Lockheed Martin Skunk Works Uji Kolaborasi MUM-T Secara Real Time dalam Simulasi Tempur Udara
Lockheed Martin Skunk Works dikenal dengan inovasi tingkat tinggi, khususnya dalam merancang jet tempur stealth dan desain yang serba futuristik. Dan belum lama ini ada kabar bahwa Skunk Works berhasil melakukan uji coba yang merupakan terobosan baru yang terkait pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Persisnya, Lockheed Martin Skunk Works telah mencapai tonggak penting dalam demo mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dengan operasi tempur udara secara real-time untuk Manned-Unmanned Teaming (MUM-T).
Pengumuman yang dibuat pada tanggal 21 November 2024, mendemonstrasikan bagaimana seorang manajer pertempuran (battle manager) udara mengeluarkan perintah waktu nyata ke pesawat yang dikendalikan AI melalui layar sentuh pilot vehicle interface (PVI).
Proyek uji coba ini dilaksanakan Lockheed Martin Demonstrations and Prototypes dengan Operator Performance Laboratory (OPL) milik University of Iowa dalam mensimulasikan misi kontra-udara ofensif yang kompleks.
Dalam uji terbang ini, seorang battle manager di atas L-39 Albatros menetapkan target ke dua jet L-29 Delfin yang dikendalikan AI. Jet dengan kendali AI bekerja sama untuk menetralkan dua pesawat musuh tiruan menggunakan sistem misi dan senjata simulasi.
Keberhasilan ini dibangun di atas upaya Skunk Works sebelumnya untuk menguji otonomi yang digerakkan oleh AI untuk misi udara. Awal tahun ini, dalam kemitraan dengan OPL, tim tersebut mendemonstrasikan penggunaan AI dalam skenario intersepsi udara-ke-udara.
Seorang manajer pertempuran mengirimkan perintah real-time ke pesawat yang dikendalikan AI selama uji terbang di atas Iowa. Mereka berhasil melakukan simulasi live terhadap musuh virtual, yang memamerkan kemampuan manuver ofensif dan defensif dengan dukungan AI.
Pada bulan September 2023, tim tersebut mengemudikan pesawat Aero Vodochody L-29 sebagai pengganti sistem tanpa awak untuk mendemonstrasikan dukungan pengacauan yang diarahkan oleh AI selama misi udara-ke-darat yang disimulasikan. Sementara itu, Lockheed Martin menyatakan bahwa pengujian terbaru ini merupakan langkah maju dalam memajukan kinerja misi AI di lingkungan yang secara operasional realistis.
Dengan mematuhi standar sistem misi terbuka, Skunk Works memastikan kompatibilitas dan kemampuan beradaptasi dengan berbagai platform. Demonstrasi terbaru ini adalah pengujian ketiga dari jenisnya dan yang pertama melibatkan pengawasan manusia secara real-time atas tindakan AI.
Lockheed Martin memandang kemajuan ini sebagai hal yang penting bagi masa depan pertempuran udara, di mana sistem berawak dan tak berawak akan berkolaborasi untuk melaksanakan misi yang rumit. Dengan AI yang mengendalikan autopilot pesawat dan manajer pertempuran manusia yang memberikan pengawasan, tonggak sejarah ini menggarisbawahi potensi kolaborasi manusia dan AI dalam mendefinisikan ulang strategi peperangan udara.
Teknologi Kecerdasan buatan muncul sebagai salah satu terobosan utama dalam penerbangan militer, bersamaan dengan teknologi stealth yang diperkenalkan pada tahun 1990-an. Angkatan Udara AS (USAF) secara agresif memajukan kemampuan ini, yang bertujuan untuk menerjunkan armada lebih dari 1.000 pesawat nirawak (drone) berkemampuan AI pada tahun 2028. (Gilang Perdana)
Perancis dan Italia Uji Coba Kolaborasi ‘MUM-T’ antara Helikopter Berawak dan Drone Copter VSR700
Apakah sanggup beroperasi dimedan perang dengan tinggi intensitas jamming dan perang eloktronika?