PAP-104 MK4 – Mengenal ROV Penetralisir Ranjau di KRI Pulau Rupat 712
|Selain jamak hadir sebagai kelengkapan pada kapal riset, Remotely Operated Vehicle (ROV) juga lumrah sebagai fitur standar yang ada di kapal pemburu/penyapu ranjau. Seperti di kapal pemburu ranjau Tripartite Class TNI AL – KRI Pulau Rengat 711 dan KRI Pulau Rupat 712. Di kedua kapal tersebut, yang menjadi andalan adalah ROV PAP-104 MK4 dengan sosok yang mudah dikenali dari warnanya.
Baca juga: JW Fishers SeaLion-2 – Jadi Andalan Tim Basarnas, Inilah Mini ROV dengan Fitur Canggih
Ditempatkan di bagian dek belakang, PAP-104 MK4 dapat dikenali dari bentuknya yang mirip kapal selam mini dengan warna kuning. Di bagian dek Tripartite Class juga ada wahana lain yang perannya juga untuk dibenamkan, yaitu perangkat side scan sonar dengan warna oranye. Baik ROV dan side scan sonar diturunkan ke permukaan air menggunakan sebuah crane.
Belum lama ini, akun Twitter @Kormada2Sby (12/8/2020), memposting beberapa foto aktivitas dari awak KRI Pulau Rupat 712 dalam mengoperasikan PAP-104 Mk4. Sekilas tentang ROV yang menjadi perlengkapan organik di kapal buru ranjau andalan TNI AL itu, rupanya bukan barang baru, pasalnya ROV ini didatangkan sebagai paket dalam program akuisisi Tripartite Class, dimana kedua kapal pemburu ranjau ini resmi memperkuat TNI AL pada 26 Maret 1988.
Sekilas tentang PAP-104 MK4, dikutip dari wikipedia.org, disebutkan ROV ini merupakan produksi ECA Group dari Perancis. Pengembangan RoV ini sudah dimulai sejak tahun 1968, varian produk perdananya, yaitu PAP-104 MK1 dibuat secara khusus untuk kebutuhan operasional AL Perancis. Lewat beberapa penyempurnaan, baru pada varian MK3, PAP-104 mulai di ekspor. Sementara varian MK4 (PAP-104 MK4) dirancang awalnya atas pesanan AL Malaysia pada tahun 1983.
PAP-104 MK4 dari segi kemampuan dapat melakukan penyelaman sampai kedalaman 300 meter. Kemudian Inggris mengorder varian yang lebih maju, PAP-104 MK5 pada tahun 1986.

Peran PAP-104 MK4 yaitu untuk mengeliminasi ranjau yang sebelumnya telah terdeteksi oleh sonar. Kelengkapan PAP-104 mencakup sonar klasifikasi sasaran dengan frekuensi tinggi dari tipe Krupp Atlas AIS 11. Selain itu, PAP-104 juga berbekal kamera video untuk identifikasi visual ranjau. Dari kapal di permukaan, PAP-104 MK4 dikendalikan lewat serat optik.
ROV ini digerakan oleh sepasang motor propeller listrik yang terpasanh di kedua sisi lambung. Sementara sumber tenaganya dipasok dari baterai internal. Kecepatan melaju di dalam air adalah 6 knot dan dapat menjelajah sejauh 600 – 1.000 meter, agar mudah dalam penyelaman, ROV ini dilengkapi pemberat 100 kg.

Baca juga: Hiu Merah – Robot ROV Laut Dalam Produksi Dalam Negeri
PAP-104 MK4 punya bobot di rentang 800 – 1.000 kg, dimensi ROV ini terdiri dari panjang 2,7 meter, lebar 1,2 meter dan tinggi 1,3 meter.
Kabarnya lebih dari 400 unit PAP-104 telah digunakan berbagai AL global, sementara lebih dari 30 ribu operasi telah dilakukan PAP-104, diantaranya adalah penggunaan ROV ini dalam laga Perang Malvinas dan Perang Teluk. (Haryo Adjie)
Setelah penyapu ranjau baru kita yg dr JERMAN FRANKESTAL Class masuk TNI AL , apa si TRIPARTITE nya mau di upgrade ya. tuk back up.
Video FRANKESTAL di BUNDESMARINE
https://www.youtube.com/watch?v=vZgpnS3yfDk
Sonar dan wahana-wahana robotic nya yg lebih penting utk diupgrade menurutku…..karena merekalah yg kerja berat dlm operasi pendeteksian dan penghancuran ranjau
Bravo TNI AL, semoga Mine Hunter baru sebagai penerus Pulau Rengat Class segera merapat di Indonesia.
Udah ada bung… KRI Spica dan KRI Rigel buatan Prancis…
Berbeda fungsinya mas ….
Wahana Hugin yg dimiliki Spica bisa melakukan scan awal thd medan ranjau…..tapi hanya sampai disana saja fungsinya, krn spica tdk punya wahana utk melakukan identifikasi positif thd obyek yg diduga sbg ranjau dan tidak punya juga wahana penghancur ranjau
Kri spica sama rigel itu cman kapal survei hidrooceanografi senjtanya pun cmn 30mm atau 40mm mentok aja klo g salah kita dah teken kontrak mine hunter dr jerman cmn gw lupa dr kelas mana yg dipilh
https://www.indomiliter.com/pensiunkan-kondor-class-tni-al-pilih-frankenthal-class-sebagai-kapal-penyapu-ranjau-terbaru
itu calon kapal mcm tni-al
Udh mbah2 rupanya ya.
Uda harus makai drone otonom jaman sekarang. Btw 2020 masi eksis ranjau laut? Perang sekarang sudah ada misil anti kapal