Masuk Jalur Produksi, Baykar Makina Perlihatkan Desain Drone Tempur Bermesin Jet MIUS
|Mengejar momen terbang perdana pada tahun depan (2023), Baykar Makina belum lama ini memperlihatkan bahwa prototipe drone tempur bermesin jet MIUS (National Unmanned Aircraft System) telah memasuki jalur produksi. MIUS yang diberi label “Kızılelma” (apel merah) mencerminkan pada ekspresi dalam mitologi Turki yang melambangkan tujuan, ide, atau impian yang jauh.
Dikutip dari Dailysabah.com (13/2/2022), disebutkan MUIS dirancang untuk mampu lepas landas dan mendarat di kapal serbu amfibi – Landing Helicopter Dock (LHD) TCG Anadolu. Bila itu menjadi kenyataan, maka MIUS akan menjadi kebangaan tersendiri bagi Turki, pasalnya akan menjadi drone sayap tetap pertama di dunia yang beroperasi dengan lepas landas dari deck kapal sekalas LHD.
Selain menggarap prototipe MIUS, Baykar Makina juga tengah merancang bangun drone tempur Bayraktar TB3, yang tak lain merupakan varian dari Bayraktar TB2 yang ditingkatkan dan mampu beroperasi dari kapal induk.
MIUS yang bermanuver secara otonom akan mampu beroperasi bersama-sama dengan pesawat berawak – Manned-unmanned Teaming (MUT) dan drone ini dipastikan dapat membawa rudal udara ke udara. “Dengan kehadiran jet tempur generasi ke-5, dunia menyaksikan akhir dari masa jaya pesawat tempur berawak. Tidak ada pesawat tempur berawak baru yang akan dikembangkan. Sistem tak berawak (drone) akan semakin menjadi elemen terkuat di medan perang di masa depan,” ujar Selçuk Bayraktar, Chief Technology Officer (CTO) Baykar Makina.
MIUS dirancang dengan bobot maksimum saat tinggal landas 2,2 ton, dimana drone ini dapat membawa payload persenjaaan seberat 1,5 ton. MIUS diproyeksikan mampu terbang selama lima jam dan mencapai kecepatan hingga 800 km per jam atau Mach 0,64.
Dari tinjauan pada desain konsep yang diperlihatkan, nampak bahwa bodi drone memiliki desain bodi sayap campuran tanpa ekor yang ditujukan untuk mengurangi radar cross-section (RCS). Drone juga memiliki dua canard tetapi tidak ada stabilisator horizontal dan menggunakan dua stabilisator vertikal miring layaknya penempur stealth. Sementara lubang air intake terletak di sisi kanan dan kiri fuselage. Tapi perlu dicatat, desain konsep masih bisa berubah.
Baca juga: Motor Sich Ukraina Pasok 30 Mesin untuk Drone Bayraktar Akinci
Baykar Makina pada bulan November 2021 menandatangani kontrak dengan Ivchenko-Progress, salah satu perusahaan Ukraina terkemuka untuk pengadaan mesin untuk MIUS. Ivchenko-Progress diproyeksikan untuk memasok mesin AI-322F Turbofan untuk jet berdasarkan perjanjian. Dengan masih berlanjutnya perang di Ukraina, belum ada kejelasan tentang kelanjutan pasokan mesin dari Ukraina tersebut. (Gilang Perdana)
Harusnya Indonesia beli 4 Heran saya.
Sungguh TNI perlu drone Bayraktar utk membasmi teroris OPM yg sangat kejam di Papua mengamankan perbatasan negara dari ancaman komunis China.
Kelemahan Indonesia dalam penguasaan teknologi uav adalah belum mampu membuat mesin sendiri, knp tidak membeli lisensi mesinnya dari negara seperti china, canada atau ukraine, uav petir buatan sari bahari cocok dibuat menjadi suicide drone,
Drone ini mudah sekali dijatuhkan walapun sisi keuntungannya menghemat nyawa pilot. Tapi harganya itu loh…tetep aj rugi klo mudah dikalahkan atau dijatuhkan 😏
indonesia beli 4 Heron,..?
harusnya Bayraktar yg udah bettle proven
Menjadikan tank tank dan system hanud jadi perkedel
Hmm lepas landas dari lhd dilihat pasokan mesin dari mana dulu.
Menghemat nyawa pilot.
Bagi negara yang tidak maju, yang tidak bisa menjamming atau mengcounter serangan drone, akan menjadi bulan2an.
Infanteri, kavaleri yang tidak punya payung udara mumpuni akan dihancurkan serangan drone.
Negara sekelas Rusia aja kerepotan.
Jadi kaya petir nih