Update Drone KamikazeKlik di Atas

Optimalkan “Buddy to Buddy” Air Refueling, Jet Tempur Rafale Gunakan NARANG Pod

Ada kabar terbaru dari jet tempur impian warganet Indonesia, dimana Rafale yang dioperasikan AL Perancis baru saja mendapatkan persetujuan untuk penggunaan refueling pod generasi terbaru. Dirancang oleh Safran, refueling pod untuk Rafale ini diberi label NARANG (NAcelle de RAvitaillement Nouvelle Génération) dan mampu menyalurkan bahan bakar dengan lebih cepat.

Baca juga: Take-off dari Kapal Induk, Dua Jet Tempur Shenyang J-15 Lakukan “Buddy to Buddy” Night Air Refueling

Dikutip dari Navalnews.com (22/1/2021), NARANG Pod telah mencapai Initial Operational Capability (IOC), sehingga layak untuk diadopsi oleh Penerbangan AL Perancis – Marine Nationale Aéronautique Navale. NARANG pod didasarkam pada refueling pod IN234000 “Intertechnique” yang ada. Pod baru ini telah dimodifikasi untuk meningkatkan kecepatan transfer bahan bakar (ke level 750 per liter dan 1000 liter per menit).

NARANG pod disasar untuk Rafale varian navy (Rafale M) yang beroperasi dari kapal induk nuklir Charles de Gaulle.  Untuk memperpanjang jangkauan dan endurance, Rafale M menggunakan teknik “buddy to buddy” air refueling, yang artinya pengisian bahan bakar di udara dilakukan oleh sesama jet tempur. Khusus jet tempur yang berperan sebagai ‘tanker’ membawa tangki bahan bakar lebih banyak pada sayapnya.

Bukan hanya untuk menyusui sesama Rafale, NARANG pod juga dirancang untuk dapat mendukung pengisian bahan bakar untuk pesawat intai AEW&C E-2D Advanced Hawkeye, yang juga berpangkalan di kapal induk Charles de Gaulle.

NARANG pod disematkan pada centerline Rafale, dan sejatinya model buddy to buddy air refueling sudah lazim digunakan pada armada jet tempur yang beroperasi di kapal induk. Mulai dari Shenyang J-15 sampai F/A-18 E/F Super Hornet, tak asing mengandalkan buddy to buddy air refueling. AL Amerika Serikat, rencananya kedepan akan mengandalkan drone tanker MQ-25A Stingray. Sehingga peran Super Hornet secara keseluruhan dapat dioptimalkan untuk peran tempur.

Tentang Rafale M, jenis jet tempur ini secara tak sengaja pernah ‘mampir’ di Indonesia. Sebanyak tujuh unit Rafale M terpaksa melakukan pendaratan darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar pada 18 Mei 2019. Sebab musababnya adalah cuaca buruk yang terjadi di sekitar kapal induk Charles De Gaule yang menjadi home base-nya.

Baca juga: Charles de Gaulle – Kapal Induk Nuklir Lambang Superioritas Perancis di Samudera

Kebetulan, Charles de Gaulle dalam misi pelayaran menuju Singapura dan saat kejadian posisinya 100 nautical mile barat Sumatera. Dengan beberapa penyesuaian untuk operasi di kapal induk, Rafale M hanya 500 kg lebih berat dari Rafale B (AU Perancis). (Gilang Perdana)

16 Comments