Guna menyambut kehadiran jet tempur F-16 Fighting Falcon yang bakal dioperasikan Ukraina dalam waktu dekat, Angkatan Udara Rusia kini telah mempersiapkan beberapa strategi ‘penyambutan’. Salah satunya adalah melengkapi jet tempur multirole Sukhoi Su-30SM dengan rudal udara ke udara jarak jauh – long-range air-to-air missile, yang untuk pertama kalinya terekam dari tayangan video sebuah Su-30SM menggotong dua unit R-37M. (more…)
Tawaran Rusia untuk memperluas kerja sama industri pertahanan, termasuk membangun fasilitas produksi di negara mitra, rupanya direspon positif oleh India. Sebagai negara importir terbesar produk persenjataan dari Rusia, maka tak akan sulit bagi India untuk memperluas kerja sama produksi yang telah terbangun. Setelah meraih lisensi produksi Sukhoi Su-30MKI, kini India bermaksud untuk memproduksi rudal udara ke udara jarak dekat Vympel R-73E. (more…)
Menjaga kadar ‘siluman’ pada jet tempur stealth dapat dilakukan dengan memaksimalkan kemampuan mengusung senjata di internal weapon bay. Sebaliknya, bila terpaksa menggunakan hardpoint atau cantelan senjata di bawah sayap, maka kadar stealth sudah tak efektif lagi. Hal itu menjadi pilihan dalam konfigurasi senjata pada F-35 Lightning II. Nah, bagaimana dengan Sukhoi Su-57 Felon? (more…)
Untuk ukuran saat ini, Indonesia mungkin bisa dibilang tertinggal dari Singapura dan Australia, khususnya dalam adopsi rudal udara ke udara jarak dekat. Bila kini Indonesia masih menanti kehadiran AIM-9X Sidewinder, maka kedua negara tetangga sudah lebih dulu menggunakan AIM-9X. Namun, tahukah Anda, bahwa pada dekade 60-an, TNI AU sudah memiliki rudal udara ke udara (air to air missile) jarak dekat yang cukup canggih pada masanya. Bahkan Indonesia jauh lebih dulu menggunakan rudal udara ke udara dibanding negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Australia. (more…)
Dalam duel di atas langit Kashmir pada 27 Februari lalu, AU India mengklaim telah menembak jatuh sebuah F-16 Fighting Falcon milik Pakistan. Klaim tersebut berdasarkan keterangan dari pilot MiG-21 Bison, namun apesnya India sampai saat belum bisa membuktikan klaimnya, lantaran India menyebut F-16 jatuh berada di wilayah Pakistan. Nah, rudal yang diklaim telah menjatuhkan F-16 adalah Vympel R-73, jenis rudal udara ke udara jarak dekat yang merupakan tandingan AIM-9 Sidewinder. (more…)
Belum lama ini diwartakan bahwa AU India kecewa atas performa rudal udara ke udara jarak sedang buatan Rusia, Vympel R-77, terutama saat duel udara dengan jet tempur Pakistan pada 27 Februari 2019. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti India dengan rencana mengganti R-77 dengan rudal Derby guna dipasangkan pada jet Sukhoi Su-30MKI. Namun kecewa dengan R-77 tak lantas India kehilangan minat pada rudal produksi Rusia. (more…)
Dalam polling yang dilakukan Indomiliter.com pada Oktober 2013, terungkap informasi bahwa lawan tanding terberat jet Sukhoi Su-27/Su-30 Flanker TNI AU ialah F-15SG Strike Eagle RSAF (Republic of Singapore Air Force). Ada dua hal yang menjadi dasar kuat bahwa F-15SG menjadi lawan tanding terberat Sukhoi TNI AU. Pertama, memang diatas kertas Sukhoi Su-27/Su-30 dirancang untuk menandingi air superiority F-15. Lalu alasan kedua, kerapnya gesekan dalam hal isu politik dan pertahanan, khususnya pada urusan batas wilayah laut dan pengendalian ruang udara di Kepulauan Riau (Kepri), ikut menyulut sentimen, termasuk dari para pembaca Indomiliter.com. (more…)
Sebelum tahun 2012, boleh dibilang lini sista rudal udara ke udara (AAM/air to air missile) yang dimiliki TNI AU cukup inferior bila dibandingkan AU Singapura dan AU Malaysia. Pasalnya hampir tiga dekade, armada jet tempur TNI AU hanya bersandar pada rudal Sidewinder buatan Raytheon. Adapun versi Sidewinder yang dimiliki TNI AU adalah AIM-P2 dan AIM-P4. Yang paling baru pun, AIM P-4 dibeli bersamaan dengan paket pengadaan F-16 Fighting Falcon di tahun 1989. AIM-P4 dapat ditembakan meski pesawat musuh datang dari depan dalam posisi berhadapan, menjadikan perubahan gaya dalam duel jarak dekat (dog fight). (more…)