Kapal Induk INS Vikrant Sukses Terima Take-off dan Landing Perdana MiG-29K dan LCA Tejas Navy
Meski Angkatan Laut India telah memilih jet tempur Rafale-M (Marine) sebagai ‘pemenang’ dalam program Multi-Role Carrier-Based Fighter (MRCBF), namun, masih butuh waktu lama untuk menghadirkan Rafale-M di dek kapal induk INS Vikrant. Dalam status kapal induk Vikrant yang telah beroperasi penuh, pada 6 Februari lalu, Kementerian Pertahanan India merilis kabar suksesnya take-off dan landing perdana dari dua jenis jet tempur di INS Vikrant.
Baca juga: AL India Akhirnya Pilih Rafale-M, Meski F/A-18 Super Hornet Unggul di Beberapa Poin
Kedua jet tempur tersebut adalah LCA (Light Combat Aircraft) Tejas Navy dan MiG-29K. INS Vikrant adalah Kapal Induk produksi pertama India, dan menjadi kapal perang paling kompleks yang pernah dibangun oleh Negeri Anak Benua.
Lantaran merupakan kebanggaan bagi India, INS Vikrant juga disebut first indigenous aircraft carrier (IAC). Lebih dari 76 persen material pada INS Vikrant adalah produksi dalam negeri. AL India bersama Cochin Shipyard juga melibatkan 550 perusahaan lokal, termasuk 100 UMKM yang ada dalam binaan Cochin Shipyard.
Historical milestone achieved towards #AatmaNirbharBharat by #IndianNavy as Naval Pilots carry out landing of LCA(Navy) on @IN_R11Vikrant. Demonstrates #India’s capability to design, develop, construct & operate #IndigenousAircraftCarrier with indigenous Fighter Aircraft. pic.twitter.com/3HuwuGrZtx
— SpokespersonNavy (@indiannavy) February 6, 2023
INS Vikrant dengan bobot 37.500 ton dirancang oleh Indian Navy Warship Design Bureau dan dibangun oleh Cochin Shipyard Limited. Kapal telah berlayar untuk sea trial perdana pada 4 Agustus 2021. Sejak itu, INS Vikrant telah menjalani sea trial lanjutan untuk menguji propulsi utama, peralatan pembangkit listrik, sistem pemadam kebakaran, serta peralatan pada aviation facility complex.
Dengan mengadopsi ski-jump, INS Vikranti dipersiapkan untuk meluncurkan jet tempur MiG-29K dan LCA Tejas, selain juga akan menjadi rumah bagi helikopter intai Kamov Ka-31, helikopter mutirole/anti kapal selam MH-60R dan helikopter ringan produksi dalam negeri.
Dari spesifikasi, INS Vikrant punya panjang 262 meter, lebar 62 meter dan tinggi 59 meter. Kapal induk ini dibangun dengan 14 dek, termasuk lima di suprastruktur, 2.300 kompartemen dan dapat menampung 1.700 awak, termasuk perwira wanita.
Tentang jet tempur yang sukses menjajal take-off dan landing di INS Vikrant, LCA Tejas Navy adalah produksi Hindustan Aeronautics Limited (HAL). Sebagai jet tempur produksi dalam negeri, LCA menggunakan komponen dari AS/NATO dan Israel.
Seperti mesin, sudah memakai General Electric F404-GE-IN20 turbofan. Dengan mesin single ini dapat dicapai kecepatan maksimum Mach 1.8 dengan combat radius 500 km, dan ferry range sampai 1.700 km. Bicara soal avionik dan sistem penginderaan, Tejas diantaranya menggunakan Elta dari Israel untuk radar advanced AESA (Active Electronically Scanned Array) dan multi mode fire control radar EL/M-2032.
#IndianNavy takes a significant step towards operationalising #IndigenousAircraftCarrier by successful landing of MiG-29K on #INSVikrant by Naval Pilots demonstrating #India‘s prowess in Aircraft Carrier design, construction & operations while enhancing Navy’s #CombatReadiness. pic.twitter.com/AjzO1eN8QE
— SpokespersonNavy (@indiannavy) February 6, 2023
Sementara untuk MiG-29K, akan berperan sebagai penempur sementara’ di INS Vikrant. Dalam sekali berlayar, INS Vikrant dapat membawa sampai 35 unit MiG-29K/KUB – (K adalah varian single seat dan KUB adalah varian tandem seat).
MiG-29K mampu menyerang target di udara, laut, dan darat, MiG-29K dapat terbang jarak jauh untuk menyelesaikan misi penting karena kemampuan pengisian bahan bakar udara-ke-udara. MiG-29K memiliki 9 hard point – masing-masing 4 di sayap dan centerline station untuk pod pengisian bahan bakar buddy to buddy. Empat hard point bagian dalam dapat digunakan untuk semua senjata dan tangki bahan bakar sedangkan yang terluar adalah untuk senjata udara ke udara.
MiG-29K (Korabelnyy) dan MiG-29KUB masuk sebagai golongan penempur generasi 4,5. Terlepas dari kesamaan luar dengan versi angkatan udara, MiG-29K adalah pesawat yang sangat berbeda dari versi angkatan udara dari MiG-29. (Gilang Perdana)
Indonesia masih mikir buat biaya operasional kapal induk,jangankan pakai nuklir, yg mesin turbin gas aja pusing bahan bakarnya
Dan indonesia semakin tua dgn sumber daya alam yg semakin terkuras dan sdm yg semakin tertinggal dari negara lain ya salaan
India yang lebih muda dari Indonesia sekarang sudah di atas Indonesia, kira-kira kapan orang Indonesia berhenti membahas halal dan haram di sepanjang tahun tiga ratus enam puluh lima hari..