Garis Depan NATO! Estonia (Berbatasan Rusia) Siap Tampung F-35A Nuklir Sekutu

Meningkatnya eskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina secara langsung membawa kekhawatiran besar bagi negara-negara NATO yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Rusia. Seperti Estonia yang mempunyai garis perbatasan darat dan air yang panjang dengan Rusia, telah mengumumkan kesediaan dan kesiapannya untuk menampung jet tempur F-35A yang memiliki kemampuan serangan nuklir.

Baca juga: Lengkapi Daya Gempur K9 Thunder, Estonia Bergabung Menjadi Member “CAESAR Club”

Seperti dikutip Reuters, Hanno Pevkur, Menteri Pertahanan Estonia, pada akhir Juni 2025, menyatakan kepada media bahwa Estonia siap menampung pesawat F-35 milik sekutu di pangkalannya. “Jika beberapa dari pesawat itu, terlepas dari negara asalnya memiliki kemampuan dwi-fungsi untuk membawa senjata nuklir, hal itu sama sekali tidak mengubah posisi kami untuk menampung F-35. Tentu saja, kami siap menyambut sekutu kami,” ujar Pevkur.

Pernyataan dari Menhan Estonia muncul setelah Inggris mengumumkan rencana untuk membeli setidaknya 12 jet tempur F-35A yang memiliki kemampuan membawa senjata konvensional maupun bom B61-12 dengan hulu ledak nuklir.

Menlu Rusia: “Pelibatan Jet Tempur F-16 Membawa Ancaman Nuklir” – Seperti Bom Nuklir B61

Keputusan Estonia ini dianggap sebagai langkah yang meningkatkan postur pertahanan NATO di wilayah Baltik, namun juga langsung dikecam oleh Kremlin (Rusia) sebagai ancaman langsung terhadap keamanan mereka.

Inggris sampai saat ini baru dalam tahap mengumumkan rencana pembelian minimal 12 unit F-35A untuk bergabung dalam misi nuklir NATO. Rencana akuisisi oleh Inggrus dimaksudkan untuk memungkinkan Angkatan Udara Inggris (RAF) bergabung kembali dengan misi nuklir dwi-fungsi (DCA) NATO untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin.

Kembali Kekuatan Era Perang Dingin, Inggris Ingin Akuisisi Jet Tempur F-35A dengan Kemampuan Serang Nuklir

Saat ini, armada F-35 Inggris hanya terdiri dari varian F-35B (varian Short Take-off/Vertical Landing), yang tidak digunakan untuk misi penyerangan nuklir NATO. F-35A yang baru dibeli akan menjadi platform yang secara spesifik dirancang untuk membawa bom nuklir B61 AS.

Menteri Pertahanan Estonia Hanno Pevkur membuat pernyataan kesiapan negararanya, kala Ia berbicara dalam konteks kesiapan di masa depan dan peran Estonia sebagai tuan rumah NATO yang permanen.

Pernyataan Estonia sebenarnya berlaku untuk semua jet tempur dual-capable (mampu membawa senjata konvensional atau nuklir) NATO yang melakukan rotasi. Estonia secara teratur menampung jet-jet NATO di Pangkalan Udara Ämari sebagai bagian dari misi Baltic Air Policing (Pengawasan Udara Baltik).

Mulai 1 Juni 2024, Angkatan Udara Belanda dengan Jet Tempur F-35A Ambil Peran “Siaga Nuklir” di Eropa

Jet tempur F-35 yang memiliki kemampuan nuklir dan sudah beroperasi di Eropa (sebagai bagian dari misi nuklir NATO) berasal dari negara-negara seperti Amerika Serikat (AS mengendalikan hulu ledak nuklir B61), Belanda, Belgia, Italia, dan Jerman.

Ada syarat dan infrastruktur khusus yang harus dipenuhi oleh pangkalan udara (seperti Ämari di Estonia) yang digunakan sebagai basis rotasi (bukan home base permanen) atau home base (pangkalan tetap) untuk jet tempur yang memiliki kemampuan serang nuklir. Persyaratan ini sebagian besar berpusat pada keamanan dan pengendalian hulu ledak nuklir dengan standar AS, karena bom B61 tetap berada di bawah kendali AS, meskipun dibawa oleh pesawat sekutu.

Belanda adalah contoh negara non-AS pertama di Eropa yang F-35A-nya telah resmi menyandang kemampuan serangan nuklir. Jet F-35A dari Belanda dapat membawa dan melepaskan bom nuklir AS (B61) jika diizinkan oleh otoritas AS dan NATO. Selain itu, F-35A dari Belgiia, Italia dan Jerman (dalam pemesanan) kini masuk pada tahap (proses) sertifikasi Dual-Capable Aircraft (DCA) untuk kemampuan serang nuklir. (Gilang Perdana)

Respon Dinamika Global, AS Ciptakan B61-13 – Bom Gravitasi dengan Hulu Ledak Nuklir 360 Kiloton

3 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *