Cari Pengganti Type 209/1400 (Thomson Class), Postur Armada Kapal Selam Chili Jadi ‘Potret’ TNI AL di Masa Depan
Postur armada kapal selam Angkatan Laut Chili (Chilean Navy) saat ini secara tak langsung menggambarkan kekuatan satuan kapal selam TNI AL pada tujuh tahun mendatang. Pasalnya, Angkatan Laut Chili kini mengoperasikan kapal selam diesel listrik Type 209/1400, sejenis dengan Nagapasa class, dan Chili juga mengoperasikan kapal selam Scorpene class. Meski varian yang diadopsi TNI AL akan berbeda, namun konfigurasi Type 209/1400 dan Scorpene class ala Chili, kelak juga akan diadopsi Indonesia.
Persisnya, Angkatan Laut Chili saat ini mengoperasikan dua unit Type 209/1400, yang dikenal sebagai Thomson class, bersama dengan dua kapal selam kelas Scorpene class yang lebih baru. Selain Chili, India juga menjadi negara yang mengoperasikan kapal selam Type 209 dan Scorpene class dalam periode yang sama.
Kedua Type 209/1400-L, diberi nama Thomson (SS-20) dan Simpson (SS-21), dan keduanya dibangun oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel, Jerman, dan mulai dioperasikan pada tahun 1984. Thomson class adalah kapal serang diesel-listrik yang masing-masing memiliki panjang 61,2 meter dan lebar 6,25 meter. Kapal selam ini dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 22 knots saat berada di bawah permukaan, serta dilengkapi dengan delapan tabung torpedo 533 mm, yang dalam sekali pelayaran mampu membawa hingga 16 torpedo.
Mengingat tidak lagi muda, Thomson class telah mengalami beberapa modernisasi selama, termasuk peningkatan sistem tempur dan persenjataannya. Antara tahun 2007 dan 2009, Thomson class dilengkapi dengan kemampuan untuk meluncurkan rudal anti-kapal SM39 Exocet, yang secara signifikan meningkatkan efektivitas daya gempur Type 209 ini.
Meskipun ada sejumlah upgrade disana-sini, namun, pemerintah Chili menyadari bahwa Thomson class telah mendekati akhir masa operasionalnya. Seperti dikutip Armyrecognition.com, Angkatan Laut Chili kini sedang mempertimbangkan penggantian Type 209/1400 untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan peperangan bawah airnya.
Sebagai pengganti Thomson class, adalah kapal selam yang lebih modern dengan kemampuan stealth, daya tahan lebih lama, dan punya kemampuan tempur yang semakin canggih. Tidak itu saja, mirip dengan kelas Scorpene class, maka Angkatan Laut Chili mengharapkan kapal selam pengganti Type 209/1400 juga dilengkapi sistem air-independent propulsion (AIP). selain sistem sonar dan senjata canggih.
Kapal selam Scorpene class mulai digunakan Angkatan Laut Chili pada tahun 2005 dan 2006, dan sudah mengalami sejumlah upgrade signifikan, menampilkan peningkatan karakteristik siluman, daya tahan menyelam yang lebih lama, dan kemampuan untuk meluncurkan kombinasi antara torpedo dan rudal anti-kapal.
Angkatan Laut Chili memiliki dua unit kapal selam serang diesel-listrik Scorpene class. O’Higgins (SS-23) dibangun di galangan kapal Naval Group di Cherbourg (Perancis) dan dioperasikan pada tahun 2005. Kemudian yang kedua, Carrera (SS-22) dibangun di galangan kapal Navantia di Cartagena (Kolombia) dan dioperasikan pada tahun 2006.
Scorpene class Chili memiliki panjang 61,7 meter dengan lebar 6,2 meter dan mampu melaju hingga 20 knot saat menyelam. Kapal selam buatan Perancis ini dapat terus menyelam selama sekitar 50 hari tanpa muncul ke permukaan.
Scorpene Chili dilengkapi dengan flank array sonar dan enam tabung torpedo 533 mm yang dapat meluncurkan torpedo Black Shark dan rudal anti-kapal SM-39 Exocet dengan jangkauan 50 km. Dalam sekali berlayar, Scorpene class dapat membawa total 18 torpedo dan rudal atau 30 ranjau. Scorpene Chili sudah memiliki sistem AIP dan menggunakan combat management system (CMS) SUBTICS (Submarine Tactical Integrated Combat System).
Meskipun armada kapal selam Chile mengalami modernisasi dan tingkat penggantian yang cepat, namun diperkirakan Chile tidak akan memperluas armadanya melebihi empat unit kapal selam. (Gilang Perdana)
@jeruknipis
Mas setelah nYimak video yg anda bawa…..mas nya paham tidak ya dg upgrade 3 komponen yg dimaksud 🤔
Kalau mas nya nggak paham…..ya disitulah masalahnya.
Banyak orang mengamplifikasi masalah yg tidak dia pahami 🙄
@OON mungkin bisa bantu ?
Kenapa pemerintah tidak beli lagi 2 scorpen dengan syarat, 1. Tambahan TOT, 2. Hibah 1 unit 1 KS scorpen Perancis dan 3. Sewa 2 unit scorpen. Total udah 11 KS itu. Sisanya 1 nanti aja. Yg penting dr rencana 12 sudah terpenuhi 11 KS. Dimana 9 milik sendiri dan 2 sewa.
Ya sudahlah kalau memang tak ada solusi semoga pemerintah baru segera pesan kasel tambahan dari Jerman mau U12 atawa U14 sesegera mungkin 6 atau 7 unit, 3 tahun kedepan tiap tahun kita panen 2 kasel selain Scorpene yg dah akan dimulai, jangan lagi nunggu besok2 atau nanti2 hutang juga investasi koq siapa tahu Jerman mau bagi2 ilmu jika beli banyak.
@jeruk nipis
Naaaah seperti ini yg saya maksut…. dilampirkan link supaya bisa dibahas sama-sama 👍
Oke tadi disebut ada 3 item yg akan diupgrade (sebenarnya istilah upgatde ini kurang tepat)…..barangkali mas @jeruk nipis bisa menceritakan fungsi ke -3 item yg dimaksud
Silahkan mas…..@jeruk nipis 🙏