Mengintip ITS Carabiniere, Frigat Anti Kapal Selam Italia Yang Singgah di Jakarta
Italia tidak terlihat menggebu untuk memasarkan produk alutsistanya di Indonesia, namun dengan kehadiran ITS Carabiniere F593 di Tanjung Priok, Jakarta, menyiratkan bahwa Negara asal Pizza ini sangat percaya diri untuk menawarkan alutsista bernilai strategis. Meski dewasa ini tak ikut ambil bagian dalam program pengadaan kapal perang, tapi merujuk ke era 60-an, TNI AL dulu sempat mengoperasikan korvet Albatross Class dan destroyer escort Almirante Clemente Class, yang keduanya berasal dari Italia.
Adanya upaya membangun nostalgia serta membangun kerjasama pertahanan, dan tentunya melihat kebutuhan TNI AL untuk memiliki frigat jenis baru, ITS Caranibiere F593 telah di setting khusus untuk melawat ke beberapa negara Asia Tenggara dan Australia. ITS Caranibiere yang dikomandani CDR Francesco Pagnotta resminya punya misi support operations, international naval co-operation dan diplomacy and industrial relations tasks. Kehadiran ITS Caranibiere F593 ke Australia terkait misi frigat tersebut yang telah masuk sebagai kandidat dalam proyek SEA 5000 Future Frigate yang dicanangkan Australia untuk menggantikan frigat Anzac Class.
Baca juga: Albatross Class TNI AL – Korvet Beli Gress dari Negeri Pizza
Dalam misi khusus ke ini, ITS Carabiniere F593 mulai berlayar dari La Spezia, Italia pada 20 Desember 2016. Sebelum bersanda di Tanjung Priok pada 9 Maret lalu, frigat multiperan (multipurpose frigate) memang telah singgah di beberapa kota di Australia, seperti Fremantle (25-31 Januari), Adelaide (5- 10 Februari), Sydney (14-19 Februari) dan Melbourne (21-24 Februari). Dan ITS Caranibiere F593 yang masuk ke dalam Bergamini Class FREMM (Frégate Européenne Multi-Mission) atau dalam bahasa Italia – Fregata europea multi-missione, membuka kesempatan open ship bagi warga Jakarta untuk melihat langsung sosok kapal perang yang dikategorikan sebagai frigat kelas berat ini.
Baca juga: Almirante Clemente Class – Destroyer Escort TNI AL dengan Cita Rasa Italia
Dan beruntung di hari Sabtu (11/3/2017), Indomiliter.com berkesempatan untuk menyambangi frigat berbobot 6.000 – 6.700 ton ini, meski dengan durasi yang sangat dibatasi, kami berhasil mengambil foto beberapa angle yang dirasa menarik untuk disampaikan kepada Anda dalam artikel kali ini.
Siapakah sebenarnya FREMM? Jika dirunut dari bobotnya yang mencapai 6.000 – 6.700 ton, maka FREMM tergolong frigat kelas berat, dalam hal spesifikasi akan langsung berhadapan dengan frigat andalan Denmark, Iver Huitfeldt Class yang juga tengah ditawarkan ke Indonesia. Meski produksinya dimotori Italia, namun FREMM rancang bangunnya melibatkan DCNS/Armaris dari Perancis, sementara keterlibatan Italia diwakili oleh Fincantieri. Karena dibangun untuk kebutuhan AL Italia dan AL Perancis. Maka kedua negara membabtips FREMM dalam dua nama yang berbeda, Italia menyebutnya sebagai Bergamini class, dan Perancis menyebut sebagai Aquitaine Class. Dan pesanan pertama meluncur untuk AL Perancis pada November 2012.
