Sergap Rombongan Pesawat Militer Cina, Inilah ‘Si Kecil Cabe Rawit’ Hawk 208
|Insiden melintasnya 16 pesawat angkut Angkatan Udara Cina di wilayah udara Malaysia pada 31 Mei 2021, rupanya ikut mengangkat nama ‘si kecil cabe rawit’ penempur taktis Hawk 200, atau versi yang digunakan AU Malaysia (TUDM) Hawk 208. Diwartakan, jet tempur yang di Indonesia punya seri Hawk 209 inilah, yang melakukan scramble dan mengintersep kelompok terbang pesawat angkut AU Cina di lepas pantai Sarawak, Laut Cina Selatan.
Dikutip dari Janes.com (2/6/2021), flight Hawk 208 TUDM telah dikerahkan untuk menghadapi ke-16 pesawat militer Cina. Titik temu antara Hawk 208 dan kelompok pesawat AU Cina terjadi di flight information region (FIR) Kota Kinabalu, yaitu sekitar pukul 13.30 waktu setempat pada tanggal 31 Mei lalu. Masih dari sumber yang sama, dikatakan kelompok pesawat militer Cina pertama kali terdeteksi oleh radar pertahanan udara TUDM di pusat pertahanan udara Sarawak pada pukul 11.53.
Pesawat AU Cina terbang dalam formasi taktis ‘in-trail’ dengan jarak sekitar 60 nutical mile di antara mereka, dan tiba-tiba berubah arah menuju Malaysia saat terbang di atas Luconia Shoals, yang disebut Putrajaya sebagai Beting Patinggi Ali. Menurut otoritas Malaysia, pesawat militer Cina yang terdiri dari Ilyushin Il-76 dan Xian Y-20 Kunpeng terdeteksi pada ketinggian antara 23.000 dan 27.000 kaki, dan terbang dengan kecepatan sekitar 537 km per jam melalui FIR Singapura.
AU Malaysia awalnya mengoperasikan 18 unit Hawk 208, namun karena beberapa insiden, jumlah yang saat ini serviceable tinggal 13 unit.
Hawk 200/208 masuk sebagai kelas lightweight multirole fighter dengan single seat. Embel-embel lightweight dikarenakan rancang bangun Hawk 200 yang bermesin tungggal mengacu pada keluarga jet Hawk, bobot kosong pesawat ini pun hanya 4.450 kg.
Dirunut dari sejarahnya, program Hawk 200 pertama kali diperkenalkan dalam ajang Farnborough, September 1984. Sementara prototipe demonstator diterbangkan pertama kali pada 19 Mei 1986. Hanya dalam tempo dua bulan setelah itu, prototipe pesawat ini jatuh dan menewaskan test pilot Jim Hawkins. Kemudian prototipe kedua diluncurkan pada 29 April 1987.
Meski menyandang gelar multirole fighter untuk misi air defence dan ground attack, Hawk 200 tidak dilengkapi dengan kanon internal, karena keterbatasan ruang. Untuk menjawab ketiadaan kanon internal, Hawk 200 dipasangi kanon eksternal ADEN 30 mm pada centerline hardpoints.
Konfigurasi hardpoints Hawk 200 terdiri dari tujuh hardpoints, termasuk bekal rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder pada masing-masing ujung sayap. Hawk 200 bisa membawa rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM, dan Sky Flash. Rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick, dan rudal anti kapal Sea Eagle, hingga bisa menggotong torpedo Sting Ray buatan Marconi. Pilihan bom yang dibawa mencakup 9 x 240 kg bombs, 9 x 113 kg bombs, dan 5 x 540 kg bombs. Sementara untuk mendukung misi khusus, Hawk 209 dapat dipasang reconnaissance pod.
Baca juga: Hawk 209 – Lightweight Multirole Fighter Penantang F/A-18 Hornet
Hawk 200 dilengkapi dengan perangkat pengisian bahan bakar di udara (air refuelling). Hawk 200 series mengusung jenis mesin yang sama, yakni Turboméca Adour Mk.871 yang punya daya dorong 6.000 pon. Dari mesin ini, dapat dicapai kecepatan maksimum hingga Mach 1.2 pada ketinggian diatas 17.000 kaki, jarak tempuh feri 3.610 km dengan tiga drop tanks, serta daya angkut senjata maksimal 3.500 kg. Kapasitas bahan bakar internal 1.361 kg dan kapasitas bahan bakar eksternal dengan drop tanks 2 x 864 liter. (Bayu Pamungkas)
malaysia mah engak ada apa apanya dibandingin indo,kalou lu semua engak percaya lu tonton aja di youtube nanti lu semua terkejut kejut dan terkaget kaget,bagai mana bocoran baik kekuatan indo maupun senjata rahasia indo,bisa dibilang cina sama amerika aja kalah dan takut sama indo
Senjata rahasia nya santet sama nyai lampir gunung merapi
saya juga percaya bapak bapak TNI luar biasa kualitas dan skill nya, namun akan lebih hebat lagi jika didukung dengan alustista yang modern, tidak ketinggalan jaman, dan jumlah yang ideal. Indonesia negara yang luas butuh alustista yang lebih banyak.
