Kohanudnas Operasikan Weibel Portable Radar
|Di tahun 2015 TNI AU tengah menyiapkan program pengadaan dan peningkatan alutista. Diantara beragam alutsista yang bakal dibeli, tersebut nama radar Weibel. Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, seperti disampaikan Dispenau, mengkonfirmasi bahwa “Kita akan membeli 1 unit radar rudal MLAAD (Medium and Low Altitude Air Defense) dan dua unit radar Weibel,” Namun apakah radar Weibel yang jadi andalan Kohanudnas ini?
Weibel Scientific adalah perusahaan asal Denmark yang memproduksi radar dengan prinsip doppler. Radar buatan mereka termasuk yang terdepan di Dunia. Weibel menyediakan berbagai radar untuk memenuhi kebutuhan pengukuran dan pelacakan yang berbeda.
Baca juga: MSSR 2000-I -Radar Intai Kohanudnas dari Airbus Defence and Space

Radar portable yang diincar TNI AU ini bersifat mobile dan dapat diangkut dengan mudah oleh pesawat angkut sekelas C-130 Hercules. Radar ini dapat beroperasi di segala cuaca. Moda operasinya dapat melacak terus-menerus suatu kawasan dalam putaran 360 derajat. Jarak pelacakannya antara 550 sampai lebih dari 1000 Km dan pengintaian pada jarak 250 sampai 400 Km. Radar ini juga dilengkapi sistem Tx Synthetic Aperture untuk membuat gambar dari obyek, seperti lanskap dalam tampilan 2D atau 3D, memberikan resolusi spasial yang lebih baik daripada radar konvensional. Radar Weibel juga dilengkapi Rx Digital Multi Beam Phased array.
Baca juga: AR 325 Commander – Radar Kohanudnas Pemantau Ruang Udara ALKI II
Baca juga: Master –T – Radar Hanud Tercanggih Perisai Ruang Udara Indonesia
Semua radar Weibel memiliki muzzle velocity radar system, active protection radar system, sistem doppler, tracking Radar Systems, multi frekuensi, ranging radar untuk platform pihak ketiga, pelacakan multi sensor, dan sistem pengintai dan pelacak.
Seperti halnya satuan radar militer lainnya, radar Weibel dioperasikan oleh personel TNI AU, namun jalur komandoi untuk penggunaanya berada di bawah Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional). Penempatan radar Weibel segera dilaksanakan mengingat kecenderungan permasalahan perbatasan dengan Negara Tetangga dan kondisi geografis Indonesia yang masih terdapat blank area yang belum optimal tercover oleh radar, sehingga kerap memicu pelanggaran wilayah udara Indonesia oleh black flight. (Deni Adi)
berharapnya sich tni jngn cuma membeli radar saja, tp dibarengi dngn pengadaan pesawat tempur su35 bolshaya modernizatsiya yg mampu membuat daya getar agar makin klop dlm mengawasi wlyh udara nkri yg sangat luas ini ,, salam untuk semua admin
oke siap, salam diteruskan 🙂
Su 35 masuk, konon radarnya kudu dr polyot russia?
eh buset pake barang danish punya, sekalian beli gripen ng-nya, sesama barang skadinavia!
Dgn adanya penambahan radar, yang diharapkan FLIR yang disingapura bisa secepatnya diambil alih oleh indonesia.
Ini radar AESA?
pasti ngeteng lagi….wakakaka…lha itu rudal buat nemeni radar ini apa??
kalau ngeteng…mbok sesekali beli radar jarak 1000 km….lochidmartin radar dicuekin???thales kemana ya???
bijimana bisa nutupin blank spot lah cuma 1 biji / (mlaad)nya jg sebiji hadee…………………………
Pelan tapi pasti.
Mata udara NKRI makin terang, segera juga rebut bagian FIR yg msh dikendalikan Singoporn.
Thanks infonya admin…
waahh semoga di tambah lagi.. Ammin benar byk Blank spot yg belum dijaga sm radar kita 🙂
Untuk paket radar MLAAD dgn kemampuan MFR bpilihan tersisa kini Thales ato Saab. Dari 5 kontestan LM, Northrop Grumman & BAe sdh tersingkir.
Jika menyimak koementar Kohanudnas yg mengnginkan interoperability & integrasi antar matra antara Kohanudnas & Paskhas tampaknya BAMSE, NASAMS, Spyder ato Mica untuk Paskhas, KM-SAM ato Iron Dome untuk Kohanudnas
Realitanya tdk akan mungkin SAM gacoan Rusia bakalan cocok dgn radar hanud MLAAD terpilih untuk Paskhas ato Kohanudnas
Adakah perkembangan baru tentang radar weibel ini? kalau barangnya sudah dikirim ke indonesia bagaimana hasilnya?
kalau mengenai kinerja radar nampaknya confidenfial mas :-
memang betul mas, perihal kinerja pasti confidential karena menyangkut pertahanan negara. tapi setidaknya adakah informasi tentang perkembangan radar tersebut, misalnya apakah radar tersebut masih dalam tahap produksi atau sudah dikirim ke indonesia? jujur aja hal ini membuat penasaran karena kalau membaca dari uraian diatas, kemampuan radar ini cukup bagus
irak sama suriah yg alutsistanya segudang aja bisa kalah sama israel, padahal mereka punya patsir dan buk, lhah indonesia cmn roket panggul dan skyshield