Program Arrowhead 140 – AL Inggris Pilih Frigat Type 31 dengan Desain Iver Huitfeldt Class
|Pilihan Indonesia untuk program pengadaan frigat ‘kelas berat’ telah jatuh pada Iver Huitfeldt Class yang kini prosesnya tinggal menanti penandatanganan kontrak. Meski tak terkait langsung, rupanya AL Inggris (Royal Navy) juga terpikat pada desain Iver Huitfeldt Class asal Denmark. Persisnya pada ajang DSEI 2019 di London, Kementerian Pertahanan Inggris telah menandatangani kontrak pengadaan untuk lima unit frigat Type 31 dari Babcock International, perusahaan perkapalan asal Inggris. Yang menarik adalah, frigat Type 31 ini rancangannya mengambil desain dari Iver Huitfeldt Class.
Dikutip dari Nationalinterest.org, pada 12 September lalu, Kemhan Inggris telah menyetujui pemberian mahar senilai US$1,5 miliar untuk pembuatan lima frigat Type 31. Atau dari pihak Babcock menyebut angka pembuatan kapal per unitnya ada di kisaran 250 juta poundsterling. Penunjukan Babcock atas rancangan frigat Type 31 disebutkan telah melewati seleksi yang ketat dalan program Arrowhead 140, Babcock disebut berhasil menyisihkan lawan beratnya, yaitu BAE Systems. BAE Systems sendiri pada tahun 2016 telah memenangkan tender untuk membangun delapan unit frigat Type 26.
Frigat Type 31 memiliki berat sekitar 5.700 ton dengan panjang 138,7 meter dan lebar 19,75 meter. Lantas apa saja bekal persenjataan yang akan dibenamkan pada frigat Type 31 ini?
Sumber dari Savetheroyalnavy.org memberikan informasi yang cukup lengkap, seperti meriam pada haluan nantinya dipasrahkan bukan kepada OTO Melara 76 mm, melainkan akan menggunakan Bofors 57 mm MK110 – varian ini serupa dengan Bofors 57 mm MK.3 yang tengah dipesan TNI AL untuk KCR Sampari Class (KCR-60M).
Baca juga: BAE Systems Umumkan Kontrak Pengadaan 4 Pucuk Bofors 57 MK.3 untuk KCR-60 TNI AL
Kemudian di dek atas (bawah anjungan), frigat ini tidak dipasangkan penangkis serangan udara model CIWS (Close In Weapon System), yang dipilih justru kanon Bofors 40 mm MK4. Disini nampaknya Inggris benar-benar ingin memaksimalkan kontribusi dari produksi alutsista dalam negeri, lantaran Bofors adalah keluarah BAE Systems. Bofors 40 mm MK4 nampak juga akan disematkan pada bagian dek belakang, atau persisnya di atas hanggar sebagai senjata perlindungan dari arah buritan.
Untuk menghadapi serangan udara jarak sedang, frigat Type 31 nantinya akan dilengkapi 24 cell rudal hanud Sea Captor. Sementara jenis rudal anti kapal dan pilihan torpedo yang akan digunakan, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut.
Dalam penggarapan frigat Type 31, Babcock akan berkolaborasi dengan Thalas yang akan memasok combat management system (TACTICOS Baseline 2) dan perangkat radar. kabarnya radarnya akan mengusung Thales NS110, jenis radar AESA (Active Electronically Scanned Array) multi-mission S Band dengan kemampuan 3D.
Frigat Type 31 akan mengusung propulsi Combined diesel and diesel (CODAD) – 4x 8.2MW diesel engines, frigat multi purpose ini digadang dapat melesat dengan kecepatan maksimum 28 knots. Sementara jarak jelajahnya 17.000 km pada kecepatan ekonomis 12 knots.
Baca juga: Frigat Hunter Class – Jurus Australia Hadapi Ekspansi Kekuatan Bawah Laut Cina
Dengan awak 100 – 160 orang, frigat Type 31 masih mampu membawa sekitar 75 pasukan Marinir. Bahkan dalam desainnya sudah disiapkan 4 RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) untuk peran VBSS (Visit, Board, Search, and Seizure) dan bantuan pendaratan. Type 31 punya ukuran dek helikopter yang cukup besar, bahkan dalam kondisi darurat dapat didarati helikopter sekelas CH-47 Chinook. Dalam paketnya, kemungkinan Type 31 akan menjadi rumah bagi helikopter angkut sedang Merlin, sementara kapasitas hanggarnya dapat dimuati dua unit helikopter AKS (Anti Kapal Selam) sekelas AW159 Wildcat.
