Spy Ship Rusia “Yantar Class” Keluar dari Sarang – NATO Wajib Pantau Kabel Bawah Laut
|Mendapat tekanan dan sanksi berat dari beberapa negara, menjadikan setiap langkah yang diambil militer Rusia harus dihitung secara cermat, pasalnya Rusia punya aset militer yang besar dan strategis di beberapa wilayah, yang notabene mampu membuat ‘sesuatu’ yang signifikan pada lawan-lawannya bila Vladimir Putin memerintahkan.
Baca juga: Vishnya Class – Kapal Mata-mata Rusia yang Nekad Dekati Basis P-8 Poseidon Inggris
Salah satu yang mendapat pengamatan dari komunitas intelijen adalah keberadaan armada kapal mata-mata (spy ship) yang dioperasikan Angkatan Laut Rusia. Seperti halnya yang dilakoni oleh Cina, maka spy ship umumnya berbalut label kapal riset kelautan – hidro oseanografi. Terkait hal ini, HI Sutton, penulis pertahanan di HIsutton.com mengungkapkan, bahwa pada 6 Meret 2020 ada pergerakan dari spy ship Rusia yang meninggalkan basisnya di Olenya Guba, dekat Semenanjung Kola di utara Arktik Rusia.
Olenya Guba selama ini dikenal sebagai markas Directorate of Underwater Research (GUGI) AL Rusia. GUGI diduga sering melakukan kegiatan yang sifatnya rahasia. Oleh intelijen barat, kapal-kapal GUGI dianggap kerap melakukan kegiatan mata-mata, termasuk pengamatan kabel bawah laut, penyadapan, merusak hingga sabotase kabel komunikasi di dasar laut.

Dari pergerakan 6 Maret lalu yang didasarkan analisis citra satelit Sentinel-2, menunjukkan sebuah kapal yang cocok terlihat dalam citra di laut dan diidentifikasi sebagai kapal riset (special purpose intelligence collection ship) Yantar Class.
Pelabuhan asal Yantar Clas berada di Severomorsk, di mana kapal ini terhubung dengan Armada Utara. Ini adalah kapal utama di kelasnya, dengan dua kapal ‘saudaranya’ yang sedang dibangun.
Yantar dirancang oleh Biro Desain CMDB Almaz di St. Petersburg dan dibangun oleh Yantar Shipyard di Kaliningrad. Kapal ini diluncurkan pada pada Desember 2012, dan menyelesaikan sea trial pada Mei 2015. Kapal mata-mata ini memiliki panjang 108 meter dan bobot penuh 5.736 ton. Yantar Class ditenagai propulsi diesel-listrik untuk kecepatan maksimum 15 knots.
Baca juga: Begini Cara Kapal Selam Rusia Lakukan Sabotase Pada Jaringan Kabel Bawah Laut
Yantar Class diawaki sekitar 60 personel dan dilengkapi fasilitas helipad untuk satu helikopter pada bagian haluan. Untuk menjalankan misi di bawah permukaan, Yantar Class dilengkapi kapal selam tanpa awak – 2 deep-diving autonomous underwater vehicles yakni 1x Rus Class (Project 16810) dan 1x Konsul Class (Project 16811).
Amerika Serikat menyebut bahwa kapal selam yang dibawah Yantar Class mampu memutuskan kabel optik bermil-mil di bawah permukaan laut. Kapal selam tanpa awak itu dilaporkan mampu beroperasi pada kedalaman hingga 6.000 meter.
Selama ini, Yantar Class kerap mendekati jalur kabel telekomunikasi bawah laut. Seperti pada tahun 2017, Yantar aktif di Laut Mediterania timur, dekat kabel bawah laut yang menghubungkan Israel ke Siprus. Ada dugaan, Yantar Class dikerahkan ke peraiaan tersebut untuk mengambil peralatan rahasia dari pesawat jet tempur Su-33 dan MiG-29 yang jatuh.
Pada 23 November 2017, atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin, Yantar Class dan spesialis unit pencarian dan penyelamatan ekspedisi ke-328 Angkatan Laut Rusia dikirim ke Argentina untuk mencari kapal selam Argentina ARA San Juan yang hilang pada 15 November 2017. (Bayu Pamungkas)
Ini kapal harus diuji dulu sama kapal sapi, jangan sampai kejadian sebelumnya terulang lagi ditabrak kapal sapi di laut kok malah kapal spy Rusia yg tenggelam. Hhhhhhhhhh
Main ke laut Utara nih. Lithuania tampaknya jadi incaran invasi Rusia berikutnya. Tujuan invasi agresif Rusia sangat jelas merebut kembali fasilitas fasilitas teknologi terbaik warisan Soviet. Lithuania punya galangan kapal raksasa yang mampu beroperasi di musim dingin dan Rusia sama sekali tidak memilikinya
Min,
Tolong juga bahas spy ship Marjata class yang baru beberapa tahun ini beroperasi punya Norwegia.
Terus ada lagi RV Sonne class kapal riset punya Jerman yang digosipkan akan diakuisisi oleh Indonesia untuk dual role yaitu untuk Ocean Going Research dan Submarine Rescue, beserta kemungkinan mini submarine rescuer jenis apa yang bisa diangkutnya.
Tenang aja… Yantar Class gak ngangkut
torpedo Poseidon, jng takut. Cuma ngangkut kasel mini bawah laut yg dilengkapi gunting buat potong kabel.
URAAA… Bang Putin.
Mblegedes Mbah Abidin…😂😂😂