Warganet Indonesia
Seperti diketahui, sejak beberapa bulan frigat Martadinata Class diluncurkan, Panglima TNI saat itu, Jenderal Gatot Nurmantyo mendorong Kementerian Pertahanan RI untuk mengevaluasi kinerja kapal, sekaligus mempercepat pengadaan kapal lanjutannya. Tidak ada yang keliru dari desain Martadinata Class, namun kapal perang rancangan Damen Shipyard, Belanda ini bisa dikata, kapal besar bukan, namun kapal kecil juga bukan, alias desainnya agak tanggung.
Dikutip dari Janes.com (11/3/2021), disebutkan Kementerian Pertahanan telah memilih empat opsi desain sebagai program acuan untuk melanjutkan pengadaan frigat Martadinata Class. Dari dokumen yang beredar, empat opsi tersebut adalah, varian perbaikan dari desain SIGMA 10514 yang diusulkan oleh Damen, Belanda, mengadopsi desain frigat 30FFM (Mogami Class) dari Mitsui, Jepang, frigat Bergamini (FREMM Class) dari galangan kapal Fincantieri, Italia, dan desain Arrowhead 140 dari konsorsium yang dipimpin oleh Babcock International, Inggris.
Salah satu FREMM (Fregata europea multi-missione) Class, ITS Carabiniere pernah sandar di Jakarta dalam misi persabahatan pada tahun 2016. Jika dirunut dari bobotnya yang mencapai 6.000 – 6.700 ton, maka FREMM tergolong frigat kelas berat, dalam hal spesifikasi akan langsung berhadapan dengan frigat andalan Denmark, Iver Huitfeldt Class yang juga tengah ditawarkan ke Indonesia.
Meski produksinya dimotori Italia, namun FREMM rancang bangunnya melibatkan DCNS/Armaris dari Perancis, sementara keterlibatan Italia diwakili oleh Fincantieri. Karena dibangun untuk kebutuhan AL Italia dan AL Perancis. Maka kedua negara membabtips FREMM dalam dua nama yang berbeda, Italia menyebutnya sebagai Bergamini class, dan Perancis menyebut sebagai Aquitaine Class.
Dengan panjang 144,6 meter, lebar 19,7 meter, racikan sistem senjata FREMM terbilang canggih. Baik Italia dan Perancis menerapkan susunan daftar senjata yang berbeda, namun untuk senjata utama di anjungan sama-sama menggunakan OTO Melara 76 mm Super Rapid.
Sebagai ilustrasi, Bergamini class mengadopsi rudal hanud VLS (Vertical Launch System) dengan peluncur Sylver A50 untuk 15 rudal Aster 15/30. Lalu untuk kanon CIWS (Close In Weapon System) disiapkan OTO Melara 30 mm. Bicara tentang rudal anti kapal, bila Perancis menggunakan 8 × MM-40 Exocet block 3, maka Itala memakai rudal Teseo\Otomat Mk-2/A.

Sementara desain Arrowhead 140, sejatinya dipersiapkan untuk memenuhi pengadaan frigat AL Inggris (Type 31). Frigat ini memiliki berat sekitar 5.700 ton dengan panjang 138,7 meter dan lebar 19,75 meter.
Arrowhead 140 mengusung propulsi Combined diesel and diesel (CODAD) – 4x 8.2MW diesel engines, frigat multi purpose ini digadang dapat melesat dengan kecepatan maksimum 28 knots. Sementara jarak jelajahnya 17.000 km pada kecepatan ekonomis 12 knots. Sebagai catatan, Arrowhead 140, rancangannya mengambil desain dari frigat Iver Huitfeldt Class. (Gilang Perdana)
Baru lihat2 etalase, ngga mau seneng dulu, kalau udah di bungkus baru bisa girang,
Tau sendiri??
Sering kena bantingan yaa..?
LoL
😂😁😂
Sigma dari bentuk design memang keren tapi ukurannya tanggung maka iver lebih cocok menurut saya…😊
Sigma nanggung, 2 saja sdh cukup. TNI sdh kebanyakkan kelas korvet – light frigat. Lebih baik Iver dgn cost yg hampir sama dgn sigma.
