IRIS Alborz (72) – Frigat Iran Berumur Setengah Abad yang Berani Tantang Armada AS di Laut Merah

Di atas kertas kekuatan laut Amerika Serikat jelas bukan tandingan Iran, namun dalam semangat pertempuran, banyak faktor yang bisa menjadi penentu kemenangan. Dan terkait memanasnya situasi di Laut Merah, Angkatan Laut Iran diwartakan telah mengirim kapal perang Alborz yang memasuki Laut Merah setelah melewati selat Bab al-Mandab. Dan rasanya menarik untuk disimak profil kapal perang Alborz yang berani ‘menantang’ armada AS dan sekutunya.

Baca juga: Zolfaghar Class – High Speed Boat dengan Rudal Anti Kapal, Andalan Iran dalam Misi “Hit and Run” di Laut Merah

IRIS Alborz (72) dari spesifikasinya bukan termasuk kapal perang bertonase besar, bobot mati kapal perang ini hanya 1.5470 ton. Dalam kualfikasi TNI AL, bobot kapal tersebut masuk di kelas korvet. Namun merujuk ke wikipedia.org, Alborz adalah frigat Alvand class Vosper Mark 5, milik Angkatan Laut Republik Islam Iran

Kapal ini dibangun oleh Vickers, Barrow dan dipasok ke Angkatan Laut Iran saat rezim Shah Iran berkuasa. Kapal ini diluncurkan pada tahun 1969. Awalnya kapal perang ini bernama Zaal. Dinamai Zaal, seorang pejuang mitos Iran kuno (putra Sām dan ayah Rostam) dan tokoh penting dalam puisi epik Ferdowsi Shahnameh.

Namun setelah Revolusi Islam tahun 1979, kapal ini berganti nama menjadi Alborz, diambil dari nama pegunungan Alborz di Iran. Dari sejarahnya, peletanan lunas pertama Alborz dilakukan pada 3 Maret 1968, dan kapal diluncurkan pada 4 Maret 1969, dan kemudian diterima Angkatan Laut Iran di era Shah Iran pada 1 Maret 1971. Alborz pernah menjalani reparasinya pada tahun 1977 di Portsmouth, Inggris.

Dan pada pada 1 Januari 2024, Alborz yang saat ini berusia 51 tahun, dikerahkan ke Laut Merah. Hal ini terjadi dengan latar belakang Houthi Yaman yang didukung Iran menargetkan kapal-kapal di Laut Merah selama berminggu-minggu, dan sehari setelah helikopter Angkatan Laut AS menenggelamkan tiga kapal yang dioperasikan Houthi yang menyerang sebuah kapal kontainer di Laut Merah. Menteri Pertahanan Iran Mohammad-Reza Gharaei Ashtiani mengatakan “tidak ada yang bisa mengambil tindakan di wilayah di mana kami memiliki dominasi”.

Meski bertonase sedang, tentu ada bekal persenjataan mumpuni yang membuat Iran percaya diri untuk mengutus Alborz ke Laut Merah. Alborz dibekali persenjataan berupa 8 × rudal anti kapal Noor, 1 × meriam 4.5 inch (114 mm) Mark 8 gun, 1 × kanon 30 mm Kamand CIWS, 1 x kanon dual 35 mm Oerlikon GDF, 2 x kanon hanud single barrel 20 mm, 2 × mortir 81 mm, 2 × senapan mesin berat 12,7 mm dan 2 × triple torpedo tubes.

Baca juga: Moudge Class – Destroyer Rasa Korvet Produksi Dalam Negeri Iran

Dari spesifikasi, Alborz punya panjang 94,5 meter dan lebar 11,07 meter. Kapal perang ini ditenagai
2 shafts, 2 Paxman Ventura cruising diesels, 3,800 bhp (2,800 kW), 2 Rolls-Royce Olympus TM2 boost gas turbines, 46,000 shp (34,000 kW). Kecepatan maksimum kapal perang ini 39 knots (72 km per jam) dan mampu menjelajah 9.000 km pada kecepatan jelajah 15 knots (28 km per jam).

Frigat rasa korvet ini diwaki 125 – 146 personel, dan kapal perang ini tidak dibekali fasilitas helideck. (Bayu Pamungkas)

3 Comments