Tantang Redback dari Hanwha, Rheinmetall Defence Kirim Ranpur Lynx KF41 ke Australia
Meski telah lebih dulu mengirimkan ranpur Redback untuk diuji cobakan dalam program Land 400 Phase 3, namun Hanwha Defense dari Korea Selatan rupanya belum bisa berpuas diri, pasalnya Rheinmetall Defence dari Jerman juga telah mengirimkan Lynx KF41 untuk kebutuhan AD Australia dalam pengadaan IFV (Infantry Fighting Vehicle) beroda rantai.
Baca juga: Korea Selatan Kirim Redback ke Australia, Inilah Varian Tercanggih dari Ranpur K-21
Mengutip dari siaran pers Rheinmetall Defence – rheinmetall-defence.com (10/11/2020), disebutkan Rheinmetall telah meluncurkan unit ranpur pertama dari tiga unit Lynx KF41 yang dirancang, dikembangkan, dan diproduksi untuk program Land 400 Phase 3 yang bernilai Aus$18,1 miliar atau setara 11,1 miliar euro.
Pihak pabrikan menyebut Lynx sebagai IFX next generation yang dibangun secara ketat guna memenuhi standar tinggi dari AD Australia, dimana militer Australia membutuhkan IFV terbaru dengan kemampuan pertempuran jarak dekat dan mampu mengalahkan lawan dalam jumlah besar, serta dapat memberikan perlindungan maksimal bagi awak dan prajurit yang dibawanya.
Rheinmetall akan mengirimkan unut Lynx KF41 ke Negeri Kanguru untuk bersaing dalam uji coba pengujian dan evaluasi sebagai bagian dari Risk Mitigation Activity (RMA) yang akan dilakukan di medan Australia selama jangka waktu 12 bulan, mulai November 2020. Pengujian RMA akan diadakan dalam kondisi ekstrem, kemampuan menahan efek ledakan, kemampuan balistik, kemudahan pengangkutan hingga mobilitas.
Jika Lynx KF41 berhasil, maka armada Lynx akan diproduksi oleh Rheinmetall’s new Military Vehicle Centre of Excellence (MILVEHCOE) di Redbank, sebelah barat Brisbane. Rheinmetall menyebut, Lynx KF41 yang diuji dalam RMA akan memasukkan konten industri Australia pada tingkat yang signifikan.
Rheinmetall rupanya cukup percaya diri untuk melawan Hanwha Defence, pasalnya Lynx telah dipilih oleh Angkatan Bersenjata Hongaria untuk pengiriman lebih dari 200 unit. Malahan dalam proyek tersebut, Rheinmetall Defense Australia kebagian jatah memproduksi dan mengirimkan kubah kanon dengan nilai US$150 juta.
Tidak itu saja, Rheinmetall Defence sebelumnya juga telah meraih kontrak US$3,53 miliar untuk memasok 244 unit ranpur Boxer 8×8. Sebagai tonggak baru dalam sejarah alutsista Australia, Boxer lewat program Land 400 Phase 2 kelak akan menggantikan ranpur roda rantai M113.
Baca juga: AD Australia Terima Unit Perdana Boxer 8×8, Era Baru Ranpur Negeri Kangguru
Sekilas tentang Lynx KF41, ranpur IFV ini punya bobot di rentang 34-50 ton. Sebagai senjata utama adalah kanon otomatis kaliber 30/35 mm. Diawaki oleh tiga personel, ranpur roda rantai ini dapat membawa 6/8 pasukan infanteri. (Bayu Pamungkas)
Related Posts
-
LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar
No Comments | Jun 3, 2023
-
Ini Dia! Gelar Kuis Alutsista dari Indomiliter
39 Comments | Dec 30, 2014
-
Kongsberg Mulai Bangun Fasilitas Produksi dan Pemeliharan Rudal Jelajah NSM dan JSM di Australia
No Comments | Dec 9, 2024
-
Untuk Pertama Kali, Eurofighter Typhoon Jerman (Luftwaffe) Lakukan Pendaratan Taktis di Jalan Raya
No Comments | Sep 9, 2024
Isi artikel tentang heavy weight IFV tapi debat fansboy malah melebar sana sini
Fansboy Rosikin bawa bawa robot
Fansboy barat muncul bawa tor, pantsir hingga EW
Satunya komentar tak karuan tentang semikonduktor
Seharusnya kalau menyerempet heavy weight IFV Rosikin pesaing Lynx dan K21 sebaiknya T15 IFV
https://en.m.wikipedia.org/wiki/T-15_Armata
Lah geli sya
Masa iya IFV dibanding2in sma UCGV
T15 itu hery IFV bung bukan unch
Yang unch itu UDARA unch (dari platform BMP-3F).