Bila sesuai dengan rencana, kapal pertama dari frigat Type 31 akan diluncurkan pada tahun 2021 dan kesemua pesanan dapat dituntaskan pada tahun 2027. (Nurhalim)
Kenapa british beralih ke design iver untuk fregat type terbarunya (type 31) dan meninggalkan type 45 nya… kenapa bisa begitu…?
kenapa kok ikut2an pilih uver sepert indonesia… apa mereka sudah sadar tentang kebagusan kelebihan design iver?
Type 31 untuk fungsi ASW sebagai alternatif dengan harga lebih murah jika dibandingkan Type 26 yang juga menganut role yang sama.
Type 45 buat AAW
Klo soal AShM saya lebih suka yakhont, lumayan dari pada nganggur eks di KRI Oswald
Kagak bakalan terwujud karena stok cuma 2 tersisa dan pasti mubazir. Dari 2018 Rusia sudah menarik proposal dan mundur dari semua program TNI AL baik combatant vessel & submarine dan memilih fokus pada armament tapi untuk AShM Rusia kini tidak lagi menawarkan Yakhont tapi KH35E yang diklaim bisa dipasang di Harpoon maupun Exocet launcher
Aaaaah…
Fregat pilihan kita ini akan berfungsi terutama untuk fleet guardian dan disaster reliefs, jadi prediksi saya :
SMART-L dan APAR dihapuskan, diganti NS-200. Smart-L digeser ke landbased radar punya Kohanudnas TNI AU untuk deteksi target rudal balistik. Kalau TNI AL tetap mau pakai Smart-L, lebih baik ditaruh di LHD / LPH 244 meter. nanti lhdnya dikawal dengan fregat pilihan kita.
VLS Mk41 tetap ada, mungkin 24 cell dulu, dan bisa diupgrape tambah 8 cell lagi.
24 cell itu diisi essm saja. Inginnya saya essm yang versi extended range. Lupakan SM-2 sebab SM-2 wewenang Kohanudnas. Kalo Kohanudnas mau, SM-2 nanti bisa buat sistem hanud ibukota baru. Mimpi saya AEGIS Ashore 1 unit aja untuk ibukota baru.
AShM saya lebih suka pakai Exocet aja biar tidak pakai VLS. Begitu juga dengan torpedo, saya lebih suka MU90 dengan launcher tripletubenya daripada ASROC yang harus pakai VLS. Kalo mau peningkatan jangkauan torpedo bisa pakai ukuran 533 mm, torpedo Varunasthra buatan India.
Kepingin radar Smart L/EWC versi land based….kakak rupanya belum paham cara kerjanya 🤔
Lha mbok situ jelasin gimana cara kerjanya.
Sedari awal real frigate sudah direncanakan oleh TNI sebagai fleet guardian dlm hal ini AAW Frigate. Thales NS 100 sejatinya upgrade dari Smart S untuk fungsi ASW Frigate.