Baca juga: Denmark Tawarkan Pembangunan Frigat ‘Plug and Play’ Iver Huitfeldt Class di Indonesia
Sebagai frigat kelas berat berstandar NATO, racikan sistem senjata FREMM mampu membuat merinding lawan. Baik Italia dan Perancis menerapkan susunan daftar senjata yang berbeda, namun untuk senjata utama di anjungan sama-sama menggunakan OTO Melara 76 mm Super Rapid. Sebagai ilustrasi, Bergamini class mengadopsi rudal hanud VLS (Vertical Launch System) dengan peluncur Sylver A50 untuk 15 rudal Aster 15/30. Lalu untuk kanon CIWS (Close In Weapon System) disiapkan kanon Oerlikon KBA 25 mm berlaras tunggal. Bicara tentang rudal anti kapal, bila Perancis menggunakan 8 × MM-40 Exocet block 3, maka Italia memakai rudal Teseo\Otomat Mk-2/A.
Baca juga: DS 30B REMSIG 30mm – Dibalik Kecanggihan Kanon PSU di Korvet Bung Tomo Class TNI AL
Meski resmi menyandang predikat frigat multipurpose, fokus ITS Carabiniere F593 adalah sebagai frigat anti kapal selam. ITS Carabiniere sudah dilengkapi dengan beragam sistem pencari kapal selam yang mutakhir. Sonar UMS 4110 CL buatan Thales dipasang di bagian haluan kapal dan Thales 4249 dan Thales CAPTAS 4249 adalah sistem sonar yang diandalkan untuk menjejak kapal selam musuh, baik kapal selam bermesin diesel maupun nuklir. Untuk menghancurkan kapal selam buruannya ITS Carabiniere F593 mengandalkan torpedo MILAS buatan MBDA. Torpedo ini mampu menghancurkan sasaran di bawah air dengan jarak 35 km secara efektif.
Baca juga: Ini Dia! 10 Helikopter Anti Kapal Selam Paling Mematikan
Bekal helikopter yang dibawa pun masuk kelas kampiun sebagai heli AKS, Dek ITS Carabiniere bisa diisi oleh satu unit helikopter anti kapal selam SH-90 (varian NH-90) atau bahkan EH-101. Kedua helikopter tersebut bertugas membantu kapal mencari target kapal selam di wilayah yang lebih luas. Dalam misi lintas samudera ini, ITS Carabiniere F593 terlihat dilengkapi SH-90. Dengan panjang 144,6 meter, lebar 19,7 meter, FREMM dilengkapi fasilitas hanggar yang lumayan besar.
ITS Carabiniere F593 menggunakan dapur pacu berupa kombinasi mesin turbin dan diesel (CODLOG) yang mutakhir. 2×2,5 MW motor elektrik yang senyap untuk anti deteksi kapal selam dan 1×32 MW turbin gas LM2500 mampu melaju dengan kecepatan 27 knot dan mampu berlayar hingga 6.000 nm (11.000 km). ITS Carabiniere F593 masih tergolong baru, frigat dengan 133 awak ini resmi memperkuat AL Italia pada 28 April 2015. (Haryo Adjie)
@indo elite
baca baik2
hull + cms + elektinik + sensor (radar, sonar dll) + propuksi + main canon 5in max usd 390 juta
paket real frigate keseluruhan max usd 600 juta
artinx harga paket persenjataannx min usd 210 juta
peluang plg besar maerk, damen & iver krn brani kasih paket persenjataan yg lbh banyak dgn tonase kapal yg lbh gede bae & prancis cuma brani kasih paket persenjataan dgn kualitas sedikit krn kombo rudal mbda yaitu camm/sea captor + aster 30 lbh mahal dbandingkan paket rudal amrik yaitu essm + sm2
Ooh Max ya…600jt all in…Maaf…Woke..Terimakasih infonya..Karena dari kemaren yang saya tahu hanya harga kapal kosongan saja..Sedang paket Max Allah innya saya tidak tahu..Terimakasih bung ayam jago…Sehat selau untuk anda dan keluarga..
