Baykar Makina Resmi Tampilkan Prototipe Bayraktar Kizilelma, Drone Tempur Bermesin Jet Kebanggaan Turki
|Setelah pada Maret lalu merilis foto-foto yang memperlihatkan jalur produksi drone tempur bermesin jet MIUS (National Unmanned Aircraft System). Kini Baykar Makina secara resmi telah menampilkan bentuk utuh dari prototipe MIUS yang diberi label “Kızılelma” (apel merah), yang dalam mitologi Turki melambangkan tujuan, ide, atau impian yang jauh.
Baca juga: Masuk Jalur Produksi, Baykar Makina Perlihatkan Desain Drone Tempur Bermesin Jet MIUS
Dikutip dari gagadget.com (30/8/2022), kemunculan Kızılelma secara resmi diperlihatkan saat festival kedirgantaraan Teknofest Laut Hitam (30 Agustus – 4 September 2022) di kota Samsun, Turki. Disebutkan Bayraktar Kizilelma adalah drone serang yang dilengkapi dengan mesin AI-322F dan AI-25TLT buatan Ukraina. Namun, Baykar Makina juga tengah mempersiapkan agar nantinya Kizilelma dapat menggunakan mesin TF-6000 buatan Turki.
Masih dari sumber yang sama dikatakan, Baykar Makina berencana untuk memproduksi drone ini di Ukraina bersama dengan drone serang lainnya (Bayraktar TB2 dan Akinci). Baykar Makina pada November 2021 menandatangani kontrak dengan Ivchenko-Progress, salah satu perusahaan Ukraina terkemuka untuk pengadaan mesin untuk MIUS. Ivchenko-Progress diproyeksikan untuk memasok mesin AI-322F Turbofan.
Dari spesifikasi, Bayraktar Kizilelma dapat membawa muatan (payload) 1,5 ton, sementara bobot maksimum saat tinggal landas 2,2 ton. Drone bermesin jet ini punya endurance maksimum 5 jam dan jangkauan terbang 930 km.
Bayraktar Kizilelma diklaim dapat terbang sampai ketinggian 12.000 meter. Dengan mesin TF-6000 dan AI-322F, maka drone ini mampu melesat di kecepatan supersonik, sedangkan bila menggunakan mesin AI-25TLT, kecepatannya ada di level high subsonic.
Geldiler,
Gördüler,
Dokundular. 😎#TEKNOFESTKARADENİZ 🌊 pic.twitter.com/5swnX9n9rh— BAYKAR (@BaykarTech) August 30, 2022
Kizilelma dirancang untuk mampu lepas landas dan mendarat di kapal serbu amfibi – Landing Helicopter Dock (LHD) TCG Anadolu. Bila itu menjadi kenyataan, maka Kizilelma akan menjadi kebangaan tersendiri bagi Turki, pasalnya akan menjadi drone sayap tetap pertama di dunia yang beroperasi dengan lepas landas dari deck kapal sekelas LHD.
Bayraktar Kizilelma yang bermanuver secara otonom akan mampu beroperasi bersama-sama dengan pesawat berawak – Manned-unmanned Teaming (MUT) dan drone ini dipastikan dapat membawa rudal udara ke udara. “Dengan kehadiran jet tempur generasi ke-5, dunia menyaksikan akhir dari masa jaya pesawat tempur berawak. Tidak ada pesawat tempur berawak baru yang akan dikembangkan. Sistem tak berawak (drone) akan semakin menjadi elemen terkuat di medan perang di masa depan,” ujar Selçuk Bayraktar, Chief Technology Officer (CTO) Baykar Makina. (Gilang Perdana)
Sementara Indonesia dg PDB terbesar 10 dunia masih sibuk d tagih hutang pengembangan boramae….sibuk dg anggaran yg kurang karena tak adanya keinginan kuat para peguasa negri ini untuk mandiri …bandingkan dg Israel atau bahkan Singapura negri kecil dg PDB yg jauh d bandingkan Indonesia….
min, payload 1.5 kg (?) mungkin bisa dikoreksi yg benar hehe
Terima kasih atas koreksinya, yang benar 1,5 ton 🙂
Yah jika Indonesia kesusahan untuk menjalin kerjasama transfer teknologi dg Barat untuk teknologi yg sensitif, khususnya mesin maka Indonesia bisa menjalin hubungan kerjasama dg Ukraina aja yg aman dan juga Turki. Indonesia sudah berhutang kepada Ukraina dalam pengembangan Nozzle Rhan 450, maka Indonesia sebaiknya belajar kepada Ukraina karena Ukraina bukan negara yg pelit untuk diajak kerjasama ToT, sekelas China dan USA pun pernah bekerjasama dg Ukraina dalam pengembangan teknologi. Yang penting jangan lupa ngasih duit biar Ukraina bisa borong senjata ya. Atau Indonesia bisa juga barter dg produksi KRI Golok Class ke Ukraina buat ngadepin Armada Laut Hitam Rusia. Lumayan kan jadi punya tempat untuk uji botol pulpen. Kalo rudal mah Ukraina udah punya.