Channel Telegram Bikin Intelijen Korea Selatan Ketar-ketir, Dokumen Teknis KF-21 Boramae Dijual Online

Belum juga tuntas mengenai isu pencurian data penting KF-21 Boramae yang diduga melibatkan insinyur Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di fasilitas Korea Aerospace Industries (KAI), kini ada kabar lain yang terkait bocornya informasi penting KF-21 di salah satu channel di aplikasi Telegram.

Baca juga: Dilarang Meninggalkan Korea Selatan, Insinyur Indonesia Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Boramae

Pihak berwenang Korea Selatan saat ini tengah melakukan investigasi bersama terhadap channel Telegram yang diduga terlibat dalam penjualan “dokumen teknis” jet tempur KF-21 Boramae dan helikopter multirole KUH-1 Surion. Investigasi yang melibatkan beberapa lembaga nasional, termasuk militer, polisi, dan intelijen nasional, dipicu oleh kekhawatiran bahwa informasi sensitif mungkin telah disusupi.

The Korea Times menyebut, channel Telegram yang dimaksud mengklaim memiliki kontak dengan militer Korea Selatan dan Badan Pengembangan Pertahanan – Agency for Defense Development (ADD). Pada bulan Februari 2024, channel Telegram tersebut mengumumkan ketersediaan dokumen terkait KUH-1 Surion, helikopter pertama yang diproduksi di dalam negeri Korea Selatan. Bersamaan dengan pengumuman tersebut, channel Telegram tersebut memberikan bukti dengan mengunggah gambar berbagai komponen penting KUH-1 Surion.

Channel Telegram yang sama juga mengklaim memiliki dokumen teknis tentang jet tempur KF-21, dengan rencana untuk menjualnya setelah apa yang disebut “proses verifikasi silang.” Selain itu, operator channel tersebut menyebutkan memiliki dokumen yang terkait dengan Freedom Shield, latihan militer gabungan yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Korea Aerospace Industries juga bermaksud memasarkan KF-21 “Boramae” kepada pembeli internasional setelah memenuhi persyaratan Angkatan Udara Republik Korea. Saat ini, militer Korea Selatan menggunakan KUH-1 Surion, helikopter multitole yang dikenal karena teknologi canggih dan keserbagunaannya. Surion dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, seperti glass cockpit, sistem kontrol penerbangan otomatis, dan pemetaan digital 3D, sehingga helikopter ini cocok untuk operasi di segala cuaca, siang dan malam.

Korea Selatan Kembangkan Surion MAH, Helikopter Serbu untuk Korps Marinir

Penyelidikan terhadap dugaan kebocoran data penting Telegram telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi dampak pada kerja sama militer AS-Korea Selatan. Laporan menunjukkan bahwa informasi yang terkait dengan jet tempur KF-21 dan latihan militer gabungan antara kedua negara dapat dikompromikan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan protokol berbagi intelijen dan apakah kerentanan dalam sistem Korea Selatan dapat menimbulkan risiko terhadap operasi kolaboratif. Sebagai tanggapan, pejabat pertahanan AS dapat meninjau kembali perjanjian berbagi data untuk memastikan keamanan yang lebih ketat, menekankan perlunya peningkatan keamanan siber dan prosedur pemeriksaan yang lebih ketat untuk informasi sensitif.

Insiden tersebut juga menyoroti potensi implikasi bagi kontraktor pertahanan AS yang bekerja dengan mitra Korea Selatan. Sebagai pengembang utama KF-21 dan KUH-1, KAI telah menjalin banyak kolaborasi dengan perusahaan pertahanan Amerika. Mengingat kemungkinan ancaman dari dalam, kontraktor AS mungkin menuntut standar keamanan yang lebih tinggi saat bekerja dengan subkontraktor Korea Selatan.

Ini dapat mencakup pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat, protokol keamanan siber yang ditingkatkan, dan peningkatan pengawasan dalam proyek pertahanan bersama. Diskusi antara otoritas AS dan Korea Selatan dapat difokuskan pada penetapan pedoman keamanan yang lebih jelas untuk kolaborasi pertahanan di masa mendatang guna melindungi teknologi sensitif. (Gilang Perdana)

Informasi Sensitif Helikopter Serang AH-64D Apache ‘Bocor’ di Forum Game “War Thunder”

2 Comments