Berkaca dari Konflik Melawan Houthi, AL Inggris Dongkrak Kemampuan Serangan Jarak Jauh di Frigat Type 26 dan Type 31

Frigat Type 26

Krisis di Laut Merah rupanya mendorong Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) untuk mendongkrak kemampuan serangan jarak jauh ke daratan (permukaan). Hal ini dipicu oleh aksi milisi Houthi di Yaman yang melakukan serangan dengan rudal balistik dan drone kamikaze ke kapal tanker/kargo sipil yang berlayar di koridor Laut Merah/Bal-el-Mandeb/Teluk Aden dengan tujuan Israel.

Baca juga:Babcock Lakukan First Steel Cutting Pembangunan Unit Perdana Frigat Arrowhead 140 (Type 31)

Serangan rudal balistik dan drone kamikaze Houthi, relatif berhasil ditangkal oleh armada kapal Inggris, yang mengerahkan kapal perusak Type 45 HMS Diamond dan frigat Type 23 HMS Lancaster dan HMS Richmond, untuk memberikan kemampuan pertahanan udara, bersama respons koalisi internasional. Namun, armada kapal perang Inggris tidak dapat melakukan serangan balasan ke basis (lokasi) peluncuran Houthi yang ada jauh di daratan.

Inggris yang tergabung dalam koalisi internasional memang ikut melakukan serangan ke basis Houthi, namun, serangan itu dilakukanoleh jet tempur dari Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force) dan mitranya Angkatan Udara AS (US Navy).

Arrowhead 140 (Type 31)

Sementara kapal perang permukaan Inggris tidak punya kemampuan untuk melancarkan serangan jauh, lantatan tidak dibekali rudal jelajah jarak jauh. Justru unsur laut Inggris yang bisa melakukan serangan jarak jauh ke permukaan berasal dari kapal selam nuklir Astute class, yang mampu meluncurkan rudal jelajah Tomahawk Block IV.

Melihat dinamika yang terjadi di Laut Merah, mendorong Angkatan Laut Inggris untuk memperkuat aspek kemampuan serangan jarak jauh ke permukaan, khususnya pada frigat Type 26 (City class) dan frigat Type 31 (Inspiration class). Kedua jenis frigat tersebut saat ini masih dalam tahap pembangunan.

MK 41 VLS

Frigat Type 26 digarap bersama Kanada dan Australia., khusus Inggris rencananya akan mengakuisisi delapan unit. Sementara frigat Type 31 yang mengsung basis Arrowhead 140, akan dibangun sebanyak lima unit oleh Inggris, selain Indonesia yang akan membangun dua unit, dan Polandia tiga unit.

Seperti dikutip Naval News – navalnews.com (15/5/2024), proyeksi kekuatan serangan jarak jauh akan bertumpu pada Mark (MK) 41 Vertical Launching System (VLS). Yang mana MK 41 VLS yang terpasang pada frigat Type 26 dan Type 31, akan dioptimalkan untuk penenpatan rudal jelajah jarak jauh.

First Kill, Rudal Aster 15 dari Frigat FREMM AL Perancis Tembak Jatuh Drone Kamikaze di Laut Merah

Keputusan tersebut diungkapkan pemerintah Inggris pada First Sea Lord’s Sea Power Conference yang berlangsung di Lancaster House, London pada 14-15 Mei 2024. Dalam pidato utama konferensi tersebut, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan: “Hari ini, saya dapat mengumumkan bahwa di masa depan kami akan melengkapi frigat Type 26 dan Type 31 dengan kemampuan serangan darat.”

Mengenai sistem rudal yang akan dipilih, persyaratan serangan darat dapat dipenuhi melalui beberapa opsi. KSAL Inggris Laksamana Key mengatakan Royal Navy mempunyai tiga pilihan – Pertama adalah rudal Tomahawk, yang sudah dalam layanan Royal Navy di kapal selam Trafalgar dan Astute class.

HMS Artful (Astute Class) – Kapal Selam Nuklir Pengawal Gugus Tempur CSG-21 Inggris

Opsi kedua adalah rudal Naval Strike Missile (NSM) buatan Kongsberg Norwegia, yang telah dipasang pada beberapa frigat Type 23 ; dan program Future Cruise/Anti-Ship Weapon (FC/ASW) Inggris-Perancis, yang akan menghasilkan kemampuan serangan jarak jauh dalam bentuk Future Offensive Surface Guided Weapon (FOSGW).

“Dari situ, kami menciptakan sejumlah pilihan dan pada waktunya kami akan membuat keputusan investasi yang diperlukan,” kata Laksamana Key. Ketika Royal Navy menjajaki pilihan-pilihan ini, efek akhir dari keputusan tersebut menjadi jelas, Laksamana Key menjelaskan: “Semakin banyak ‘senjata’ semakin baik,” katanya.

Dari spesifikasi, MK 41 VLS dapat menjadi platform peluncur untuk rudal jelajah jarak jauh, seperti RGM-109 Tomahawk, NSM, RGM-179 JAGM, dan LRASM (BTV) dengan Mk-114 booster rocket. (Gilang Perdana)

AL Australia Pesan 220 Unit Rudal Jelajah Tomahawk Senilai US$895 Juta

3 Comments