Sigma itu adalah konsep desain modular yang bisa diaplikasikan pada bebagai dimensi kapal perang bro……salah satu kekhasannya adalah sebagian besar desainnya sesuai dg karakter kondisi lingkungan litoral yg memiliki alur pelayaran sempit dan dangkal 🤷
Persis sepeti kondisi perairan dalam Indonesia (ALKI dan selat-selat lainnya) ☝️
Dalam karakter perairan litoral maka kapal kombatan dg draft rendah dan diperlengkapi dg sensor dan senjata yg memadai adalah senjata yg “tepat guna”……maka amrik pun melahirkan konsep LCS 🤗
Korvet kelas Sigma dan MILF kita punya 7…..tapi apakah sudah mumpuni aka berdaya guna 🤔
Cina dan negara-negara adidaya lainnya yg rajin “blusukan” menyambangi perairan ALKI kita sebenarnya memberi “clue”…..dimana titik lemah pertahanan kita 🕵️
Bukan hanya di perairan lepas aka ZEE (dimana kaprang berukuran besar sek3las Iver, fremm dkk lebih tepat berorasi disana)…..tapi justru di ALKI aka perairan dalam kita yg letaknya merupakan urat nadi atau titik vital dalam pertahanan maritim kita karena jika dikuasai lawan bisa memisahkan atau mengisolasi satu pulau dg pulau lainnya ☝️
Pemberontak PRRI-Permesta atau perang pasifik memberi pelajaran berharga , kira-kira pola.pertempuran laut sepeti apa jika sampai terjadi lagi di negara kita……(semoga tidak 🙏😇🙏)
Lantas utk menghadapi potensi ancaman 4 dimensi yg bisa dibawa oleh kapal kombatan&kapal selam asing…..utamanya dari ancaman bawah air, maka korvet aka Light Fregat sekelas PKR atau yg “improvised design PKR” paling sesuai karena sesuai konsep pertempuran ASW, maka konsep pertempuran/perburuan AKS yg ideal adalah konsep pendeteksian AKS multistatik yg melibatkan kapal perang, HMS dan dipping sonar serta heli ASW ☝️
Korvet atau Light frigate yg memilik fasilitas akomodasi heli permanen spt PKR (sanggup mengakomodasi heli ASW serta memuat segala pernak-pernik utk mendukung operasi ASW spt membawa torpedo tambahan dan sonobuoy ….juga bisa melakukan perawatan/pemeliharaan ringan diatas kapal) jauh lebih memadai dibanding korvet yg hanya memiliki fasilitas pendaratan heli spt Hasanudin class dan MILF 🤷
Meskipun lewat indomiliter, suara2 netizen kurang terdengar tetep kita dukung iver h utk diakuisi.ayo pemerintah, menhan, dn panglima tni segera pinang tu kapal agar bh greget satuan eskorta AL
Saya sendiri malah pengennya martadinata lanjut dulu sampe lengkap 6 biji. Nah opsi lainnnya bisa buat pertimbangan pendampingnya iver.
Konon Iver sudah sampai tahap kontrak pendahuluan ….tapi kenapa masih ada kandidat lain yg berkompetisi, utamanya Arrowhead 140 🤔
Di Yunani, desain fregat Arrowhead 140 tertolak oleh para petinggi AL 🤷
Alasannya karena pada superstrukturnya mengadopsi material alumunium yg dilapisi oleh kevlar (secara di bolt on) demi mempertahankan harga yg rendah sesuai slogan “Iver orisinil” ☝️
Berkaca dari pengalaman tenggelamnya destroyer sheffiled saat perang malvinas yg juga mengadopsi matrial alumunium pada superstruktur, maka Yunani memilih desain fregat yg menggunakan material all steel hull ☝️
Jika dibandingkan dg baja (marine grade” alumunium mempunyai karakter yg “lebih cepat melepas panas” jika lambung kapal mengalami kebakaran baik karena terjangan rudal atau oleh sebab lain.
Jadi struktur kapal yg terbuat dari material alumunium akan menjadi “neraka panas” bagi orang-orang yg berada dekat dg dinding/lantai/atap berbahan alumunium yg sedang trrbakar….sementara pada bahan baja marine grade, dia masih mampu menyerap panas lebih lama 🤗
Kasus banyaknya korban yg terpanggang pada kecelakaan KM Tampomas 2 yg terbakar, atau tenggelam dg cepatnya FAC Mandau class diperairan papua akibat kebakaran adalah contoh lainnya
Fokus aja lebih baik iver class coz yg diperlukan indo tot pembuatan kapal beserta mesinnya dgn tonase sebesar iver dan yg berkemampuan air defense dan iver jg dpt mengusung rudal jelajah utk ASW tambah kapal kelas martadinata
udah ambil aja FREMM yg Aquitaine Classyg udh pake Exocet block 3
toh rancang bangun melibatkan perusahaan DCNS yg juga produksi kapal selam scorpene yg diminati oleh indonesia juga.
Kalo mau armada kita kuat banget sampai para tetangga jadi ketar ketir scary scary delicious ini resepnya :
40 unit Arleigh Burke class dengan biaya usd 91,12 billion udah lengkap senjata.
Tapi apa ya kuat biaya akuisisi segitu besar hanya untuk destroyer doang sedangkan kita butuh kapal selam, helikopter dan pesawat maritim juga.
Dengan biaya usd 91,12 billion itu kita udah dapat 26 unit kapal perang Mogami class, 3 unit KCR 60 meter, 5 unit SBR, 4 unit U214, 28 unit MH60R dan 4 unit Poseidon. Bukan hanya dapat segitu tapi itu termasuk senjata, suku cadang dan biaya pemeliharaan untuk 30 tahun ke depan.