Lawan Pengaruh Cina, Jadi Alasan India Hibahkan Kapal Selam Kilo Class ke Myanmar

(asia.nikkei.com)

Aliansi pertahanan kerap memberikan angin segar bagi peningkatan kemampuan alutsista, seperti belum lama ini dirasakan oleh AL Myanmar, yang pada 24 Desember lalu, bertepatan dengan HUT AL ke-73, lewat sebuah upacara di Dermaga AL Yangon, resmi mengoperasikan kapal selam diesel listrik Kilo Class, dimana kapal selam tersebut merupakan hasil hibah (pinjam) dari India.

Baca juga: Setelah Vietnam, Myanmar Segera Operasikan Kapal Selam Kilo Class

Sebelumnya, India telah menyerahkan INS Sindhuvir kepada Myanmar pada Oktober 2020, dan setelah melewati masa persiapan dan pelatihan awak, baru di akhir Desember 2020, kapal selam yang kini berganti nama menjadi UMS Minye Theinkhathu siap dioperasikan secara penuh. Sebagai bentuk dukungan, diplomat dari Rusia turut hadir dalam upacara pengoperasian UMS Minye Theinkhathu.

Myanmar adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berbatasan darat dengan India. Perbatasan itu membentang lebih dari 1.600 km. Keduanya juga berbagi batas laut sepanjang 725 km di Teluk Benggala. New Delhi melihat Myanmar sebagai pintu gerbang ke Asia Tenggara, dimana New Delhi mencari integrasi ekonomi yang lebih besar melalui India Act East Policy.

Lepas dari itu, tak bisa dipugkiri kerja sama pertahanan India dan Myanmar juga terkait isu Cina, dimana India berusaha membendung pengaruh militer Cina di kawasan Samudera Hindia. Wilayah Samudera Hindia bertanggung jawab atas lebih dari 80 persen perdagangan dunia dan merupakan pintu gerbang penting bagi kepentingan banyak negara. Dan tak cuma India yang punya sengketa, rupanya Myanmar telah terlibat sengketa perbatasan laut dengan Thailand.

Thailand seperti diketahui, arsenal kekuatan lautnya dominan dipasok oleh Cina. Terkait kapal selam, Thailand bahkan sudah meneken kontrak pembangunan tiga unit kapal selam diesel listrik berteknologi AIP (air-independent propulsion) S26T dari Cina, namun rencana tersebut terganggu karena pandemi virus Corona tahun ini. Laporan mengatakan Thailand kini mengincar pengadaan kapal selam dari Cina untuk tahun anggaran 2023.Cina sebelumnya telah memasok kapal selam ke Bangladesh dan sekutu utamanya Pakistan.

Dikutip dari wionews.com (26/12/2020), disebutkan Kilo Class yang digunakan Myanmar dilengkapi dengan torpedo berpemandu kawat jarak jauh 40 km dan rudal jelajah anti-kapal 3M-54 Klub. Kabarnya, Myanmar juga telah membangun pangkalan kapal selam di lokasi yang sangat dirahasiakan.

Tentang UMS Minye Theinkhathu, kapal selam Kilo Class ini masuk kedinasan AL India pada tahun 1988 dan tergabung ke dalam 11th submarine squadron yang berbasis di Vishakhapatnam. Kapal selam buatan Rusia ini diketahui telah menyelesaikan perbaikan di Hindustan Shipyard Ltd. dari Agustus 2017 hingga Februari 2020.

Baca juga: Rudal 3M-54 Club-S – Senjata Strategis di Kapal Selam Kilo Class Vietnam

AL India merupakan pengguna Kilo Class yang cukup besar, yaitu 10 unit. Di AL India, Kilo Class disebut sebagai Sindhughosh Class. Pembicaraan tentang transfer satu unit Kilo Class ‘refurbished’ ke Myanmar mulai dilakukan pada 30 Juli 2019. (Bayu Pamungkas)