Selang Dua Bulan Sejak Diluncurkan, Korvet KRI Bung Hatta 37 Komisioning Perkuat Satkor Koarmada II

Setelah diluncurkan oleh PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) pada 27 Februari lalu, maka pada tanggal 17 April 2025, bertempat di Tanjunguncang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), korvet KRI Bung Hatta 370 telah dilakukan komisioning, yang artinya resmi bergabung sebagai arsenal alutsista TNI AL, yang mana korvet produksi dalam negeri tersebut kini memperkuat Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada II.

Baca juga: Dengan Meriam ‘Sementara’ Bofors 57mm MK1, Korvet KRI Bung Hatta 370 Resmi Diluncurkan

KRI Bung Hatta 370 dibangun selama 20 bulan, terhitung sejak ditandatanganinya kontrak oleh Kementerian Pertahanan RI dan PT KAS.

Kapal ini memiliki panjang 80,3 meter, lebar 12,6 meter, dan kecepatan maksimal 25 knot. Menurut TNI AL, KRI Bung Hatta memiliki beberapa keunggulan, yakni dilengkapi dengan satu unit meriam laut Bofors 57 mm yang dapat ditingkatkan menjadi 76 mm dan dua unit kanon 20 mm. Selain itu, kapal ini juga akan dipersenjatai dengan rudal permukaan ke udara (SAM), rudal permukaan ke permukaan (SSM), dan sistem torpedo untuk perang antipermukaan, udara, dan bawah air.

Kapal ini juga mampu menjalankan misi peperangan elektronik karena dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik seperti R-ECM, R-ESM, dan lain-lain, serta mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca.

“Pengoperasian KRI Bung Hatta-370 menjadi bukti kemajuan yang dicapai galangan kapal swasta nasional. Saya berharap galangan kapal nasional dapat terus berinovasi, meningkatkan kapasitas, dan kapabilitas sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri, sekaligus memperkuat kemandirian bangsa di bidang pertahanan,” kata KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali.

Meski ada kemiripan desain antara KRI Bung Karno 369, namun KRI Bung Hatta 370 punya lambung yang lebih panjang, yakni 80,3 meter. Sebagai perbandingan, KRI Bung Karno 369 panjang lambungnya 73 meter.

Punya lambung yang lebih panjang, lantaran pada KRI Bung Hatta 370 terdapat ruang (space) yang dipersiapkan untuk pemasangan rudal anti kapal, sementara hal tersebut tidak terdapat di KRI Bung Karno 369.

Seperti pada pengadaan alutsista sebelumnya, maka pada pengadaan KRI Bung Hatta 370, kelengkapan persenjataan dilengkapi dengan pola FFBNW (Fitted For but Not With), dimana pengadaan dan instalasi perangkat sensor dan persenjataan dilakukan secara terpisah sesuai dengan kebutuhan dan tentunya anggaran.

Dalam peluncurannya, KRI Bung Hatta 370 tidak tampil ‘kosongan,’ nampak persenjataan yang sifatnya sementara telah terpasang. Di antara persenjataan yang dimaksud adalah meriam Bofors 57 mm MK1 eks korvet latih KRI Ki Hajar Dewantara 364 pada haluan. Dalam desain yang diperlihatkan saat keel laying, korvet ini nampak diproyeksikan untuk menggunakan meriam kaliber 76 mm, seperti OTO Melara dan sejenisnya. (Gilang Perdana)

Beredar Foto Korvet KRI Bung Hatta 370, Serupa ‘Tapi Tidak Sama’ dengan KRI Bung Karno 369

3 Comments