Gercep, Bangladesh Sepakat Akuisisi Lima Kapal Perang dari Inggris
|Bangladesh terbilang gercep (gerak cepat) saat menangkap peluang tawaran alutsista bekas. Setelah pada April 2020 tuntas menerima lima unit pesawat angkut C-130J Super Hercules eks Royal Air Force (RAF), kini ada kabar, bahwa Pemerintah Bangladesh telah mencapai kesepatakan dengan Pemerintah Inggris untuk mengakuisisi lima kapal perang untuk memordenisasi kekuatan Angkatan Laut Bangladesh.
Baca juga: Tanpa ToT, Bangladesh Telah Terima Tuntas Lima Unit Super Hercules
Dari ukdefencejournal.org.uk (8/11/2021), disebutkan Bangladesh membeli lima kapal dari Inggris sebagai bagian dari program modernisasi militer “Forces Goal 2030”. Keputusan itu dicapai dalam pertemuan bilateral antara Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di KTT COP26 di Glasgow. Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen, negaranya ingin memperoleh aset laut tambahan untuk meningkatkan pemantauan dan perlindungan wilayah laut.
Meski telah disebut ada lima unit kapal perang yang akan dibeli, namun sejauh ini belum diungkapkan spesifakasi dari kapal perang yang akan diakuisisi. “Negosiasi masih akan berlangsung. Tapi pada momen ini, kami sepakat pada prinsipnya untuk membeli lima kapal perang. Tiga di antaranya akan didatangkan dari Inggris dan dua lainnya akan dibangun di galangan kami (Bangladesh) di Chattogram,” ujar bdul Momen, seperti dikutip The Daily Star.
Angkatan Laut Bangladesh saat ini mengoperasikan dua kapal selam, delapan frigat, enam korvet, dan kapal perag lainnya. AL Bangladesh juga memiliki 11 kapal pendukung, termasuk kapal survei Roebuck Class bekas Angkatan Laut Inggris dan dua kapal patroli lepas pantai Castle Class.
Rumor di kalangan industri pertahanan Inggris menyebut, bahwa yang akan diakuisisi Bangladesh adalah jenis kapal pemburu/penyapu ranjau. Bila merujuk ke brosur penawaran Defence Equipment Sales Authority (DESA) yang dirilis bulan September 2021 lalu. Inggris memang menjual kapal penyapu ranjau Sandown Class.
Selain digunakan Inggris, Sandown Class produksi Vosper Thornycroft, Woolston, saat ini juga dioperasikan oleh Estonia, Arab Saudi dan Ukraina. Selain peran sebagai penyapu ranjau, second role kapal ini yaitu sebagai offshore patrol vessels.
Sandown Class punya bobot 600 ton, panjang 52,5 meter dan lebar 10,9 meter. Andalan untuk menyapu ranjau adalah SeaFox mine disposal system. Semetara persenjaaan pada Sandown Class terdiri dari 1× 30mm DS30M, 3× Miniguns dan 2× General purpose machine guns. Saat ini ada lima unit Sandown Class yang masih aktif digunakan AL Inggris.
Baca juga: Mesir Borong Dua Kapal Logistik Fort Class, Bekas Pakai AL Inggris
Bila benar Bangladesh benar mengakuisisi Sandown Class, maka akan menjadi negara kedua yang membeli paket kapal perang bekas pakai Inggris yang ditawarkan dalam Defence Equipment Sales Authority 2021, setelah sebelumnya Mesir resmi membeli dua kapal logistik Fort Class. (Gilang Perdana)
Udaaaaah di BAYARIN HERKEYSnya dan FRIGATESnya .
Nggak usah di gubris ” CANGKEMme” orang2 yang ” CREWEEET” kalo beli bekas..
hiburan bagi yang banyak keinginan tapi tak punya uang adalah impian.
salam
Rusia Kapan nih jual Alutsista bekas ke Indonesia, minimal kayak Tu-22 atau Tu-160 lah ya itung-itung buat gantiin dulu Tu-16 yg udah masuk museum. Jangan nawarin alutsista yg udah jadi terumbu karang kayak 10 Kilo dulu. Hhhhhhhhhh
Meskipun beli bekas juga dipilih yg gahar bukan bekas tapi ecek2, macam Duke class bekas tapi mantap.
Herculesnya jadi dijual gak tuh. Klo murah meriah harganya boleh dilirik TNI AU dan nanti klo cockpitnya masih manual, diupgrade spt yg dilakukan TNI AU terhadap Hercules type H nya yg diupgrade menggunakan glass cockpit.
Realistis aja..klo mampunya beli bekas ya ngga apa2. Yg penting bisa dinpakai untuk menjaga kedaulatan wilayahnya. Daripada pengennya baru tp duit cekak.
Dulu di hina beli alutsista bekas, skrg banyak negara pemburu alutsista bekas