Rusia ‘Diinvasi’ Ukraina, Kalashnikov Pamer Video Drone Kamikaze KYB Hancurkan Howitzer Tarik M777 di Kursk
|Perang yang berkepanjangan tak pelak dapat menciptakan banyak anomali, seperti kasus yang terjadi saat ini, justru pasukan Ukraina yang mampu melakukan ‘invasi’ ringan ke wilayah Rusia di Kursk. Sudah bisa ditebak, pertempuran besar kini tengah berkobar, buntuk dari upaya Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina, sebaliknya pasukan Ukraina ingin merangsek jauh lebih dalam ke wilayah Rusia.
Baca juga: Australia Donasikan 6 Pucuk Howitzer M777 A2 untuk Ukraina
Di tengah pertempuran yang sengit, Kalashnikov Concern pada akhir pekan lalu dalam akun Telegram memposting aksi drone kamikaze (loitering munition) KYB yang sukses menghancurkan howitzer tarik M777 milik Angkatan Bersenjata Ukraina yang dipasok oleh Amerika Serikat dan Australia.
Pada saat yang sama, Presiden Kalashnikov Concern Alan Lushnikov menekankan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita TASS, bahwa amunisi loitering berpemandu seperti KYB sedang dikirimkan kepada pelanggan sesuai dengan perintah pertahanan negara. “Kami meningkatkan produksi produk-produk ini setiap tahun. Baru-baru ini, musim panas ini, kami melakukan uji coba KYB lainnya,” kata Alan Lushnikov.
Momen penghancuran howitzer tarik M777 Ukraina oleh drone kamikaze Rusia KYB di Kursk pic.twitter.com/LyRCGuNPb2
— Indomiliter.com (@indomiliter) August 12, 2024
Drone kamikaze KYB diproduksi oleh Kalashnikov Concern JSC bersama dengan Izhevsk Unmanned Systems Research and Production Association LLC (Kalashnikov Concern).
KYB dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja tunggal dan kelompok di kedalaman taktis musuh. Lini amunisi jelajah berpemandu sedang ditingkatkan melalui kerja sama yang erat dengan pelanggan: saat ini sedang dipasok dengan versi KYB yang ditingkatkan dengan daya yang ditingkatkan.
Versi ekspor disebut KYB-E, pada bulan Januari di pameran UMEX 2024, yang diadakan di Abu Dhabi, Rosoboronexport mengumumkan, bahwa telah berhasil mempromosikan Orlan-10E, Orlan-30 dan Orion-E UAV pengintai/serang, serta amunisi jelajah KYB-E, yang telah membuktikan kemampuannya dalam operasi tempur nyata.
Eksportir pertahanan Rusia menyatakan kesiapannya untuk kerja sama industri melalui produksi drone lokal di lokasi pelanggan, kerja sama litbang bersama pada drone canggih, dengan mempertimbangkan kompetensi serius pihak Rusia dalam pengembangan dan penggunaan drone tempur.
KYB punya bentang sayap 950 mm, dan drone ini dirancang untuk mengudara sembari melakukan pengintaian selama lebih kurang 30 menit. Dengan kecepatan 130 km per jam, KYB sanggup membawa hulu ledak 2,7 kg.
Pihak Kalashnikov menyebut bila KYB bisa diibaratkan layaknya rudal jelajah ringan dengan tentunya harga yang murah. Drone ini dapat dipandu hingga jarak 65 km. Karena menjalankan fungsi layaknya drone biasa dan guna menjamin tingkat akurasi pada sasaran, maka KYB juga dilengkapi perangkat sensor dan electro optic. Secara umun KUB-UAV punya dimensi 1210 x 950 x 165 mm. (Gilang Perdana)
“Product 55” – Drone Kamikaze Terbaru Rusia dengan Empat Rotor plus Kamera Full HD
Sangat luar biasa,lucu sekaligus ngeri melihat aksi Ukraina menginvasi balik Rusia di Kursk dan Belgorod. Luar biasa karena Ukraina menggunakan taktik bertahan untuk menarik sebanyak mungkin pasukan reguler Rusia kedalam wilayah Ukraina di Selatan dan Timur. Dari awal terlihat aneh karena bantuan dari Barat sudah sampai di Ukraina bulan lalu termasuk amunisi artileri yg dibutuhkan dan F-16. Tapi Ukraina lebih memilih mundur teratur sembari bertahan sekuat mungkin. Ternyata mereka bergerak masuk dan menginvasi wilayah Rusia disebelah Timur laut mereka. Hanya dalam waktu 1 bulan mereka bisa menguasai luas wilayah 3x lipat dari apa yg bisa dilakukan oleh pasukan Rusia di Kharkiv bulan Mei lalu padahal Rusia sudah menerjunkan hingga 30.000 pasukan sedangkan Ukraina hanya menggunakan 2000-6000 pasukan.
Lucu karena Rusia ternyata benar-benar tidak mampu menjaga perbatasannya sendiri disaat mereka berani menginvasi negara tetangganya tersebut dan sekarang zona perang telah melebar dikedua negara. Kita akan melihat seberapa lama pasukan Ukraina bisa bertahan dan melihat bahwa pasukan Ukraina yg maju di Kursk adalah pasukan elit mereka sedangkan yg dihadapi adalah pasukan cadangan dan rekrutan wajib militer Rusia jelas itu sangat tidak berimbang dalam segi penguasaan alutsista dan pengalaman. Jika Rusia berniat menarik pasukan utama mereka yg sudah terlanjur masuk kedalam wilayah Ukraina jelas itu akan memberikan dampak signifikan karena wilayah yg berhasil mereka rebut dengan taktik penggilingan daging dan pengorbanan besar akan terjadi sia-sia dan bisa saja posisi Rusia di Zaporhizia, Kherson, Donetsk, Donbass hingga Kharkiv akan runtuh seketika mengingat pasukan Ukraina yg menyerbu Rusia juga didukung dengan puluhan ribu pasukan elit Ukraina yg sedang menunggu masuk ditambah peralatan militer canggih Barat telah tiba.
Ngeri nya dalam eskalasi ini adalah jika Rusia tidak mampu membendung pasukan Ukraina dan bahkan semakin banyak wilayah Rusia yg berhasil direbut takutnya Putin akan secara emosional menggunakan senjata nuklir yg bisa saja memicu perang nuklir skala global. Apalagi Ukraina juga mampu untuk membuat senjata nuklir menyebabkan perang menjadi takkan terkendali.
Kita akan melihat, pada titik mana Rusia akan mampu melanjutkan perang ini dimana kerugian yg mereka alami akan semakin parah jika Rusia tidak menyerah dan mundur dari batas awal sebelum perang. Serangan Ukraina di Kursk mungkin telah menjadi serangan dengan keunggulan taktis dan strategis bagi Ukraina kedepannya.