Korps Paskhas Tampilkan Instalaza C90-CR Sebagai Senjata Bantuan

(Twitter @Korpaskhas_id)

Sebagai satuan dengan kemampuan dasar infanteri lintas udara, prajurit Korps Paskhas TNI AU juga mengenal istilah senjata bantu infanteri (senbanif). Namun, komposisi dan jenis senjata yang digunakan untuk senjata bantuan bisa jadi tidak sama dengan senbanif yang digunakan pada infantri TNI AD dan Korps Marinir.

Baca juga: Berdaya Gempur Tinggi, Inilah Senjata Bantu Infanteri Korps Marinir TNI AL

Dikutip dari paskhas.mil.id, disebutkan pada 26 Maret 2021, Yonko 462 Paskhas menggelar latihan penggunaan senjata bantuan dalam Uji Trampil Perorangan (UTP) TA. 2021 di AWR (Air Weapon Range) Siabu Kabupaten Kampar Pekanbaru. Adapun senjata bantuan yang di gelar pada pelaksanaan UTP (Uji Trampil Perorangan) tersebut meliputi Senjata Lawan Tank (SLT), Senjata Mesin Berat (SMB), Senjata Mesin Sedang (SMS), Senjata Mesin Ringan (SMR), Senjata Pelontar Granat (SPG), Sniper, dan Mortir.

Semua elemen senjata yang disebut di atas sudah lazim diadopsi pada senbanif. Namun, bila Infanteri Korps Marinir memilih menggunakan granat berpeluncur roket (RPG-7) sebagai SLT, maka Korps Paskhas nampak menggunakan roket anti tank/perkubuan buatan Spanyol.

Yang dimaksud adalah C90-CR produksi Instalaza. C90-CR (M3) merupakan jenis senjata anti tank/perkubuan dengan peluncur sekali pakai buang (disposable). begitu roket keluar dari tabung, maka tabung peluncur sudah tak bisa digunakan lagi. Mekanismenya menggunakan piroteknik, jadi tidak diperlukan baterai atau pun sistem pengisian listrik.

Selain digunakan Pakshas, C90-CR juga sudah lebih dulu dioperasikan oleh Infanteri TNI AD, varian yang dimiliki mencakup C90-CR anti armor, C90-CR-RB (M3) anti personel, dan C90-CR-BK Anti Bunker.

Secara umum, C90-CR mempunyai bobot yang ergonomis untuk dibawa seorang personel infanteri lintas udara, yakni hanya 4,8 – 5,1 kg. Panjang senjata ini pun tak sampai 1 meter (940 mm). Mengandalkan jenis roket tandem HE (High Explosive) dengan kaliber 90 mm. Secara umum jangkauan tembaknya bisa mencapai 300 meter untuk target bergerak.

Dalam paket peluncur standar, C90-CR sudah dilengkapi pembidik optic dengan 2x pembesaran. Untuk misi tempur di malam hari, bisa ditambahkan perangkat bidik VN38-C.

Baca juga: Integrasikan Roket C90-CR, TNI AD Tampilkan Drone Copter Penghancur Tank

Senjata bantu lain yang digunakan Yonko 462 Paskhas, seperti terlihat dalam foto-foto di Twitter dispenkorpaskhas @Korpaskhas_id, adalah mortir kaliber 60 mm dan senapan mesin berat (SMB) M2HB kaliber 12,7 mm. (Bayu Pamungkas)

9 Comments