Kapal Pemburu Ranjau Tripartite Class Masih Berjaya, Bulgaria Resmi Akuisisi Dua Unit dari Belanda
|Tripartite Class, jenis kapal pemburu dan sapu ranjau yang digunakan TNI AL memang ‘tak ada matinya.’ Meski usianya tak lagi muda, namun faktanya, Tripartite Class yang desainnya dibuat oleh tiga negara – Perancis, Belanda dan Belgia, debutnya masih bersinar di lingkungan armada NATO. Meski program penggantian Tripartite Class telah dicanangkan, tapi toh kemampuan kapal pemburu ranjau ini masih memikat negara lain untuk membelinya.
Baca juga: PAP-104 MK4 – Mengenal ROV Penetralisir Ranjau di KRI Pulau Rupat 712
Adalah Bulgaria, negara di Eropa Timur eks anggota Pakta Warsawa ini diwartakan telah resmi mengakuisisi dua unit Tripartite Class bekas pakai AL Kerajaan Belanda. Sebagai informasi, di Belanda, Tripartite Class disebut juga sebagai Alkmaar Class. Dikutip dari navalnews.com (19/10/2020), disebutkan pada 14 Oktober lalu telah meresmikan bergabungnya Mesta 31 dan Struma 33 ke dalam armada AL Bulgaria.
Saat dioperasikan AL Belanda, kedua kapal bernama M856 Maassluis dan M859 Hellevoetsluis. Kedua kapal tersebut masuk kedinasan AL Belanda pada periode 1984 dan 1985, dan keduanya kemudian dipensiunkan pada tahun 2011. Setelah cukup lama, barulah pada 23 September 2020, kedua kapal pemburu ranjau itu dikirim ke Varna di Bulgaria.
Kesepakatan akuisisi dua Tripartite eks Belanda telah disetujui oleh Kementerian Pertahanan Bulgaria pada akhir 2019. Rincian biaya akuisisi kedua kapal adalah 2,3 juta euro, kemudian 2 juta euro lagi dibutuhkan untuk biaya mengaktifkan kembali dua kapal yang sudah lama sandar dan mengirimkannya ke Bulgaria. Tidak itu saja, Bulgaria masih harus mengeluarkan kocek 1,5 juta euro untuk biaya retrofit.
Selama bertugas di AL Belanda, kapal berbobot 600 ton ini telah mendapatkan modernisasi pada tahun 2005-2006 sebagai bagian dari program Belgia-Belanda BENECUP, dengan pemasangan sistem baru senjata anti ranjau, termasuk Atlas Elektronik INCMS mine action control system, Sistem deteksi ranjau Thales Type 2022 Mk III dan underwater mine countermeasures. Tripartite kepunyaan Belanda juga telah dilengkapi wahana Atlas Seafox MIDS dan Saab Bofors Double Eagle Mk III Mod 1.
Bulgaria sebelumnya sudah mengoperasikan satu unit Tripartite Class, yaitu Tsibar 32 (eks M922 Myosotis milik AL Belgia) yang dibeli pada tahun 2004.
Saat ini, AL Belanda masih mengoperasikan enam unit dan AL Belgia mengoperasikan lima unit Tripartite Class. Tripartite Class direncanakan akan diganti pada tahun 2024-2025 dengan kapal penyapu ranjau jenis baru.
Persisnya pilihan Belanda dan Belgia telah dijatuhkan pada konsorsium Naval Group dan ECA Robotics. Kontrak pengadaan 12 unit penyapu ranjau ini mencapai total US$2,1 miliar, dimana Belgia menanggung US$1,004 miliar dan Belanda US$1,093 miliar. Dalam kontrak disebutkan kapal perdana akan diterima oleh Belgia pada tahun 2023, dan Belanda akan menerima pada periode 2024 – 2025. Masing-masing negara nantinya akan menerima enam unit kapal pemburu ranjau ini.
Baca juga: Pensiunkan Tripartite Class, Belanda dan Belgia Satu Pilihan untuk Kapal Pemburu Ranjau
Sang pengganti Tripartite Class disebut-sebut punya bobot 2.700 ton. Selain dilengkapi teknologi signature reduction terbaik, kabarnya kapal pemburu ranjau ini akan mengedepankan peran drone untuk melaksanakan tugasnya. Setidaknya ada dua drone yang disiapkan, yaitu Unmanned Surface Vessels (USV) dan Unmanned Underwater vessels (UUV). (Haryo Adjie)
Kemampuan Tni AL utk blue water kayaknya agak kejauhan, yg penting bisa target MEF I & II
sudah untung, jklau bisa armada dilengkapi lebih dr minimal akan sangat meramaikan jagat militer Asean bahkan sedikit perkuat kapal2 perang dg rudal2 jarak jauh dan radar berkemampuan tinggi jarak jauh akan memberkan efek deteren yg luar biasa. Ayo mandiri perkuat pertahan laut dg belajar sistem rudal (seaker dll)
5.8jt euro utk 2 kapal….woouww
Msh ada sisa 11 yg mau d lego tuh…..
Kalo FRANKESTAL CLASSnya uda dateng dr DEUTSCHLAND baru si TRIPATITE di upgrade 100%.
Knp TNI bukannya mempensiunkan kapal pemburu ranjau kelas Kondor yg umurnya lbh tua dari tripartite class..? Dari segi kemampuan dan kecanggihan jls lbh mumpuni. Kalo ngga salah sistem sensor pd kpal2 kelas Kondor sdh bnyk yg tdk berfungsi. Sebagian di alihkan sebagai kapal patroli.
KRI Pulau Rondo 725 Jadi KRI Kelabang 826
KRI Pulau Raibu 728 jadi KRI Kala Hitam 828
FRANKESTAL CLASS dua biji sementara buat gantiin no lam 728 am 725
Laut indonesia yg luas butuh lebih banyak kapal pemburu ranjau
Bukan hanya kapal pemburu ranjau Mbah,
Klo slogan poros maritim dunia,kita wajib punya kapal induk N kapal selam yg bisa angkut ICBM
Saatnya angkatan laut kita bermain di blue water.
Kalo kapal induk ukuran gede ane kurang setuju tapi kalo LHD dan LPD yg diperbanyak ane setuju.
Amin aja deh..walopun skrg msh mimpi basah
buat apa kapal induk…???
frigate kita punya brp ???…kasel kita pny brp..???destro kita sdh pnya ??? cruiser kita mana…??? pespur yg d lanud kita pa sdh cukup ???
masih sngat jauh unt kapal induk kang mas….