Bayraktar Kızılelma PT-3 (Prototipe Produksi) Sukses Terbang Perdana – Drone Tempur Turki Lebih Canggih, Stealth dan Cepat

Setelah penerbangan perdana prototipe pertama drone tempur (UCAV) Bayraktar Kizilelma pada 14 Desember 2022, maka pada 25 September 2025, Baykar Makina kembali menuai sukses dengan uji penerbangan perdana pada prototipe ketiga (PT-3) Bayraktar Kızılelma dari AKINCI Flight Training and Test Center di Corlu, Tekirdağ, Turki.

Baca juga: Baykar Makina Resmi Tampilkan Prototipe Bayraktar Kizilelma, Drone Tempur Bermesin Jet Kebanggaan Turki

Prototipe produksi ketiga, Kizilelma PT-3, melakukan uji terbang di ketinggian sedang selama 53 menit. Sistem aerodinamis dilaporkan berhasil diuji selama penerbangan.

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari prototipe sebelumnya, Baykar Makina telah membuat perubahan signifikan pada prototipe ketiga Kizilelma, di antaranya terdapat perbaikan struktural dan arsitektur avioniknya juga telah ditingkatkan.

Selama uji terbang, PT-3 dilengkapi dengan mesin afterburner alternatif. Menurut Baykar Makina, mesin baru yang lebih bertenaga ini akan membawa Kizilelma mendekati kecepatan suara. Peningkatan aerodinamis juga akan memungkinkannya melakukan manuver yang lebih kompleks pada kecepatan yang lebih tinggi pada Bayraktar Kizilelma.

Selain itu, PT-3 dalam uji penerbangan perdananya telah menarik roda pendaratannya selama uji identifikasi sistem aerodinamika lepas landas dengan afterburner.

Pada PT-3, beberapa permukaan kontrol (seperti aktuator) yang sebelumnya terlihat (terbuka) pada PT-1, kini disembunyikan di dalam badan pesawat. Ini dilakukan untuk mengurangi jejak radar (RCS/Radar Cross Section), menjadikannya lebih sulit dideteksi—sebuah fitur yang wajib ada pada model produksi untuk peran tempur.

Prototipe Awal (seperti PT-1 dan PT-2) adalah untuk menguji konsep dasar dan memvalidasi apakah desainnya bisa terbang dan berfungsi sesuai teori. Sedangkan, Prototipe Produksi (PT-3) adalah model yang dibuat untuk menguji desain akhir yang akan digunakan untuk produksi massal. PT-3 adalah versi yang hampir 99% sama dengan Kızılelma yang nantinya akan dibeli dan digunakan oleh Angkatan Bersenjata Turki.

Meskipun PT-3 disebut sebagai Prototipe Produksi, pengembangan Kızılelma memang melibatkan prototipe berikutnya, termasuk PT-4 (dan bahkan dilaporkan ada hingga enam prototipe sedang dibangun).

PT-3 fokus pada pengujian mesin AI-322F dengan afterburner, yang memungkinkan kecepatan mendekati Mach 1/supersonik. Sementara prototipe lain (PT-4) mungkin menguji mesin AI-25TLT tanpa afterburner, yang lebih hemat bahan bakar untuk jangkauan yang lebih jauh.

Pentingnya uji coba ini terletak pada fakta bahwa PT-3, bersama PT-4, lebih mirip dengan pesawat produksi dibandingkan dengan prototipe pertama, karena aerodinamisnya lebih halus dan dilengkapi dengan mesin yang lebih bertenaga. Perubahan ini menjadikan kedua prototipe yang lebih baru ini memiliki performa terbang yang lebih tinggi, dan roda pendaratan harus ditarik kembali untuk melakukan uji skala penuh terhadap parameter performa seperti kecepatan dan kelincahan.

Sah, Drone Tempur Bayraktar Kizilelma Benar-benar Sukses Mengudara

Prototipe pertama diluncurkan dari jalur perakitan pada 14 November 2022, dan kemudian dikirim ke AKINCI Flight Training and Test Center. Setelah uji darat yang cepat selesai pada 14 Desember 2022, pesawat tersebut berhasil melakukan penerbangan perdananya. Dengan kata lain, Bayraktar Kizilelma mengudara hanya dalam satu tahun, sebuah pencapaian yang memecahkan rekor.

Awalnya, drone ini direncanakan akan terbang perdana pada tahun 2023, tetapi berhasil mengudara untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2022. Sebelumnya, drone ini telah diuji coba dengan lepas landas dari darat.

Pada tahun 2021, Baykar Makina memesan mesin jet AI-322F dan AI-25TLT dari perusahaan asal Ukraina, Ivchenko-Progress, untuk dipasang pada drone tempur Turki yang menjanjikan. Sementara itu, pasokan mesin berlanjut hingga tahun 2024.

[Video] Drone Tempur Bermesin Jet Turki Bayraktar Kizilelma Tuntaskan Uji Taxiing

Kizilelma memiliki ketinggian terbang maksimum 13.700 meter dan ketinggian operasional 7.600 meter. Drone tempur ini dapat terbang selama lebih dari 3 jam. Rencananya, drone ini akan dibuat dalam beberapa versi subsonik, transonik , dan supersonik. Versi subsonik memiliki kecepatan jelajah Mach 0,6 dan kecepatan maksimum Mach 0,9. Lebar sayap Kizilelma 10 meter, panjang 14,5 meter, dan tinggi 3,5 meter.

Berat lepas landas maksimum adalah 8.500 kg, dan berat muatannya 1.500 kg. Semua tahapan penerbangan, termasuk lepas landas, pendaratan, jelajah, dan taksi, dilakukan secara otomatis.

Kizilelma diproyeksikan akan bertindak sebagai platform yang berfokus pada pertempuran udara-ke-udara dengan beragam sensor (radar AESA Murad 200-A, IRST Karat 100, Tougun 100 EOTS), kemampuan observasi rendah, dan kelincahan tinggi, bersama dengan UCAV ANKA-III produksi Turskih Aerospace Industries (TAI). (Gilang Perdana)

UCAV Bayraktar Akinci Kini Dipasangi Radar AESA Murad, Sebelumnya Sukses Diuji di Jet Tempur F-16

3 Comments