Update Drone KamikazeKlik di Atas

Rusia Gunakan Pantsir S-1 dengan Pola Kamuflase Irak dalam Operasi Militer di Timur Ukraina

Meski debut sistem hanud Pantsir S-1 sudah tak asing lagi dalam operasi militer Rusia di Ukraina, namun, ada yang berbeda dari salah satu Pantsir S-1 yang dikerahkan Rusia di wilayah timur Ukraina. Dalam video terbaru yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2024, nampak sistem hanud Pantsir-S1 dengan pola kamuflase yang tidak biasa. Yang belakangan diketahui bahwa pola kamuflkase pada Pantsir S-1 tersebut adalah pola yang digunakan pada Pantsir S-1 pesanan Irak.

Baca juga: Tutup Celah Pertahanan Udara di Sekitar Moskow, Sistem Hanud Pantsir Ditempatkan di “Flakturm”

Penampakan Pantsir S-1 dengan pola kamuflase Irak yang khas Gurun, tentu menarik perhartian. Menurut dokumen Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), kontrak pembelian yang ditandatangani antara Irak dan agen penjualan senjata Rusia, Rosoboronexport pada tahun 2012 mencakup pengiriman 30 helikopter serang Mi-28NE dan Mi-35M, serta 24 Pantsir- S1, dengan opsi tambahan 24 unit lain pada kontrak berikutnya.

Pada tahun 2016, media internasional menyebut 20 unit Pantsir S-1 telah dikirim ke Irak, dan batch lainnya pada tahun 2018. Mengutip dari Armyrecognition.com, masih belum jelas bagaimana unit dari kontrak lanjutan ini bisa dapat berjalan. Bila masih ada yang ‘tersisa’ di Rusia, maka kemungkinan besar unit ini tetap menjadi milik pabrikan setelah adanyua pembatalan kontrak lebih awal, dan kemudian dipindahkan ke Kementerian Pertahanan Rusia.

Masih dari sumber yang sama, dikatakan kesepakatan senjata tahun 2012 hampir terhenti karena skandal korupsi yang melibatkan pejabat Irak. Terlepas dari kontroversi ini, Irak menerima versi ekspor dari sistem Pantsir-S1E, yang meskipun spesifikasi teknisnya mirip dengan model asli, namun tidak menyertakan sistem pengenalan radar “teman-musuh” – “friend-foe” radar recognition system.

Pantsir-S1, dirancang oleh Biro Desain Instrumen KBP di Tula, Rusia, dan diproduksi oleh Pabrik Mekanik Ulyanovsk, adalah sistem kompleks yang bertujuan melindungi wilayah militer dan sasaran industri strategis. Pertama kali diperkenalkan pada MAKS Air Show di Zhukovsky dekat Moskow pada tahun 1995, Pantisr S-1 menggabungkan rudal permukaan-ke-udara dan kanon otomatis untuk melindungi area terhadap serangan udara presisi pada ketinggian rendah dan sangat rendah.

Konfigurasi mobile Pantsir-S1 mencakup hingga enam kendaraan tempur per baterai (kompi). Pantsir S-1 dipersenjatai dengan dua belas rudal 57E6 atau 57E6-E dan dua kanon otomatis 30 mm 2A38M, yang dikembangkan dari meriam GSh-30. Persenjataan ini memungkinkannya untuk menyerang pesawat taktis, rudal jelajah subsonik, dan rudal udara-ke-darat berkecepatan tinggi, dengan jangkauan maksimum 20 km dan ketinggian 10 km untuk pesawat. Pantsir-S1 juga mampu beroperasi dalam mode pasif menggunakan saluran inframerah, memproses sinyal secara logis dan secara otomatis melacak target.

Platform Pantsir-S1 dipasang pada berbagai sasis truk seperti Ural-5323 atau Kamaz 6560, dan mampu bergerak dengan kecepatan hingga 100 km per jam di jalan raya. Mobilitas ini memungkinkannya untuk dikerahkan dengan cepat dan beroperasi di berbagai medan, mulai dari hamparan gurun hingga daerah pegunungan yang menantang.

Pantsir S-1 milik Angkatan Darat Irak.

Kemampuannya untuk menyerang dua sasaran secara bersamaan dan menyerang hingga 12 sasaran dalam satu menit, dikombinasikan dengan sistem kendali radar/senjata optik adaptif, menjadikan Pantsir-S1 sangat efektif melawan berbagai ancaman udara. Sistem ini dirancang agar tahan terhadap gangguan dan bertahan di lingkungan dengan tindakan pencegahan elektronik dan di bawah tembakan musuh.

Namun, analis militer Amerika telah menyoroti potensi kerentanan dalam sistem Pantsir-S1, khususnya ketergantungan yang kuat pada radar untuk identifikasi target, yang dapat dikompromikan oleh taktik peperangan elektronik canggih. Terlepas dari kekhawatiran ini, sistem Pantsir S-1 telah diadopsi secara luas dan saat ini digunakan oleh beberapa negara, termasuk Aljazair, Uni Emirat Arab, Suriah, Iran, Oman, dan Vietnam. (Gilang Perdana)

Aselsan Luncurkan Gurz – Sistem ‘Hanud Hybrid’ Rudal dan Kanon yang Mirip Pantsir S-1