Pasukan Infanteri Singapura Punya Helm Tempur Anyar dan New Personal Equipment

Kementerian Pertahanan Singapura, belum lama ini mengumumkan adopsi perlengkapan perorangan terbaru untuk meningkatkan efektivitas kegiatan latihan dan tugas operasional personel infanteri angkatan darat. Selain ada penekanan pada efektivitas, perlengkapan anyar yang terdiri dari helm dan vest ini juga dirancang lebih nyaman, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
Baca juga: Wujudkan Future Commando, Marinir Inggris Uji Penggunaan Helm Tempur Berkamera
Mengutip dari Mindef.gov.sg (2/12/2020), disebutkan Centre of Excellence for Soldier Performance (CESP) telah melakukan penelitian dan pengembangan sejak tahun 2016 berdasarkan data antropomorfik (pengukuran tubuh manusia) dari seluruh personel Angkatan Bersenjata Singapura.
Dan dari hasil penelitian lima tahun, kemudian dirilis helm tempur baru dan Load-Bearing System (LBS) – sistem bantalan muatan yang memberikan kesesuaian dan distribusi berat lebih baik serta dapat dikonfigurasi untuk berbagai misi.

Helm tempur pasukan infanteri Singapura memiliki desain dengan potongan lebih tinggi yang memungkinkan prajurit dengan mudah memasang kacamata night vision dan headset untuk komunikasi. Helm ini disebut-sebut lebih ringan 10 persen dari versi helm sebelumnya. Tidak itu saja, helm tempur ini juga dilengkapi dengan sistem bantalan yang dapat disesuaikan agar lebih pas dan nyaman.
Sementara LBS dirancang sebagai pengganti Load-Bearing Vest (iLBV) yang selama ini telah digunakan unit infanteri. LBS terbuat dari bahan yang tahan lama dan ringan, ini memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi prajurit dengan meningkatkan pembuangan panas hingga 30 persen.

LBS dilengkapi dengan komponen yang dapat dilepas sehingga prajurit dapat membawa apa yang mereka butuhkan untuk misi atau pelatihan mereka. Ada dua varian yang diluncurkan, yaitu LBS (Enhanced) dan LBS (Standard).
Prajurit dari formasi tempur seperti Komando, Pengawal dan Infanteri, yang menjalankan misi dengan aktivitas fisik tinggi, maka bakal menggunakan varian LBS (Enhanced), yang terdiri dari komponen Vest, Body Armor Carrier dan sabuk.
Sedangkan untuk varian LBS (Standard) didesain untuk prajurit dari unit Combat Support (Bantuan Tempur), dimana komponennya terdiri dari rompi dan sabuk LBS (Standar). (Bayu Pamungkas)
Ini negara paling kecil di asteng tapi militernya bisa dibilang paling maju dan paling apdet.
Gila aja harus tahan 30mm gk akan untuk saat ini body armor macam itu kalau pun ada udah pasti berat dan yang makenya robot Terminator
warna seragam camo military pnya singapura bagus yah artistik udh kya standard yg d pke tntara Amerika, Australia dan Israel
Saya mau tanya serius deh (Sebagai orang awam), TNI kita sebenarnya ada gak sih ya…standarisasi kelengkapan tempur kaya gini? jujur deh ane tanya serius, kenapa karena kadang ane bingung setiap prajurit kok kelengkapannya berbeda-beda, gak dibuat satu standar yang sama gitu, ya ini memang dari pandangan saya aja sih, saya juga mikir apa karena dana yang terbatas, atau Industri dalam negeri yang gak mampu Memenuhi/Membuat, atau memang standarnya gitu sesuai kegunaan, atau system di Kemenhan (Maaf ya, Maaf) yang agak amburadul gitu. Jadi apa ada suhu-suhu sekalian yang paham bisa memberikan saya jawaban atas pertanyaan yang mohon maaf cenderung OCD (Perfeksionis) ini? (Sorry kalo nanya agak ngegas, maaf pisan)
Saya pernah baca untuk standardisasi peralatan keseluruhan TNI ada, tapi renggang. Makanya ada anggota TNI yg pakai kevlar anti peluru warna hitam polos, ada yang warna camo hijau loreng khas TNI, ada yang coklat dll.
Katanya “Demi menyesuaikan kebutuhan prajurit tiap wilayah yang berbeda-beda, jadi tiap daerah diberi kebebasan menentukan perlengkapan prajurit mereka.”
Akhirnya ya gini, jadi gado-gado.
Bisa jadi iya asal ada wang .
Sejauh yang aku tau menhan lebih fokus ke pengadaan alusista ketimpang pengadaan perlengkapan perorangan.
Di Jawa timur ada sebuah industri rumahan menjadi sub kontraktor pembuatan rompi tempur dan rompi anti peluru ( tanpa plat keramik) untuk Pasukan Khusus Kamboja. UKM Indonesia mampu membuat beginian, tinggal kepercayaan Pemerintah yang kurang
Kalau helm bs menahan 30mm dari ifv apa meriam arhanud bisa kita beli
Masih hebatan helm KYT buatan Indonesia. Lebih ringan. Dan sdh terbukti betel prupen bisa dimuatin kamera infra red dalam acara “Dunia Lain” di salah satu TV Swasta …๐คฃ๐คฃ๐๐๐
apakah dlm waktu dekat IDN elite forces akan mengakuisisi devtac ronin helmet atau ratnik armor suit.
atau sdh saatnya balitbang kemhan menindaklanjuti potensi di dlm negeri dgn kearifan lokal utk keselamatan personel dlm semua misi yg diemban
Indonesia biasanya lebih memfokuskan perlengkapan pada unit unit khusus saja.
Sudah saat nya orang atas juga memikirkan kelengkapan unit reguler mengingat klo prerang bukan cuman unit khusus saja yang maju.
DI TNI rompi tempur SAKTI terus doreng motif SAMAR itu akan diaplikasi secara massal gak ya ? apa cuma di unit2 terbatas aja.
Bisa jadi iya asal ada wang .
Sejauh yang aku tau menhan lebih fokus ke pengadaan alusista ketimpang pengadaan perlengkapan perorangan.
Itu 2 yg disebuti gak cocok di iklim tropis