Menanti Rafale-M atau F/A-18 Super Hornet, Kapal Induk India INS Vikrant Sementara Diperkuat MiG-29K “Black Panther”
|Pada 2 Septeber 2022 alu, kapal induk produksi India, INS Vikrant resmi dioperasikan sebagai arsenal kekuatan Angkatan Laut . Sebagai kapal induk termodern kebanggaan Negeri Anak Benua, INS Vikrant telah dipersiapkan untuk diperkuat dengan jet tempur mutakhir, selain LCA Tejas Navy, jet tempur utama INS Vikrant nantinya ada dalam dua pilihan, yaitu Dassault Rafale-M atau Boeing F/A-18 Super Hornet.
Kedua penempur asal Perancis dan Amerika Serikat itu telah beradu performa dalam rangkaian uji coba take-off (ski-jump) dan landing di Pangkalan Angkatan Laut INS Hansa di Goa. Namun, sejauh ini belum diputuskan siapa pemenang kompetisi tender dalam program multirole carrier-borne fighters (MRCBF).
Lantaran belum diputuskan siapa pemenang program MRCBF, sementara INS Vikrant telah beroperasi, maka untuk saat ini tulang punggung kekuatan udara di INS Vikrant kembali dipasrahkan pada penempur twin engine bersayap lipat MiG-29K buatan Rusia, yang notabene sudah digunakan AL India pada kapal induk INS Vikramaditya.
AL India dalam inventarisnya mengoperasikan 45 unit MiG-29K/KUB – (K adalah varian single seat dan KUB adalah varian tandem seat). Komposisi MiG-29K/KUB India dipecah ke dalam dua skadron, yang salah satunya adalah skadron 303 “Black Panthers” di kapal induk INS Vikramaditya, dan satunya lagi adalah skadron 300 di basis INS Hansa.
Berperan sebagai penempur sementara’ di INS Vikrant, maka menjadi menarik untuk sedikit mengulas profil MiG-29K. Dalam sekali berlayar, INS Vikrant dapat membawa sampai 35 unit MiG-29K/KUB.
MiG-29K (Korabelnyy) dan MiG-29KUB masuk sebagai golongan penempur generasi 4,5. Terlepas dari kesamaan luar dengan versi angkatan udara, MiG-29K adalah pesawat yang sangat berbeda dari versi angkatan udara dari MiG-29. Pada suatu waktu, pesawat ini dikenal sebagai MiG-33 tetapi karena berbagai alasan, diputuskan untuk tetap menggunakan sebutan MiG-29.
Seperti halnya keluarga MiG-29 lainnya, jet tempur ini dilengkapi sistem penjejak optik jenis OLS (Optical Locater System) yang kuat dengan kemampuan penargetan udara ke darat serta memungkinkan operasi tanpa emisi radar.
MiG-29K memiliki 9 hard point – masing-masing 4 di sayap dan centerline station untuk pod pengisian bahan bakar buddy to buddy. Empat hard point bagian dalam dapat digunakan untuk semua senjata dan tangki bahan bakar sedangkan yang terluar adalah untuk senjata udara ke udara.
MiG-29K mampu menyerang target di udara, laut, dan darat, MiG-29K dapat terbang jarak jauh untuk menyelesaikan misi penting karena kemampuan pengisian bahan bakar udara-ke-udara.
Rusia mengirimkan total 45 pesawat tempur MiG-29K/KUB ke India dalam dua gelombang. Pengiriman lot kedua sebanyak 29 unit pada tahun 2016, sedangkan pengiriman lot pertama sebanyak 16 unit pada tahun 2011.
Hindustan Aeronautics Ltd, manufaktur dirgantara India, memproduksi komputer misi untuk MiG-29K. Sistem misi yang dibuat Hindustan dirancang guna memberikan Angkatan Laut opsi untuk mengintegrasikan persenjataan yang di MiG-29K, dimana MiG-29K dipersiapkan dalam meluncurkan persenjataan produksi lokal dan produksi barat. (Haryo Adjie)
Kok gak ada Su-33 ya?? Hhhhhhhhhh
Kalau F/A 18 pasti ada syarat dan ketentuan berlaku. Misalnya: Jangan dipakai untuk ini, ini, ini, dan ini. Jangan untuk nyerang tetangga Anda yg itu, karena dia temen saya, kalau yg itu boleh. Tapi ijin sama kita dulu yaa. Kalau Anda ngeyel, spare partsnya nggak kami kirim. Nggk percaya? Tanya Mbah Mahathir.
hmm mantap dong min, semoga ada tambahan tot rudal, indonesia bisa dibilang agak kurang soalnya tentang jumlah rudal
@admin
Cuma penasaran aja min….lantaran ga direspon sama pemerintah, sekarang proyek drone ini diambil alih Norwegia 😭😭😭
Gimana nih bangsa lain malah lebih menghargai jerih payah bangsa kita 🤔
@admin
Min denger-denger proyek drone MALE Rawajali, yg 100% karya anak bangsa akan dilanjut lagi ….benar begitu min ?
https://youtu.be/OQaEQRSnwQY
Sudah lama tidak ada kabarnya lagi
Owalah India juga belum pasti toh?
Di kita lebih lagi nggak pastinya tergantung yang jadi menteri walaupun begitu meski menteri pertahanan banyak maunya yang mewah-mewah kelihatan mentereng dan mahal-mahal harus mengalah pada yang megang duit.
Makanya Pak jangan milih yang mewah-mewah, ajuinlah 4 pilihan pespur AESA baru berikut biaya operasional dan pemeliharaannya serta nilai offsetnya ke si ibu biar si ibu yang milih yang paling efisien dan tidak terlalu membebani anggaran.
Milih kapal juga begitu ngapain milih yang kelihatan wah kalo rudal SAM nya masih pake rudal MICA juga.
CHINA dan INDIA dilihat dari perkembangan teknologi dan ekonominya calon pengganti kuat US dan RUSIA
min, kontrak rafale indonesia masih jalan kan?
Belum ada kontrak efektif mas, baru MoU, dalam tahun ini kabarnya akan ada kontrak.