Jet tempur hawk 109/209 TNI AU sesuai untuk diganti dengan F16V atau Fa 50 untuk 2-5 tahun kedepannya
F 16 V lebih tepat karena FA 50 masih belum bisa menggotong rudal AMRAAM ataupun bisa melakukan pengisian bahan bakar diudara.
setahu saya F-16 untuk pengisian bahan bakar diudara mesti menggunakan boom refueling system… dan sepertinya pesawat tanker milik TNI-AU belum memilikinya…
Makanya menhan mau pesen Airbus A330 MRTT yg udah bisa boom dan probe
Ngimpi bos
Di bawean 2 F-18 AL AS yang diintecept oleh kita dan saling kejar kejaran dengan 2 F-16 kita, sedangkan di di Kupang F-18 AU Aussie yang melanggar wilayah dan diintercept dan kemudian di lock oleh HAWK 209 kita yang membuat mereka kabur
Jet tempur cabe rawit hawk 1009/ 2009 meski kecil ukurannya tapi kalo jokiy jago dan berani jangan di anggap remeh ini jet , f18 milik Australia aja pernah di lock hawk milik TNI AU di atas perairan langit Kupang dan joki f18 sampe angkat kedua tangan y bahwa mereka tidak mengancam 🏋️🏋️🏋️🏋️
Bukan Hawk dek tp F-16 TNI.
Lah kok f16 Mbah , f16 siapa yg di lock ? Kok Mbah jadi pikun ! Balik lagi ke belakang di indomiliter mbah kan pernah di bahas di forum ini
Itu kecampur deh ceritanya kayaknya antara yg di Bawean Ama yg di Kupang. Tapi emg kedua intrudernya F-18 semua sih.
Seingatku yg intercept di kupang Hawk 209, sedang yg di bawean (terbang2an di atas rumah ku) di intercept F16.
hawk 208 + harpoon
http://i.imgur.com/6QUkbxn_d.webp?maxwidth=1800&shape=thumb&fidelity=high
Photoshop until proven there is video of it. The shadow missmatched and smaller seems like Maverick missile.
Bismillah dengan meningkatnya pelanggaran wilayah udara oleh china,percepat saja pembelian skadron udara raffale maupun f.15EX serta F.16 V jangan batalkan rencana pembelian SU.35.justru TNI perlu ditambah dengan rudal rudal thor,buk dan pantsir,bila MIM HAWK bisa didapatkan secara hibah dari amerika kenapa nga minta bonus dari pembelian F.16v dan F.15EX amerika,5 baterai kekuatan MIM HAWK juga boleh.
Ngimpi om
Segera akuisi F15ex dan Rafale untuk jaga langit laut Natuna utara
Indonesia segera akuisisi Rafale F3-R 3 skuadron kalau bisa ditaruh di Supadio, Kupang dan Biak.. dengan 1 skuadron 18 buah.. untuk Sukhoi 35 bisa ditaruh di Madiun 18 buah dan Merauke 18 buah..
Planaf biasanya scramble ke wilayah udara lawan pake taktik rotasi resimen udara utk mengetes respon siaga tempur negara yg punya konflik klaim. Hal ini bertujuan utk memberikan tekanan stress pada airframe,mesin pesawat dan kru maentenis negara lawan seperti terlihat pada AU Taiwan dan Jepang. Utk ini kombinasi pespur high low mix dgn biaya terbang dan maentenis rendah perlu bahkan super tukikno sekalipun agar kehadiran pespur tiap intersep memperkuat diplomasi dan menjamin kedaulatan ruang udara negara.
Kedaulatan wilayah dan ruang udara,laut darat negara ini dan tiap negara hanya valid dan berlaku di mata kekuatan asing jika kalian mampu mempertahankannya. Jadi nangis2 teriak2 legalitas hukum de facto dan de jure, 1 thousands friends zero enemies, ga kan ada perang near peer, peer to peer di masa depan menunjukkan kenaifan atau kemungkinan lebih buruk jadi konformis fifth column lawan baik sengaja atau tdk sengaja demi keuntungan bisnis yg bisa melemahkan negara dari dalam.
Ngetes gitu gak akan bikin stres airframe apalagi mesin Dhek. Apalagi sekelas Jepang dan Taiwan yg punya lisensi produksi F-16, jelas mereka punya banyak sucad. Personil mereka juga sangat terlatih untuk kondisi kayak gini. Prinsip China nerobos ADIZ itu cuman buat bukti legitimasi mereka atas wilayah sengketa aja.
Selain itu kesaktian Hawk 200 karena sudah terdapat radar APG 66 yg utk ukuran waktu itu sdh canggih, apa lg utk sekelas light fighter.
kebanyakan on4n1 jadi ngehayalnya pasti buat tuhan juga bisa takut hahahahahaha
mo hawk, mo eagle, mo meong, mo domba. intinya mereka berani buat intersep
Wah bisa 1,2 mach ya baguslah sbnrnya hawk 200 ini… jumlahnya dulu juga banyak ya hawk ini 30an unit.. bisa upgred mesinnya ga ya?