Angkatan Darat Australia Uji Tembak Self Tracked Propelled Howitzer AS9 Huntsman
|Kilas balik ke September 2020, kala itu Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengumumkan tender untuk Protected Mobile Fires, dan diputuskan bahwa Hanwha Defence Australia mendapatkan proyek untuk memasok 30 unit self-propelled howitzer, 15 unit armoured ammunition resupply vehicle dan beragam sistem pendukungnya.
Berlanjut pada Desember 2021, Departemen Pertahanan Australia resmi menandatangani kontrak senilai US$1 miliar untuk pengadaan 30 unit AS9 Huntsman Howitzer dan 15 unit AS10 Armored Amunition Resupply Vehicle (AARV). AS90 Huntsman Howitzer tak lain adalah varian dari K9 Thunder Self Tracked Propelled Howitzer (SPH), sementara AS10 adalah kendaraan lapis baja roda rantai pengusung amunisi dari basis K10.
Dikutip dari The Defense Post (4/7/2023), Angkatan Darat Australia belum lama ini telah melakukan uji penembakan langsung AS9 Huntsman di Korea Selatan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari uji fungsi persiapan untuk unit AS9 yang akan dikirim ke Angkatan Darat Australia.
Selama pengujian, Angkatan Darat Australia mengevaluasi kinerja dan keamanan AS9 dengan menembakkan tiga peluru artileri dari platform artileri tersebut. โMeskipun kita tahu secara terpisah meriam K9 aman, dan dalam isolasi amunisinya aman, pengujian akan memastikan bahwa kedua komponen (meriam dan amunisi) kompatibel,โ kata Mayor Brendan Kelleher dari Team Program LAND 8116 Phase 3.
Uji coba lebih lanjut akan dilakukan untuk mengumpulkan data balistik dalam mengoperasikan AS9 menggunakan Advanced Field Artillery Tactical Data Systems. Demonstrasi lain akan berfokus pada perlindungan AS9 dari tembakan senjata ringan dan pecahan proyektil.
Sementara itu, uji coba AS9 paralel dari Israel menunjukkan bahwa AS9 juga dapat menahan ranjau darat melalui simulasi ledakan muatan. Hasil dari tes akan digunakan untuk memastikan perlindungan dan kelangsungan hidup personel yang diperlukan.
AS9 adalah bagian dari inisiatif Protected Mobile Fires (Program LAND 8116 Phase 3) Australia, yang mencari sistem tembakan bergerak baru yang dilindungi dengan menggabungkan amunisi 155 milimeter buatan lokal dengan meriam yang dibeli dari negara mitra.
Sebagai bentuk alih teknologi dan investasi di Australia, kesemua unit ranpur tersebut akan diproduksi di Australia, yaitu di wilayah Geelong. Dengan fasilitas produksi Hanwha Defense Australia yang telah siap, fase produksi akan dimulai tahun 2022 dan pesanan akan tuntas pada tahun 2024. Dengan dimulainya produksi, maka akan tercipta setidaknya 350 lapangan pekerjaan baru. (Gilang Perdana)
iya bener min, ternyata yg saya liat cabang di shanghai, thx infonya
wah ausi dah bisa produksi sendiri, tapi hanwa itu bukannya punya cina? tapi indonesia juga sudah punya paladin, meski belum bisa produksi amunisi sendiri, sementara bisa import ke cina kayak rusia, meski cina dpt bijih besinya dari ausi wkwkwk
Hanwha perusahaan dari Korea Selatan
min, kalau ada update perkembangan proyek TNI tolong segera dimuat ya?, penasaran saya hehehe ๐๐
kenapa australia tiba2 minat sama korsel? apakah australia memata matai seputar masalah KF-21 di sadapan telkomunikasi indonesia di Indonesia.. korsel tidak bakal pernah kasih tot kf-21 sama indonesia..
” kontrak senilai US$1 miliar untuk pengadaan 30 unit AS9 Huntsman Howitzer dan 15 unit AS10 Armored Amunition Resupply Vehicle (AARV).”
—————————————————-
Mahal bingit ya min. Yg penting RI sdh punya
Self Tracked Propelled Howitzer M109A4 Paladin. Walau baru 20 unit. Gak tau kapan nambah jd minimal 50 unit ya min. Atau minimal PT.Pindad hrs sdh bisa produksi Amunisi 155 mm. Biar gak import Mulu. Berbahaya klo amunisi yg satu ini aja msh import. Kerepotannya spt yg terjadi di Ukraina.