Alexandrit Class: Generasi Terbaru Kapal Penyapu Ranjau AL Rusia
|Pasca Orde Lama, nyaris tak terdengar lagi aktivitas kapal penyapu ranjau buatan Uni Soviet yang pernah digunakan TNI AL, padahal jika menilik dari sejarahnya, kapal penyapu ranjau pertama milik Indonesia adalah T-43 Class (Project 254) yang laris digunakan selama era Perang Dingin. Dan seolah ingin mengembalikan kejayaan armada kapal penyapu ranjaunya, AL Rusia kini tengah memacu program pembangunan 12 unit Alexandrit Class.
Baca juga: T-43 Class – Generasi Perdana Kapal Penyapu Ranjau TNI AL
Persisnya pada bulan Desember 2019 mendatang, Angkatan Laut Rusia akan kedatangan kekuatan baru, dimana kapal penyapu ranjau keempat yang tergabung di dalam Project 12700 akan bergabung dengan Armada Laut Hitam. Adalah Vladimir Yemelyanov, kapal penyapu ranjau Alexandrit Class keempat yang sudah menanti di Galangan Sredne-Nevsky di St. Petersburg sejak 30 Mei telah diluncurkan.
Kapal penyapu ranjau Alexandrit Class yang masuk dalam Project 12700 merupakan generasi terbaru yang dirancang khusus untuk menyapu ranjau di dasar laut tanpa harus memasuki zona berbahaya. Metode penyapuannya juga beragam, salah satunya adalah dengan mengandalkan drone bawah air yang dikendalikan dari jarak jauh. Alexandrit Class memiliki bobot penuh 890 ton dan bobot kosong 620 ton, kapal ini punya panjang 62 meter dan lebar 10 meter. Kabarnya, kapal penyapu ranjau terbaru Rusia ini diawaki oleh 44 personel.
Pihak produsen mengatakan bahwa kelebihan dari kapal ini adalah di umurnya, mengingat material yang digunakan untuk membangun lambung kapal adalah dari jenis glass-reinforced plastics. Penggunaan material ini dipercaya akan lebih kuat ketimbang model lambung baja dengan umur pemakaian mencapai 30 tahun maksimal.
Lambung kapal penyapu ranjau ini mengusung desain solid mono-hull. Lambung dibentuk menggunakan metode infus vakum yang menawarkan kekuatan tinggi saat operasi pembersihan ranjau.
“Uji coba akan berlangsung selama kurang lebih satu setengah bulan, dimana pada periode tersebut, teknisi spesialis yang ada di Galangan Sredne-Nevsky dan awak kapal akan memeriksa pengoperasian sistem dasar kapal dan mekanisme kapal di lapangan (laut),” ujar biro pers dalam sebuah pernyataan.
“Setelah sukses diuji coba, tim akan meningkatkan taraf uji coba ke tahap antar-negara,” sambungnya. Jika tidak meleset, AL Rusia akan resmi menerima selusin kapal penyapu ranjau Project 12700 secara bertahap higga tahun 2030 mendatang.
Mengutip dari laman navyrecognition.com, nama dari Vladimir Yemelyanov sudah tidak asing di telinga – ia adalah seorang pahlawan buruh sosialis yang mengepalai Galangan Sredne-Nevsky pada masa kejayaan Soviet. (Nurhalim)
Jaman sekarang, seandainya ada kapal perang/selam yg kena ranjau laut, apa bakal ngaku?
lemparin ranjaunya ke kapal selamnya. susah2 amat.
Berarti drone bawah lautnya yg bertugas mengeksekusi sang ranjau. Jika sang drone menemukan titik kordinat penempatan ranjau. Lhaa…jika dronenya ketemu kapal selam Virginia class atau Astute class yg lg sembunyi.?
tinggal pura2 gak tahu.. gitu aja kok repoooot.. emang berani mo bikin rame?
Wong diudara dan atas air aja berani nyenggol kok, apalagi yg senyap bawah air.
Ya pasti beranilah si drone, gak tau klo si Virginia class dan Astute classnya…..hehehe
Pastinya keringat para awaknya sdh mengucur duluan kepergok si bang drone.