Update Drone KamikazeKlik di Atas

Akinci UCAV: Drone Tempur HALE dengan Dua Mesin Propeller

Drone dengan kemampuan serang Anka-S dari Turkish Aerospace Industries kini tengah berupaya meraih kontrak pengadaan dari Kementerian Pertahanan RI, lawan tandingnya jelas tidak ringan, yaitu kelompok drone tempur asal Cina yang beberapa sudah menyandang predikat battle proven. Dan terlepas dari kompetisinya di Indonesia, ternyata dari dalam negeri Turki, keluarga drone Anka bakal mendapat penantang baru, yaitu Akinci, yang masuk golongan Unmmaned Combat Aerial Vehicle (UCAV) dengan kemampuan HALE (High Altitude Long Endurance).

Baca juga: Jelang Putusan Pengadaan Drone MALE untuk Kemhan, Pilih Besutan Cina atau Turki?

Bila Anka dibesut oleh perusahaan sekelas BUMN, sementara Akinci merupakan desain pengembangan dari perusahaan swasta nasional, Baykar Makina. Akinci yang dalam bahasa Inggris berarti ‘raider’ dirancang dengan tampilan berbeda dari keluarga drone pada umumnya. Drone berukuran besar ini punya tampilan fuselage dan sayap utapa laksana pesawat pembom propeller era Perang Dunia II, yaitu Junkers Ju-88 yang pernah kondang diterbangkan NAZI Jerman.

Akinci wujudnya memang bongsor, dari spesifikasi, panjang Akinci mencapai 12,3 meter, lebar bentang sayap 20 meter dan tinggi 4 meter. Bobot maksimum saat lepas landas 4,5 ton. Bicara soal payload, untuk internal payload 450 kg dan eksternal payload 900 kg. Nah, eksternal payload ini yang menjadi poin penting Akinci sebagai drone penempur, lantaran payload eksternal didedikasikan sebagai bekal senjata yang dapat digotong pada sayap. Total ada 6 hardpoint yang disiapkan untuk mengusung aneka jenis rudal dan bom.

Porsi payload internal menjadi space untuk perangkat radar multi mode AESA, antena Satcom pada bagian hidung, dan perangkat intelijen ELINT/COMINT. Dari sisi aerodinamika, sayap Akinci sudah menggunakan winglet untuk mengurangi drag dan meningkatkan gaya angkat.

Berbeda dari drone kombatan yang eksis saat ini, Akinci mengadopsi dua mesin layaknya pesawat angkut. Meski belum ada rincian tipe mesinnya, disebut-sebut mesin berkekuatan 550 HP per unitnya sudah menggunakan 5 buah baling-baling.

Baca juga: Indo Defence 2018 – Turkish Aerospace Tampilkan Full Mockup Drone Tempur Anka-S

Menyandang gelar HALE, Akinci mampu terbang selama 24 jam terus-menerus, dan ketinggian terbang sampai 40.000 kaki atau setara 12.000 meter. Dirunut dari roadmap-nya, pengembangan dan implementasi Akinci terbilang cepat, pada Mei 2017 pertama kali dilakukan studi untuk rancang bangun, sementara pihak manufaktur sudah menjadwalkan prototipe Akinci untuk terbang perdana pada tahun 2020. (Gilang Perdana)

3 Comments