Sistem Hanud ‘Hybrid’ Norinco Type 625E Unjuk Kemampuan Tembakan Kanon Gatling Gun
Muncul perdana pada Zhuhai AirShow 2022, Type 625E Anti Aircraft (AA) Gun Missile Integrated Weapon System produksi Norinco langsung menarik perhatian netizen global, lantaran Cina berhasil meluncurkan ranpur (kendaraan tempur) lapis baja 8×8 yang dipersenjatai secara hybrid, dengan kombinasi rudal hanud (pertahanan udara) dan kanon laras putar, lengkap dengan radar penjejak sasaran di dalam satu kubah (turret), yang sepintasnya asasinya mirip dengan desain sistem hanud Pantsir S1 buatan Rusia.
Namun, saat diperkenalkan pada tahun 2022, spesifikasi Type 625E masih misteri, bila ada informasi yang muncul ke publik masih sangat minim. Dan setelah dua tahun berlalu, Cina mulai menampilkan keunggulan dari sistem hanud ini, termasuk memperlihatkan uji coba penembakan kanon dalam rekaman video yang beredar di media sosial.
Siaran televisi Cina CCTV-7 pada 16 Mei 2024 memperlihatkan kegiatan militer Cina yang sedang menguji sistem pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) Type 625E. Dikembangkan oleh China South Industries Group Corporation (CSGC) dan China North Industries Group Corporation (Norinco), sistem ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) dalam strategi pertahanan udara berlapis Cina.
The Type 625E Chinese 25 mm Anti-Aircraft Gun Missile Integrated Weapon System is the combination of a self-propelled anti-aircraft gun (SPAAG) and a set of missile launchers mounted on an eight-wheeled tactical truck. #AirDefense pic.twitter.com/DJDwRDU5v5
— Think Defence (@thinkdefence) June 3, 2024
Komposisi senjata pada Type 625E adalah kanon enam laras putar (gatling gun) kaliber 25 mm, yang digadang punya jarak tembak efektif 2.500 meter dan ketinggian tembak maksimum 2.000 meter. Kanon ini dipercaya mampu melawan berbagai ancaman udara, termasuk pesawat terbang, helikopter, rudal jelajah dan drone, sekaligus berperan sekunder sebagai senjata bantuan tembakan dalam pertempuran darat melawan kendaraan lapis baja ringan.
Sementara komponen sistem rudal terdiri dari dua blok (masing-masing blok terdiri atas empat rudal hanud FN-16 dengan jangkauan maksimum 6 kilometer). Rudal FN-16 dirancang untuk mencegat target di ketinggian rendah dan sangat rendah dengan kemampuan manuver tinggi, salah satunya mampu melakukan putaran hingga 18 g.
Namun, dalam beberapa konfigurasi, sistem rudal di Type 625E dapat membawa rudal FB-10, yang memiliki jangkauan lebih jauh hingga 10 kilometer dan dapat menargetkan ancaman pada ketinggian 15 hingga 5.000 meter.
Type 625E dipasang pada sasis bermobilitas tinggi beroda delapan 8×8, yang bila dilihat dari samping mirip Boxer 8×8 produksi Rheinmetall, atau mirip dengan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) beroda ban ZBL-08. Pengguaan sasis 8×8 memberikan mobilitas tinggi di berbagai medan, memungkinkan penyebaran dan reposisi cepat sebagai respons terhadap kebutuhan medan perang. Secara visual, Type 625E memiliki tata letak mesin di depan dengan ruang kendali besar di sebelah kabin, dan bagian tengah menampung modul tempur dengan sistem senjata terintegrasi.
Untuk penargetan dan deteksi, Type 625E menggabungkan radar pencarian, radar pelacakan, dan sistem pelacakan optoelektronik, menjadikan sistem hanud ini mampu mendeteksi dan melacak pesawat terbang rendah, drone, helikopter, dan rudal jelajah.
Setelah mendeteksi target masuk yang berkecepatan tinggi, radar pencarian memberikan informasi indikasi target, mengarahkan radar pelacakan dan sistem optoelektronik ke posisi target. Sistem ini kemudian mencegat dan melacak target, dengan pengontrol pelacakan dan stabilisasi melakukan perhitungan waktu nyata untuk memastikan pelacakan stabil. Kesemua itu memungkinkan Type 625E untuk mencari dan melacak target dengan andal saat bergerak, mengukur jarak secara akurat, menstabilkan turret dan secara otomatis menyesuaikan parameter tembakan.
Selama pertempuran, sistem pengendalian penembakan tembakan secara terus-menerus melacak target, menghitung lintasannya, dan menentukan posisi intersepsi terbaik, sehingga dapat mengendalikan sasaran artileri. Selain itu, Type 625E dilengkapi dengan sensor optik infrared, yang memungkinkannya menyerang beberapa target secara bersamaan. (Bayu Pamungkas)
Jerman Borong Sistem Hanud Rheinmetall Skyranger 30, Dipasang Pada Ranpur Boxer 8×8
Related Posts
-
Kemhan dan PT DRU Lakukan “First Steel Cutting” Pembangunan Offshore Patrol Vessel Pesanan TNI AL
33 Comments | Aug 26, 2021
-
PT PAL: “Pembangunan Kapal Selam Scorpene Class Butuh Waktu 6 Tahun”
6 Comments | Mar 29, 2023
-
Al-Hajras 4×4 – Rantis Lapis Baja Ringan yang Kental Nuansa Gurun
No Comments | Nov 20, 2022
-
Jepang Ketar-ketir, Kapal Induk Liaoning Hanya Berjarak 160 Km dari Okinawa dan Lakukan 100 Kali Penerbangan
4 Comments | May 12, 2022
Velg rodanya ada sepasang yang warnanya hijau. Enam velg lainnya khaki/cokelat muda. Posisinya selalu di baris ke-3 dari depan. Itu bukan sebuah kebetulan. Apalagi demi hoki. Bukaaaaaaan. Masa demi hoki sih. Nggaklah. Atau sebatas kamuflase saja dan idealnya di baris ke-3? Nggak dooong. Sebabnya adalah ……. Kasi tau nggak yaaaa.🤗