Terbang Perdana di 2023, Baykar Makina Rilis Desain “MIUS”, Drone Tempur Bermesin Jet dengan Aroma Stealth
|Berkat Bayraktar TB2 yang sukses sebagai drone tempur di berbagai palagan, ditambah dengan keberhasilan melakukan serangkaian uji coba pada prototipe drone Akinci, rupanya mendorong sang manufaktur, Baykar Makina untuk mengembangkan desain drone tempur masa depan yang jauh lebih modern dan futuristik.
Baca juga: Drone Bayraktar Akinci Sukses Terbang 13,5 Jam dengan Beban Tempur Penuh
Dikutip dari Janes.com (26/7/2021), disebutkan Baykar Makina telah merilis gambar desain dari drone tempur masa depan. Diberi label sebagai program MIUS (National Unmanned Aircraft System), desain drone ini tak lagi mengusung tenaga propeller, melainkan menggunakan mesin jet tunggal, seperti halnya MQ-4 Triton atau Boeing Loyal Wingman.
Dari tinjauan pada desain konsep yang diperlihatkan, nampak bahwa bodi drone memiliki desain bodi sayap campuran tanpa ekor yang ditujukan untuk mengurangi radar cross-section (RCS). Drone juga memiliki dua canard tetapi tidak ada stabilisator horizontal dan menggunakan dua stabilisator vertikal miring layaknya penempur stealth. Sementara lubang air intake terletak di sisi kanan dan kiri fuselage. Tapi perlu dicatat, desain konsep masih bisa berubah.
Sejauh ini belum ada spesifikasi yang dirilis oleh Baykar Makina, hanya ada estimasi bahwa bobot maksimum saat tinggal landas ada di kisaran 3.500 – 4.000 kg. Nantinya MUIS akan membawa payload dan amunisi seberat 1.500 kg, yang terdiri dari rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan dan bom pintar. Laksana jet tempur stealth, maka payload senjata disiapkan secara internal di bomb bay, meski juga dapat dipasang senjata secara eksternal pada bawah sayap.
Proyek MUIS bakal dikerjakan secara cepat, pasalnya Baykar Makina telah menjadwalkan uji terbang perdana pada tahun 2023. Pada tahap awal, drone akan melaju di kecepatan subsonik, dan baru pada prototipe kedua diharapkan drone dapat melesat hingga kecepatan supersonik.
CTO Baykar Makina, Selçuk Bayraktar mengatakan dalam sebuah video presentasi, bahwa desain MIUS dioptimalkan untuk melakukan manuver agresif untuk menghadapi pertempuran udara. Teknologi yang akan disematkan di MIUS mencakup integrasi kecerdasan buatan dan teknologi otonom cerdas. Diharapkan MIUS dapat beroperasi secara independen atau terbang bersama dan mendukung pesawat tempur berawak sebagai loyal wingman.
Baca juga: Inilah Grom, Loyal Wingman dari Rusia yang Bisa Meluncurkan 10 Drone Kamikaze
MIUS juga dirancang untuk bisa beroperasi di kapal induk Turki TCG Anadolu. Melihat keberhasilan Baykar Makina merancang Bayraktar TB2 dan Akinci sebagai drone tempur bermesin ganda (propeller), maka mewujudkan MIUS sepertinya bukan sesuatu yang terlalu muluk. (Gilang Perdana)
Industri militer tuh gini. Habis cuan langsung berinovasi. Ga kayak kita yg desain anoa ya gitu terus dari dulu.
Mantap jiwa ! Hajar Bleh ! Segera anggarkan dana utk pembelian MIUS 2000-5000 unit full combat. Produksi juga Wulung dengan jumlah yang sama, agar bisa ditandemkan dengan sang MIUS. Jangan lupa untuk minta ToT UCAV tersebut, termasuk ToT rahasia pembuatan kebab yang enak, sabagai bonus dari Turki. Laksanakan ! Bravo !
Teknologi militer Turki patent bukan kaleng kaleng
Kalau pengembangan drone dalam negeri sudah teruji performa nya dari segi anti-jamming,EW,sensor×radar dan gotongan nya untuk melangkah ke stealth ucav tinggal ganti casing doang
Deal Ama indo ni yaa.. 200 million Mayan buat Sukhoi..
https://defence-blog.com/ukrainian-missile-maker-secures-200-million-contract-for-r-27-production/
Artikel terkait
https://www.indomiliter.com/manfaatkan-caatsa-ukraina-tawarkan-rudal-udara-ke-udara-artem-r-27/
khusus untuk r 27 yg dijual Ukraina untuk Sukhoi Indonesia keuntungannya mungkin tidak sebanyak yg didapat Rusia yg bisa menjual rudal berbagai macam jenis ditambah lagi jumlah pespur Sukhoi yg sedikit & mungkin tidak akan bertambah berkat CAATSA.
Udah beli aja pabriknya mumpung blm gedhe banget
Uji terbang perdana drone Kombatan MIUS lebih cepat daripada uji terbang perdana pespur siluman rancangan Turki TAI TFX.
Pesawat tanpa awak dibanding jet Stealth konvensional?
Tenang aja,
kita meskipun lg musim drone musim mesin otonom, gak ada pengaruhnya buat di sini.
Sistem gerlya dg geografi hutan gunung dan gua gak akan mempan kl tuk lawan sini.
Tp baiknya pangkalan pangkalan di sini mulai di pindahan ke gua ato jurang jurang sbg pelindung alami.
Kl dlm hutan sensor mereka akan mudah terkelabui oleh kambing dan kerbau jgn mesin mobil biasa.
Rumah dan peluru peluru mereka akan kesulitan menghindari ranting bisa berbalik berubah arah.
Tp gak tau lg kl pas dr atas ya.
real juling.