‘Lupakan’ F-35B, LHD Anadolu Class Turki Bersiap Operasikan Drone Bayraktar TB-3
|
Pasca didepak oleh Washington dari program produksi F-35, maka praktis buyarlah impian Angkatan Laut Turki untuk mengoperasikan jet tempur steath berkemampuan SVTOL F-35B Lightning II. Padahal jauh-jauh hari, AL Turki telah merancang kapal induk helikopter – Landing Helicopter Dock (LHD) yang punya kemampuan meluncurkan F-35B. Melihat kenyataan tersebut, Turki rupanya tak menjadi surut.
Sosok LHD yang disebut sebagai LHD Anadolu Class – TCG Anadolu (L-400), faktanya kini telah rampung dibangun, bahkan rencananya kapal induk helikopter ini akan diserahterimakan ke AL Turki pada tahun 2022. Dikutip dari navalnews.com (11/5/2021), sebuah gambar desain atas LHD Anadolu Class diperlihatkan oleh CEO Baykar Defence, Haluk Bayraktar dalam ajang KTT Penerbangan dan Luar Angkasa di Universitas Gebze, Turki. Dalam gambar tersebut nampak sebuah drone tengan lepas landas dari ski-jump.
Meski baru berupa gambar sketsa, namun para analis pertahanan melihat bahwa arah pengembangan unsur kekuatan udara di LHD Anadolu Class semakin jelas. Meski tak menyebut sebagai pengganti F-35B, namun, keberadaan drone terlihat akan dominina dalam operasi udara dari kapal berbobot 27.000 ton ini.
Mengenai drone yang nantinya akan ditempatkan di Anadolu Class adalah drone kombatan Bayraktar TB-3. “Rendering ini menunjukkan konsep lepas landas dan mendarat drone TB-3 di LHD Anadolu. Kami cukup yakin bahwa proyek ini akan berkontribusi pada kekuatan AL Turki. TB-3 tidak akan menjadi pesawat dengan model pendaratan vertikal; melainkan berupa drone yang mendarat dan lepas landas seperti pesawat konvensional yang beroperasi di kapal induk. TB-3 nantinya akan membawa sistem elektro-optik CATS (Common Aperture Targeting System) buatan Aselsan,” ujar Haluk Bayraktar.
Dalam gambar konsep, sistem roller terletak di bagian haluan LHD Anadolu, yang kemungkinan akan digunakan untuk mempercepat laju drone dan memberikan kecepatan lepas landas. Fokus dalam proyek ini adalah untuk menghindari keterlambatan pengiriman Anadolu ke AL Turki.
Anadolu dijadwalkan untuk memasuki layanan pada tahun 2022, sementara memasangnya dengan sistem ketapel (catapult) yang kompleks akan menyebabkan penundaan. Menurut para ahli, sistem roller seperti itu terlihat lebih mudah beradaptasi pada struktur deck LHD. Meski begitu, tidak ada kabar tentang sistem pendaratan untuk drone di LHD Anadolu Class.
Dua bulan lalu, Ismail Demir, head of the Turkish Defence Industry Presidency menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa setidaknya sepuluh drone bersenjata dapat digunakan secara bersamaan dalam operasi dan diintegrasikan ke dalam pusat komando dan kendali di LHD Anadolu.
Kapal induk pengangkut drone akan menjadi konsep operasional baru dalam jagad dunia angkatan laut, pasalnya UCAV belum memiliki kemampuan tempur udara-ke-udara, tujuan utama drone di LHD ini tampaknya masih sebatas pada misi ISR dan serangan dengan skala kecil. (Gilang Perdana)
kelihatannya selain drone, heli angkut dan heli serang ATAK juga akan ditempatkan di LHD Anadolu.dan kabarnya Turki juga berencana menjadikan LHD Anadolu sbg tempat operasional jet tempur TAI Hurjet.
Persoalan CAATSA akan lebih rumit sejak Biden memenangkan pilpres US. Inisiator CAATSA notabene justru dari partai pengusung Biden sendiri. Bisa jadi beberapa poin sanksi dalam CAATSA akan diperberat
Republican likes action but Democratic prefer to sanction
Kalau nih carrier selamanya full utk heli×drone kemungkinan besar runway LHD spek nya akan diturunkan karena endingnya malah akan menjadi pemborosan anggaran belanja
Mendang-mending..
Mendang-mending..
Suka-suka yang bikin laah..😂😂😂
😛
Kalau melawan negara yg teknologi electronic warfarenya tinggi ya modar
Lebih cocok operasi asimetris
Gak juga Dhek, bahkan walo punya ew yg kuat sekalipun masih bisa ditembus. Ew itu hanya permainan spektrum, jadi tinggal pandai pandai dalam mengecoh lawan aja.
Saya belum menemukan berita drone bayraktar ini punya kemampuan EW. Selama misi di darat seperti perang Armenia dan Suriah drone ini menumpang kemampuan EW Koral system. Klo terbang di atas laut tentu saja Koral system yg berplatform truk ga bisa bantu.
@ koplit, apakah ane harus jelasin bisa aja Turki pake UAV/heli dg kemampuan elint untuk menandai platform EW musuh sembari memainkan decoy untuk memancing posisi EW dan bahkan Hanud serta radar musuh??? Buktinya tuh di Armenia dan Suriah. Gak mungkin kan LHD Segede gitu cuma bawa Bayraktar aja. Masak gitu aja harus dijelaskan sih Dhek Koplit.
Bli-bli-bli-bli, saatnya mewujudkan kapak induk drone untuk tanah air. Tapi ingat pake TOT
Mending dikembalikan ke fungsi LHDnya dan di isi banyak helikopter
Dari pada jadi tempat operasional drone yg misinya terbatas lebih baik jadi tempat operasional heli serang ATAK.
Asal dibantu satelit, jangkauannya bisa lebih jauh kok. Lagian bisa hemat awak juga dan menghindari korban Lebih banyak.