Lagi demam KRI PC-40
Iver..iver…
membanding kang iver dengan fremm ibarat membandingkan rendang dengan tongseng….
sama-sama mantabs.
Sebenarnya saya naksir Iver, tetapi Iver full AAW ya ?
Mestinya dibikin multirole saja.
Sebab jika full aaw maka bakal buta jika diserang kapal selam.
Namun berita beberapa bulan lalu, pihak Denmark menawarkan Iver dengan sistem senjata plug and play artinya bisa dipasang senjata apa saja tergantung kebutuhan RI.
Apakah Iver yg bakal dipilih ataukah Cross Over yg dipilih ? Tunggu saja.
Pilih PC-28/32/40 atau KCR-40 aja.
Katanya kapal2 gede itu lamban & kurang efektif ?
Lebih serem iver kalo urusan senjatanya, Carabinieri kurang familier disini
@parmi
beda fungsi iver aaw frigate sdgkn carabinieri multirole frigate. carabinieri unggul dalam sonar krn mengadopsi variable depth sonar serta torpedo yg lbh banyak & lbh powerful
proyek real frigate rencananx 6-8 unit w/t priority role aaw frigate. batas harga max ditetapkan usd 370-390 juta utk hull, cms & main gun 127mm srta nilai paket keseluruhan (hull, sensor, electronic & armament) max usd 580-600 juta.
ada bbrp pihak yg sdh mengajukan proposal
1. damen menyodorkan 2 proposal yaitu damen awf5000 berbasis damen crossover ship dgn 32 vls cell ato sigma 12516 dgn tonase 4000-4500 ton dgn 24 vls cell
2. dcns dgn gowind 3700 dgn 16 vls cell
3. maersk dgn iver
4. bae mengajukan platform bae f3000 bertonase 3900-4200 ton dgn desain mirip al-kharef class milik qatar dgn kapabilitas persenjataan stara type 26 frigate w/t 12-16 vls cell
5. dsme menawarkan dsme 5000f tonase 5000 ton berbasis kdxe2dgn desain stealth w/t 32 mk41 vls cell
6. rosoboron via yantar shipyard dgn grigorovich class bertonase 3900-4300 ton dgn arsenal 24 stihl & 24 tungushka srta 8 kh-35 (bh kacrut drpd talwar). rosoboron prnh mminta nilai proyek dinaikan jd usd 700 juta dmi mengadopsi arsenal yg lbh powerful dgn 16 redut vls cell w/t s300/400n & 24 pantsyr tp ditolak krn batas harga usd 600 juta sdh harga mati
wah,..kalo nilai max tender 600 jt us,..n gak bisa naek lg,..kaya’nya iver susah didapet, dngn spek yg sama punya denmark. nilai sgitu emng susah dpt fregat klas berat sekelas kaya’ iver, fremm, dzp. kelasny msh d medium fregat antara 4000-5500 ton.
sptnya damen puny peluang trbesar, mngingat mrk deh sukses disini dgn sigma n pkr. DSME jg peluang mnyalip.
bung @ayamjago, apakah fregat ini spesial d air defence?…kaya’ny kurang kalo utk air defence dilihat dr nilai proyek, tanggung. kalah kelas ama hobart, cuman mnang tipis dibanding formidable.
@ardino
kita menginginkan aaw frigate krn tni al blm punya kaprang brkmampuan sbg fleet guardian. hal ini jlas dari spesifikasi tni al mnginginkan radar pd platform real frigate berbasis thales apar atopun yg skelas
paket senjata yg ditawarkan iver utk tni al jelas beda dgn varian aslinya lbh tepatnya downgrade. jika versi asli mamakai 48 mk41 vls cell dgn kombo 4×16 essm & 32 sm2 mk varian tni al bakal pake 32 mk 41 vls cell dgn kombo 4×8 essm2 + 16 sm2 + 8 asroc. paket senjata yg sama jg ditawarkan damen & dsme
paket usd 600 juta memang jgn berharap banyak bakal setara dzp, iver aplg hobart class. nilai max usd 600 juta saja sngt dikeluhkan oleh rusia krn dgn harga segitu peluang mereka begitu kecil dbandingkan maersk, damen & dsme
oo gitu ya,..jd yg diingini TNI versi mininy iver,…kirain sama persis dgn denmark…denger2 yg puny denmark aja jg msh blom lengkap armament mrk, sptny mrk nyicil dikit2 jg…hihihi…mereka aja kewalahan, aplgi TNI.
