Meski menjadi salah satu donatur persenjataan dalam jumlah besar ke Ukraina, namun, sampai saat ini belum ada rencana dari Perancis untuk mengirimkan Main Battle Tank (MBT) Leclerc ke medan perang di Ukraina. Hal berbeda dengan MBT Leopard 2 yang telah merasakan kerasnya pertempuran menghadapi Rusia. Tapi ada yang menarik dicermati, bahwa Perancis melakukan upgrade besar-besaran pada Leclerc, setelah melihat apa yang dialami MBT Leopard 2. (more…)
Meski mengundang kontroversi, termasuk mendapatkan ‘penolakan’ dari para sekutunya dalam NATO, Presiden Amerika Serikat Joe Biden tetap pada keputusan untuk mengirim munisi cluster ke Ukraina. Terlepas dari kontroversi yang mengemuka, menarik untuk dicermati, varian munisi cluster apakah yang akan dipasok AS untuk Ukraina? Mengingat ada beragam jenis munisi cluster yang ada di pasaran. (more…)
Kemampuan Rusia dalam menahan serangan balik kavaleri Ukraina, salah satunya berkat penggelaran ranjau anti tank secara efektif. Melihat kesuksesan Rusia tersebut, rupanya mendorong Polandia untuk mempersiapkan skema penggelaran ranjau darat bila suatu waktu diperlukan. Wujudnya dengan akuisisi BAOBAB-K truck-mounted mine-laying system – sistem peluncur/peletakan ranjau darat. (more…)
Perang total telah digelar Ukraina, salah satu wujudnya adalah melibatkan semua komponen senjata, termasuk melibatkan jenis senjata yang bukan untuk peruntukannya, tapi ‘terpaksa’ dilibatkan untuk menghadapi sasaran yang bukan tandingannya. Contohnya untuk menghadapi serangan drone kamikaze yang terbang rendah, ada upaya untuk mengubah senapan serbu AK-74 sebagai senjata anti drone. Kok bisa? (more…)
Drone kamikaze seperti Lancet dan Shahed-136 telah membuat reputasi yang memukau dalam perang di Ukraina. Namun, Rusia rupanya tidak puas bila menyandarkan pada kemampuan dua drone kamikaze tersebut, terutama dalam hal mobilitas, kedua drone dipadang masih kurang mobile dengan ukurannya yang besar (termasuk sayap yang tidak bisa dilipat). (more…)
Kecemasan terlibat dalam perang besar mendorong negara-negara NATO untuk merancang alutsista dengan daya lethal tinggi saat Perang Dingin. Salah satu segmen yang mendapat perhatian yakni MLRS (Multiple Launch Rocket System). Lantaran yang bakal dihadapi adalah militer Uni Soviet dan Pakta Warsawa, maka MLRS disiapkan dalam kaliber berat, dan Jerman rupanya pernah merancang self propelled MLRS di kaliber 280 mm. (more…)
Dikenal battle proven di banyak palagan pertempuran, rudal jelajah Tomahawk yang lazim digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, kini telah dilirik penggunaannya oleh Angkatan Darat AS (US Army). Lebih dari enam bulan setelah pertama kali dikirim oleh Lockheed Martin, ground-based missile launcher terbaru Angkatan Darat AS, yang dikenal sebagai Typhon Weapon System, berhasil meluncurkan Tomahawk land attack cruise missile. (more…)
Perang yang berkepanjangan rupanya telah menguras amunisi dan alutsista yang ada di Rusia dan Ukraina. Meski mendapat pasokan begitu banyak persenjataan dari Barat, pada akhirnya Ukraina tetap harus ‘menghidupkan’ alutsista sepuhnya untuk dibawa bertempur melawan Rusia. (more…)
Invasi Rusia ke Ukraina telah merubah lanskap pertahanan di Eropa, yang secara langsung berimbas pada peningkatan anggaran pertahanan hampir di semua negara di Benua Biru. Salah satu negara yang mendongkrak anggaran pertahanan secara masif adalah Jerman, yang menyiapkan 100 miliar euro untuk anggaran angkatan bersenjatanya (Bundeswehr). (more…)
Kilas balik ke September 2020, kala itu Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengumumkan tender untuk Protected Mobile Fires, dan diputuskan bahwa Hanwha Defence Australia mendapatkan proyek untuk memasok 30 unit self-propelled howitzer, 15 unit armoured ammunition resupply vehicle dan beragam sistem pendukungnya. (more…)