Startup Rusia Uji Peluncuran Ranjau Darat Anti Tank dari Drone Copter dengan 16 Rotor Motor
|Efektif atau tidak, itu urusan belakangan, dalam kondisi peperangan yang terus berlanjut, segala inovasi paling tidak harus diuji coba. Seperti belum ini, startup dari Rusia yang meluncurkan ranjau darat anti tank (anti tank blast mine) dari wahana drone copter.
Baca juga: Denmark Kirim Drone Pendeteksi Ranjau ke Ukraina, Bisa ‘Lihat’ Logam di Kedalaman 3 meter
Dari video yang beredar di media sosial, ranjau darat anti tank yang disebut dari jenis TM-62, berhasil dilepaskan dan meledak saat menyentuh permukaan. Namun, untuk mengusung ranjau darat yang biasa ditanam tersebut, startup Rusia menempatkannya pada drone copter yang tidak lazim.
Disebut tidak lazim, lantaran drone copter pembawa ranjau TM-62 sejatinya adalah gabungan dari empat unit quad copter yang disatukan dalam frame, sehingga bila ditotal untuk membawa ranjau TM-62, terdapat 16 unit motor rotor copter.
Apakah efektif? Tentu harus diuji lebih lanjut, tapi terlihat menjadi kurang efisien bila untuk satu unit ranjau sampai dibutuhkan 16 unit motor copter. Boleh jadi gagasan ini mengemuka, lantaran stok ranjau TM-62 yang melimpah, dan startup Rusia tergerak untuk memanfaatkan ranjau ini untuk misi yang berbeda.
Ranjau TM-62
TM-62 adalah keluarga ranjau anti-kendaraan (anti-tank mine) klasik buatan Uni Soviet, yang mulai digunakan sejak tahun 1960-an. Ranjau ini dirancang untuk menghancurkan atau merusak kendaraan lapis baja dengan daya ledak tinggi.
Ranjau ini menggunakan pemicu tekanan (pressure-activated fuse), meski begitu dapat dipasangkan pemicu tambahan seperti remote detonation atau anti-handling device (untuk mencegah ranjau dijinakkan).
Russian developers are showing tests of the DIY heavy drone dubbed “Vobla” – apparently, this particular effort called “Frankenstein” is trying to drop a ТМ 62 mine from it. https://t.co/QfkHrPHh1o https://t.co/1YbDOP8jHe pic.twitter.com/N3WWWWRQBB
— Samuel Bendett (@sambendett) January 23, 2025
Dari spesifikasi,TM-62 punya berat sekitar 7-10 kg, tergantung varian. Sementara bahan peledak 7-8 kg TNT atau bahan peledak setara.
Daya Ledak ranjau ini Mampu menghancurkan atau merusak kendaraan lapis baja, bahkan tank jika mengenai bagian yang kurang terlindungi seperti roda rantai atau bawah lambung.
Secara teori, TM-62 tidak akan meledak jika hanya diinjak oleh manusia, karena tekanan yang diperlukan jauh lebih besar dari berat badan manusia biasa. Namun, dalam kondisi tertentu, seperti adanya perangkat anti-handling, modifikasi pemicu, atau kerusakan mekanisme, ranjau ini tetap bisa berbahaya bagi manusia. (Gilang Perdana)
Inilah PARM HEAT – Ranjau Anti Tank dari Jerman di Laga Perang Ukraina
Kerangkanya KAYU ??….Bener ,ngapain mahal2 carbon fiber toh drone kebanyakan ” ONE WAY MISSION” atau LAMINATED BAMBU.
TNI tinggal ke JEPORO mesen dronenya….