So,..yg paling jaguh nnti d kawasan asteng (minus cina),..msh hobart,…msh jauh mimpi TNI AL mnjd green navy…ga pa2lah..
Om admin @indomiliter … Apa sudah pernah bahas kaprang ya disebut ama om ayam jago … Kalo yg belum bisa nih….
Ooh baru tahu,harga kapal sendiri..Isiannya sendiri,berarti dananya tetap USD 1 juta..Utk all in kapalnya..mantaaap juga ini..Betapa mahal isiannya..Menurut bung ayam jago pribadi..Dengan harga tersebut mana yg lebih pas..Maksutnya..Kalo beli produk yg ini Itungan ya masih beruntung..Terima kasih..
Eh salah USD 1 milyar…hahaha
wajib siapken dana !!!!…
wajib dapat TOT…
Bungskus 3 unit…
Kalau mau dapat tot lebih maka wajib di bangun di Indonesia seperti Australia membangun Hobart class sebanyak 3 biji . Perkiraan cost untuk 3 unit hobart class adalah AUD 8 Billion (Hobart class Destroyer wiki). kalau di jadikan USD jadi berapa ya? Sebenarnya Hobart class mengambil desain frigate spanyol alfaro de bazan.
Dan lebih jauh . . . Iver dapat menjelajah hingga 9.000 mil laut atau sekitar 17.000 km pada kecepatan 18 knots atau 33 km per jam.
Sedangkan Carabinire cuma 6000nm(11.000 km) .
So . . .performa Iver Huitfeld masih lebih bagus. .
@rini
Iver jangkauannya lebih jauh karena pake propulsi all diesel-propulsion yang optimal utk pelayaran dg kecepatan medium dan daya jelajah yang panjang….sementara fremm propulsinya kombinasi antara diesel-electric-turbin yang oke2 diajak berlayar dg senyap (elektrik), berlayar dg kecepatan medium-range optimal tapi bisa juga digeber pd kecepatan tinggi (diatas 30 knot) dg konsekuensi daya jelajah lebih rendah dibanding menggunakan propulsi diesel/elektrik.
Sama seperti PKR yang menggunakan propulsi diesel elektrik, daya jelajahnya smp 5000 NM, sementara MILGEM punya turki yang tonasenya setara (pake propulsi kombinasi diesel dan turbin) yang ngejar kecepatan tinggi maka daya jelajahnya hanya 3000 NM (tanpa refueling)
Iver juga pake diesel elektrik lho. . Platform Iver yg lebih streamline(maybe) yg memyebabkan jelajah Iver lebih jauh. Kecepatan maksimum yg bisa dicapai Iver juga lebih tinggi.
@rini
Oh iya, mesin turbin fremm cm smp 27 knot ya…
Tapi ini krn output mesin turbinnya yang terbatas/ga terlalu besar krn desainnya sbg fregat AKS…dia butuh mesin yang bisa diajak “sprint” utk menghindari kejaran torpedo dilaut lepas. Sementara iver kalo semua mesin dieselnya diaktifkan (scr insidentil) dg output powernya lebih gede bisa ngebut smp 30 knot.
Beda kedua tipe mesin ini: mesin turbin bisa diajak “sprint”, sedangkan mesin diesel dg power yang sesuai bisa diajak ngebut juga tapi kecepatannya bertambah scr gradual
Sama2 diesel elektrik, . . tapi iver lebih cepat.