Tandingi Dominasi Jet Tempur Stealth Israel, Mesir Kepincut Shenyang FC-31 dari Cina
|Ibarat api dalam sekam, negara-negara di Timur Tengah yang notabene kuat secara finansial, dibuat tak berdaya bila mengiginkan je tempur stealth dari Amerika Serikat. Dengan standar ganda, AS sejauh ini hanya mengizinkan Israel sebagai pengguna jet tempur F-35 Lightning II, sementara negara lain yang juga bersekutu dengan Washington, dibuat menjadi inferior jika dibandingkan Israel.
Baca juga: Ditolak Beli F-35, Uni Emirat Arab Jajaki Pembelian Jet Tempur Stealth Chengdu J-20
Bila Uni Emirat Arab (UEA) kandas mendapatkan F-35 dan sedang menjajaki Chengdu J-20, sebaliknya Mesir punya obsesi tersendiri untuk bisa menandingi kekuatan jet tempur stealth Israel. Angkatan Udara Mesir saat ini disebut sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi jet tempur Chengdu J-10C dan J-31 (FC-31) dari Cina untuk memodernisasi armadanya.
Cina saat menjadi pemasok sekunder yang logis di tengah hubungan yang rumit Mesir dengan Rusia dan Amerika Serikat. J-10C menawarkan kemampuan canggih dengan biaya lebih rendah, sedangkan J-31 akan melawan F-35 Israel di kelas jet tempur stealth. Inisiatif ini muncul ketika Mesir berupaya mendiversifikasi aset militernya akibat sanksi yang sedang berlangsung terhadap Rusia dan hubungan erat AS dengan Israel.
Seperti dikutip Armyrecognition.com, diskusi antara pejabat Mesir dan Cina sedang berlangsung, dan laporan terbaru menunjukkan bahwa Komandan Angkatan Udara Mesir, Letnan Jenderal Mahmoud Fouad Abdel Gawad, bertemu dengan mitranya dari Cina, Jenderal Chang Dingqiu, di Beijing. Diskusi ini mencakup potensi penjualan jet tempur J-10C dan J-31, yang menyoroti minat Mesir dalam memodernisasi angkatan udaranya.
Mesir memiliki sejarah membeli peralatan militer dari Cina, termasuk pesawat pengebom Xian H-6 dan pesawat tempur J-6.
Chengdu J-10C adalah pesawat tempur multi-peran generasi keempat bermesin tunggal yang dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation (CAC). Program J-10 dimulai pada tahun 1986 dengan tujuan mengembangkan pesawat tempur yang mampu melawan MiG-29 dan Su-27 Rusia.
J-10C, varian yang ditingkatkan, dilengkapi sistem peperangan elektronik canggih dan radar active electronically scanning array (AESA). Pesawat ini mendukung kemampuan multiperan dengan pod penargetan, bom berpemandu laser, dan rudal udara-ke-udara. J-10C secara resmi memasuki layanan dengan Angkatan Udara Cina pada bulan Desember 2017 dan, menurut laporan terbaru, telah dioperasikan oleh Pakistan.
Mesir telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi selusin unit, dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan pesawat tempur Barat dan Rusia yang menjadi nilai jual signifikan untuk J-10C.
J-10C dirancang dengan tata letak aerodinamis “delta-canard tak berekor”, meningkatkan kemampuan manuver dan daya angkatnya secara keseluruhan. Pesawat ini ditenagai oleh mesin turbofan Lyulka-Saturn AL-31FN Rusia tunggal, yang mampu mencapai kecepatan maksimum 2.200 km/jam dan jangkauan 3.200 km. Pesawat ini juga dilengkapi dengan avionik modern, termasuk sensor IRST dan berbagai pod avionik yang dipasang secara eksternal untuk navigasi, penargetan serangan, dan misi pengintaian elektronik.
Shenyang J-31 Gyrfalcon
Resminya jet tempur stealth ini punya label Shenyang J-31, kode F-31 tak lain adalah versi ekspor dari J-31. Jet tempur ini dirancang dan diproduksi oleh Shenyang Aircraft Corporation. Oleh manufakturnya J-31 didapuk sebagai Fifth Generation Multi-Purpose Medium Fighter. Dalam jagad pecinta alutsista, J-31 atau FC-31 lebih dikenal dengan sebutan “Gyrfalcon” atau “Falcon Hawk.” J-31 melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 31 Oktober 2012.
Pesawat tempur ini dimaksudkan untuk melakoni berbagai peran, termasuk dukungan udara jarak dekat, pengeboman udara, dan operasi larangan. Pesawat ini berukuran panjang sekitar 16,9 meter, tinggi 4,8 meter, dan lebar sayap 11,5 meter, dengan berat lepas landas maksimum 25 ton. Kecepatannya bisa mencapai 2.200 km/jam.
Varian J-31 termasuk F-60 untuk ekspor. Dari segi persenjataan, J-31 dapat dilengkapi dengan rudal jarak pendek PL-10 dan rudal udara-ke-udara jarak menengah PL-12. Pesawat ini juga dapat membawa 8 bom penetrasi dalam yang masing-masing berbobot 500 kg dan 30 bom lebih kecil, dengan enam cantelan eksternal dan ruang internal.
Avioniknya mencakup sistem peringatan dini optik Distributed Aperture System (DAS) dan Electro-Optical Targeting System (EOTS). Sebagai dapur pacu, J-31 ditenagai oleh dua mesin Klimov RD-33, yang mampu mencapai kecepatan 2.200 km/jam (Mach 1.8) dan jangkauan 4.000 km. Potensi ekspornya ke Mesir akan menandai penjualan internasional pertama, kecuali jika Pakistan memesannya terlebih dahulu. (Gilang Perdana)
Jet Tempur Stealth FC-31 Gyrfalcon Perkuat Angkatan Udara Pakistan dalam Waktu Dekat
Sangat menarik, diluar bias pandangan ideologis J-31 atau J-20 mungkin memberikan alternatif yg menarik bagi negara-negara yg kurang beruntung untuk mengakuisisi F-35 dalam menghadapi persaingan modern dan ancaman perang 4.0 ini.
Pespur China disebutkan memiliki jangkauan yg sangat jauh bahkan dikelas penempur generasi kelima walopun banyak kritik seputar kemampuan daya angkut dan RCS yg dimiliki mengingat sifat pespur generasi kelima salah satunya adalah RCS yg ultra kecil sehingga bisa disebut sebagai pespur Siluman. Selain itu kemampuan manuver pespur China seperti J-20 dan J-31 juga masih dipertanyakan dengan tidak adanya mesin dg kemampuan Thrust vectoring control (TVC).