AAW Frigate hampir semua menganut fixed array bukan rotating array macam NS100. Formiddable class milik RSN yang difungsikan sebagai fleet guardian saja memakai radar Heracles yang fixed array. Bro Ntung PHD imajinasi belok sana sini
Radar herakles fixed array menurut bung @ayam jago 🙆…..dont judge a book by the cover (tulisane gitu gak sih 😂😂😂)
Lalu bagaimana dg freda, fremm, horizon class dan T 45 bung @ayam jago…..apakah radarnya juga fixed array 🤷
#kenapa sih kalo manggil harus pake bung 🤔
Thanks koreksinya mbah bendot. Ane yang tua tertipu sama radome milik Heracles dan EMPAR. Fixed array punya kelebihan yaitu lebih realtime dibandingkan rotating array dan respon yang lebih cepat. Untuk Heracles dan EMPAR punya kelebihan RPM lebih cepat, DSP lebih powerful dan resolusi lebih gede dan jangan lupakan bahwa rudal Aster sudah mengadopsi dual active seeker
Masalahnya jika rencana untuk real frigate TNI AL kemungkinan besar menggunakan ESSM yang masih SARH. Justru fixed array lebih cocok seperti APAR
Dari pertama baca jekageer, menu panggilan populer “bung”: bung TN, bung yayan, bung rusak 😂😂😂
@tukang ngitung ph.d coba prediksinya diutarain aja di defence.pk thread indonesia biar jadi diskusi menarik forumer disana
Loh loh? Kok bisa penurunan? denmark nya sendiri aja bilang kok US$ 340 m udah dapet iver sovaernet specs dengan full arm&electronic cukup buat anggaran kita masih sisa US$ 40 m toh ashm sekarang exocet dah bagus kok ttp pake itu aja toh punya land attack capabilities
Mungkin buat antisipasi kenaikan harga sensor dan senjata yg sudah ganti versi….spt Apar yg sudah jadi Apar block 2, dan thales Smart L yg sudah beralih ke teknologi aesa atau essm yg beranjak ke essm block 2 🤷
Tapi bisa juga lantaran ZAM nya dibeli belakangan 🤷
Ketika iver diajukan sbg kandidat FFG(X), US Navy menghitung, angka yg pantas utk iver (minus SM2) adalah USD 390 juta, karena beberapa persenjataan tidak dibeli dlm keadaan baru tapi mengambil stok stanflex atau dari mencomot dari kapal lain
Beneran indonesia fix ambil iver?? Saya ketinggalan berita iver hehehe , kalau bener semoga aja gak setengah” persenjataan dan radarnya ..
Justru dengan pengurangan rencana anggaran dari USD 780 juta jadi 720 juta untuk 2 unit real frigate spesifikasi sudah pasti mengalami penurunan dari rencana awal. Apakah masih pakai MK41 VLS, ESSM, NSM, ASROC & kanon 127mm serta APAR seperti Iver atau justru condong ke Arrowhead 140 dengan NS100 dan CAMM
kalou negara maju ya puenaaaaak,tingal beli desain industri senjata dan galangan kapal dalam negri yang menyelesaikan,dan semua kebagian proyek.
kalou negara berkembang rada ruet,dengan dana terbatas dan industri pendukung yang tidak lengkap,ya terpaksa rakit merakit lagi dah kebagianya.
tapi cukup bagus ketimabang beli jadi,tapi seharusnya perjanjian dan nota kesepahaman seperti korea dengan bisa menjual atau ekspor keluar juga,ya setidaknya kebagian job lah,jangan gengsi an kayak orang low IQ yang cuma bisa hutang engak pernah bisa bayar karna penganguran.
sehinga banyak teriak menyalahkan negara lain padahal ketidak mampuan pemerintah untuk memberi lapangan perkerjaan apa lagi kesejahtraan.
🤔😵
Kalo jangka pendek sebaiknya konsen pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri bung. Knp kita harus ngotot dng perjanjian yg membolehkan ekspor sementara kebutuhan dalam negeri kita masih kurang dan ketetran.. Itu yg pertama.
Yg kedua. Jika dipaksakan eksporpun, kemampuan produksi BUMN kita blom bisa terutama pemenuhan kebutuhan dalam negeri, spt PT. DI contohnya dan PT. PAL.
Yg ketiga. Toh perjanjian itu semua sifatnya bisa direvisi dan diperbaharui setiap tahun atau setiap periode jika sdh tidak sesuai dng kondisi yg ada. Tidak ada perjanjian kerja yg absolute. Contoh saja perjanjian kerja dng korea tentang IFX jaman pak SBY bisa dirubah pasal2nya di jaman pak jokowi, perjanjian kerja dng PT. Freeport.
Aritinya perubahan perjanjian itu sebaiknya mengikuti kesiapan dan kemampuan kedua belah pihak.
KRI Rigel itu kapal jenis BHO ya bung ayam?…hehehe
Thanks admin dibikin artikelnya
Monggo bung TN, silahkan komen duluan 👍🏻
Saya justru menunggu komentar @rudal yg pernah koar-koar TNI AL cinta mati sama Rusia tapi liat kenyataan contoh terkini Burevetsnik justru disingkirkan Bofors 57mm
Iver tiruan kualitas tinggi.. Mantap Inggris