Mulai 1 Juni 2024, Angkatan Udara Belanda dengan Jet Tempur F-35A Ambil Peran “Siaga Nuklir” di Eropa
|Ada kabar terbaru dari Negeri Kincir Angin, selain tentang Angkatan Laut Belanda yang kekurangan personel, lain lagi dengan Angkatan Udara Belanda (RNLAF) yang diwartakan telah menyelesaikan transisi dari jet tempur F-16 ke F-35A Lightning II untuk misi pencegahan nuklir NATO di Eropa. Perisnya, mulai 1 Juni 2024, jet tempur stealth F-35 sepenuhnya akan mengambil peran penting dalam misi “nuclear sharing”.
Seperti dikutip Defence Blog, Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren menyatakan hal tersebut kepada pihak parlemen. Transisi ini menandai tonggak penting bagi strategi nuklir NATO, dimana Belanda menjadi negara Eropa pertama yang beralih ke F-35A untuk misi ini. Langkah ini dilakukan setelah bertahun-tahun pengujian dan sertifikasi yang ketat untuk memastikan F-35A Belanda dilengkapi untuk tugas-tugas nuklir.
Punya kemampuan ganda, F-35A Lightning II yang ditempatkan di Pangkalan Udara Volkel (Volkel Air Base), akan terus memberikan kemampuan tempur konvensional di samping peran nuklirnya. Transisi ini menegaskan kembali komitmen Belanda terhadap strategi keamanan kolektif dan pencegahan nuklir NATO, yang sangat penting untuk menjaga perdamaian dan mencegah agresi dalam aliansi tersebut.
Peningkatan kemampuan F-35, termasuk teknologi siluman dan sensor canggih, menjadikannya tambahan yang tangguh bagi pasukan pencegahan NATO.
Volkel Air Base
Volkel Air Base terletak di provinsi Brabant Utara, Belanda. Pangkalan ini menyimpan senjata nuklir milik Amerika Serikat di bawah pengaturan berbagi nuklir NATO. Bom-bom ini adalah bagian dari persenjataan nuklir B61, yang dapat digunakan oleh pesawat tempur Belanda dalam situasi krisis jika diotorisasi oleh NATO.
F-35A Lightning II Jajal Kemampuan Melepaskan Bom Nuklir B61
Sebelum menggunakan F-35A untuk misi nuklir, Angkatan Udara Belanda menggunakan pesawat F-16 yang dimodifikasi untuk dapat mengangkut dan menjatuhkan bom nuklir B61.
Dalam hal ini, personel dari Angkatan Udara Belanda menerima pelatihan khusus untuk menangani, mengangkut, dan mengoperasikan senjata nuklir ini. Latihan gabungan dengan negara-negara NATO lainnya sering dilakukan untuk memastikan kesiagaan dan interoperabilitas dalam menggunakan senjata nuklir tersebut.
Senjata nuklir tetap berada di bawah kontrol AS, tetapi dalam situasi krisis, pesawat dan personel Belanda dapat dikerahkan untuk menggunakan senjata tersebut jika diotorisasi oleh NATO.
Menlu Rusia: “Pelibatan Jet Tempur F-16 Membawa Ancaman Nuklir” – Seperti Bom Nuklir B61
Negara-negara NATO di Eropa memiliki pengaturan tertentu terkait kesiagaan nuklir, yang dikenal sebagai “nuclear sharing” (berbagi nuklir). Ini adalah bagian dari kebijakan deterensi nuklir kolektif NATO, di mana beberapa negara anggota non-nuklir di Eropa memiliki akses ke senjata nuklir yang dimiliki oleh Amerika Serikat.
Beberapa negara NATO di Eropa yang tidak memiliki senjata nuklir mereka sendiri, seperti Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki, berpartisipasi dalam program berbagi nuklir NATO. Ini berarti bahwa senjata nuklir milik AS ditempatkan di pangkalan-pangkalan di negara-negara ini dan dapat digunakan oleh pesawat dari negara tersebut dalam situasi krisis. (Gilang Perdana)
F-35A Tuntaskan Sertifikasi Desain dalam Misi Pelepasan Bom Nuklir
Dengan kata lain, karena populasi penduduk sedikit, udah ada yg mau ndaftar militer aja dah bagus. Stok calon rekrutant yg tersedia pun hanya gen Z juga. Ampun deh.