Update Drone KamikazeKlik di Atas

Jual Barang Bagus dengan ‘Paket Murah’, Denmark Tampilkan Jet Tempur F-16 dengan Livery dan Lambang AU Argentina

Argentina seolah bergerak cepat (gercep) dalam proses pengadaan jet tempur F-16 bekas pakai dari Angkatan Udarra Denmark, setelah mendapat restu dari Washington pada pertengahan bulan Maret lalu, kini telah beredar jet tempur F-16 yang sudah menggunakan livery dan lambang Angkatan Udara Argentina. Gercep-nya proses pengadaan seperti karena Argentina tak ingin kehilangan kesempatan, pasalnya F-16 Denmark tengah menjadi incaran, lantaran menjadi pesawat tempur favorit yang akan ‘didonasikan’ untuk Ukraina.

Baca juga: Berkat Lobi Washington, Denmark ‘Alihkan’ Penjualan 24 Unit F-16 A/B MLU ke Argentina, Lengkap Berikut Rudal Sidewinder dan AMRAAM

Bagi Angkatan Udara Argentina, akuisisi 24 unit F-16 dari Denmark lebih dari keinginan, melainkan sudah menjadi kebutuhan untuk menggantikan jet tempur ringan A-4AR Fightinghawk yang sudah dianggap usang. Dengan ekspos foto-foto F-16 berlambang logo Angkatan Udara Argentina, maka pengiriman batch pertama ke Argentina diharapkan dapat dilakukan pada akhir tahun ini.

Enam bulan setelah persetujuan dari Amerika Serikat, Argentina secara resmi menyelesaikan kesepakatan tersebut dalam upacara penandatanganan di Pangkalan Udara Skrydstrup di Denmark pada tanggal 16 April 2024. Dalam upacara tersebut, yang dihadiri oleh menteri pertahanan kedua negara, dipastikan bahwa Argentina akan menerima 24 F-16AM/BM dari Angkatan Udara Kerajaan Denmark, bersama dengan delapan mesin cadangan, suku cadang untuk lima tahun dan empat simulator penerbangan.

Setelah penandatanganan kesepakatan tersebut, F-16 pertama dengan lambang Fuerza Aérea Argentina diresmikan. Pesawat tersebut, F-16BM 86-0199/ET-199, dicat dengan skema warna “Have Glass” abu-abu tua, dengan bendera Argentina penuh warna dan bulat. Menariknya, F-16 juga dipersenjatai dengan rak GBU-31 JDAM dan BRU-61 inert dengan empat GBU-39 Small Diameter Bomb.

Menariknya, beberapa fotodiunggah secara online oleh Kementerian Pertahanan dan, di antaranya, ada juga dua foto yang menunjukkan kursi tunggal yang tampaknya telah diubah untuk menambahkan corak dan tanda Angkatan Udara Argentina.

“Dengan pesawat baru ini kami mengambil langkah transendental dalam kebijakan pertahanan,” kata Menteri Pertahanan Argentina Luis Petri. Menurut surat kabar Argentina, paket tersebut juga mencakup rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM dan AIM-9 Sidewinder, sementara senjata lainnya akan diperoleh langsung dari Amerika Serikat. Keseluruan kesepatan tersebut (termasuk harga pesawat) bernilai sekitar US$650 juta, yang menurut juru bicara pemerintah, berada di bawah harga pasar pesawat tersebut.

“Saya sangat senang bahwa pesawat F-16 Denmark, yang selama bertahun-tahun telah melayani kami dengan baik dan telah dirawat secara menyeluruh serta diperbarui secara teknologi, kini akan bermanfaat bagi Angkatan Udara Argentina,” kata Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen.

Dalam konfigurasinya saat ini, F-16 yang dijual ke Argentina pada awalnya dikirim dalam konfigurasi Block 1, Block 5 dan Block 15 dan kemudian ditingkatkan hingga konfigurasi Mid Life Update (MLU) Block 20, dengan kemampuan yang dianggap sebanding dengan konfigurasi F-16C Block 50/52.

F-16 milik Denmark memiliki beberapa fitur unik, seperti adanya lampu pencarian yang dipasang di sisi kiri badan pesawat, tepat di bawah antena Radar Warning Receiver di depan kokpit. Sistem paling terkenal yang dikembangkan oleh Terma khusus untuk F-16 Denmark adalah pylon ECIPS dan PIDS serta Modular Reconnaissance Pod (MRP). ECIPS (Electronic Combat Integrated Pylon System) dan PIDS (Pylon Integrated Dispenser Station) yang dibawa pada hardpoint 3 dan 7 di sayap F-16 yang berisi jammer Frekuensi Radio (RF) dan dispenser flare/chaff tambahan.

Beberapa pylon di F-16 Denmark telah ditingkatkan ke konfigurasi ECIPS+ dan PIDS+ dengan penambahan Missile Approach Warning Receiver (MAWS). Namun belum diketahui apakah Argentina juga akan menerima pylon yang dimodifikasi atau pylon standar.

Sejak tahun 2015, Argentina kekurangan pesawat tempur utama setelah pensiunnya Mirage III buatan Perancis, yang bertugas selama Perang Falklands. Selama konflik yang sama, Argentina menggunakan Douglas A-4 Skyhawks, model yang berasal dari tahun 1950an. Pada tahun 1994, Argentina mengakuisisi 36 unit Skyhawk yang diperbarui dari Korps Marinir AS, yang memungkinkan pensiunnya pesawat tempur yang lebih tua. Namun, meskipun adanya upgrade, Angkatan Udara Argentina terus menyatakan perlunya peralatan yang lebih modern dan mumpuni karena penuaan dan terbatasnya kemampuan penggantinya.

Dengan pengiriman F-16 eks Denmark yang dimulai antara akhir tahun 2024 sampai awal tahun 2025, Argentina akhirnya dapat menggantikan A-4AR Fightinghawk. (Gilang Perdana)

8 Comments