Untuk Internal Weapon Bay Sukhoi Su-57, Vympel Buat Rudal Misterius Varian Kompak R-77

Menjaga kadar ‘siluman’ pada jet tempur stealth dapat dilakukan dengan memaksimalkan kemampuan mengusung senjata di internal weapon bay. Sebaliknya, bila terpaksa menggunakan hardpoint atau cantelan senjata di bawah sayap, maka kadar stealth sudah tak efektif lagi. Hal itu menjadi pilihan dalam konfigurasi senjata pada F-35 Lightning II. Nah, bagaimana dengan Sukhoi Su-57 Felon?

Baca juga: Dianggap Hanya Rumor, Rusia Kembangkan Sukhoi Su-57 Felon Tanpa Awak

Rupanya pemahaman di atas juga berlaku di tangan Rusia, bahkan untuk internal weapon bay, kapasitas pada Su-57 terbilang lebih besar dibandingkan internal weapon bay pada F-22 Raptor, Chengdu J-20 dan F-35. F-22 dan J-20, masing-masing hanya dapat membawa enam rudal jarak jauh dan dua rudal jarak pendek, sedangkan F-35 jauh lebih kecil lagi, hanya dapat membawa empat rudal.

Sebaliknya, Sukhoi Su-57 dengan dua internal weapon bay, dapat membawa hingga delapan rudal udara ke udara jarak jauh dan dua rudal jarak pendek. Namun, Rusia rupanya punya pekerjaan rumah yang sangat besar, yaitu bagaimana menyiapkan rudal udara ke udara yang pas dan ideal untuk Su-57.

Internal weapon bay di Sukhoi Su-57

Untuk saat ini, konfigurasi rudal udara ke udara untuk Su-57 yaitu rudal udara ke udara jarak menengah RVV-MD (varian R-77), rudal udara ke udara jarak pendek R-73 dan rudal udara ke udara jarak jauh R-37M. Meski belum ada konfirmasi dari manufakfur. Ada kabar Vympel NPO tengah mengembangkan varian rudal udara ke udara dari platform R-77, namun dengan ukuran yang lebih pendek, menjadikan rudal baru ini kian ideal untuk dimasukkan ke dalam internal weapon bay Su-57.

Dikutip dari TheDrive.com (25/11/2019), sosok rudal yang masih misterius tersebut, pertama kali terungkap dalam kunjungan Walikota Moskow Sergei Sobyanin saat mengunjungi fasilitas Vympeml NPO II Toropov pada 18 November 2019.

Sejauh ini belum diketahui identitas rudal udara ke udara yang dimaksud, tetapi jelas berbeda dari produk Vympel yang diketahui lainnya. Dari desain, memiliki diameter yang tampak mendekati standar R-77, tetapi mungkin lebih lebar. Panjangnya juga hanya sekitar dua pertiga dari R-77, yang aslinya R-77 punya panjang 3,7 meter dan diameter 200 mm.

Konfigurasi belakang rudal baru Vympel tersebut serupa dengan R-77, termasuk dengan empat sirip-kisi, tetapi ada perbedaan yang mencolok. Nozel belakang lebih lebar, yang menunjukkan bahwa rudal ini memiliki kemampuan thrust vectoring.

Ukuran lebih kecil pada rudal udara ke udara tentu membawa konsekuensi, yaitu jarak jangkau yang lebih pendek atau ada batasan kinerja yang mungkin berada di bawah R-77. Jika ternyata rudal baru tersebut memiliki variasi opsi panduan yang sama dengan R-77 eksisting, maka itu dapat memungkinkan satu pesawat memiliki lebih banyak opsi untuk menyerang target menggunakan berbagai jenis pilihan rudal.

Baca juga: R-77 – Lawan Tanding Terberat Rudal AIM-120 AMRAAM – “Pembunuh” dari Balik Cakrawala

AS rupanya punya obsesi yang mirip dengan Rusia, disebutkan sudah ada opsi untuk meningkatkan jumlah total rudal yang dapat dibawa oleh F-22 dan F-35. Pada September 2019, kontraktor pertahanan Raytheon meluncurkan Peregrine, sebuah rudal yang berasal dari AIM-120 AMRAAM, tetapi dengan ukuran setengahnya. (Gilang Perdana)

10 Comments