Perbanyak membaca ya 👍👍
Type : Heavy IFV/Bukan UGCV
Berat :48 ton(full load)
Crew :3(Driver,Command,Gunner) + 9 pasukan.
Maksudnya T-15 HEAVY IFV
YANG UGCV ITU UDAR(dari platform bmp-3f).
Spek T-15
Type : Heavy IFV/bukan UGCV
Berat :48 Ton(full loaded)
Crew :3(Gunner, driver, komandan) + 9 pasukan
Makanya yang pantas dibawa Rukmini buat debat fansboy buat counter Redback dan Lynx seperti isi artikel adalah T15 bukannya Udar UCGV. Dia tuh yg mulai gara gara
Mantap jiwa ! Hajar bleh ! Segera beli masing² Lynx KF41 sebanyak 2000 unit dan IFV Redback 5000 sebanyak 3000 unit. Perlengkapi semuanya dengan sistem ATGM. Upgrade-kan juga IFV Marder dengan sistem digital dan komputerisasi dan Advance TOW Launcher System (ATLS). Tempatkan sebagian di Natuna utk keperluan invasi ke Spratly dan Paracel Island. Sebagian lain (IFV Marder yg lebih kuno) tempatkan di Papua, utk meratakan bandit-bandit separatis di sana. Laksanakan ! Bravo !
Daya tahan terhadap ICBM? Ngotot2 terbaik test dulu lah pakai MLRS 100 tembakan roket 122 hasil bagaimana
Sdh teruji dek. Mampu menahan tembakan roket 122, dng syarat asal gak kena.
Harus kena dan ifv diem trmbak dr jarak 1km. Kan MLRS bisa 30km. O ya hulu ledak HE
Sarapan dukung bunga zul, ngomong lo asal jeplak saja.
Nembak IFV/AFV pakai ICBM,rugi bandar yang punya ICBM.
Untuk uji tembakan 100 roket 122 mm, seperti kata bung Ruski. Tahan asal tidak kena.
Positive sinting aja mungkin yg di maksud adalh perlindungan nubika atau NBC protection
Tapi kalau ada IFV yg tahan 8-9 hulu ledak nuklir Mirv dari ICBM mantul tuh.
Ngamuk nih Rheinmetall abis dikadalin AS di tender pengganti/pendukung Bradley
Kok RI gak pernah tertarik barang ginian ya 😂
bkn nggak tertarik tp krn faktor UU T.o.T lisensi ato blueprint mkx Pindad incar produk eropa timur atao eropa bgian lain
Rata2 mereka pelit teknologi sama banyak aturan ini itu klo sama indonesia,
Jadi kita udah kapok dikadalin britis sm us masalah alutsista, belok dikit ke sumber yg gk banyak pabalieut biar pengadaan lancar, tot jalan, pemakaian aman.
cara Aussie melakukan uji lapangan patut ditiru, pilihan akhir berdasarkan fakta nyata kemampuan ranpur dibandingkan brosur nya, jgn sebaliknya … beli dulu baru tes, akhirnya mangkrak deh.
Mungkin karena pembelian Australia langsung borongan bung, makanya sama produsen boleh di test drive dulu… Beda sama dimari kan, yg beli nya nyicil cuma beberapa unit hehehehehe
Yakin beli nyicil bukan karena kepentingan tertentu?
Masih unggul dan canggihan Uran milik Rusia.
Pastinya alutsista Rusia Sangat Strooongg Bingiiitttt.
Uran 9 yg performed horribly di Suriah itu?
ngiklan dgn spek yg wow namun uji lapangan underperformed ga sesuai spek
begitulah klau industri semi konduktor dlm negeri lemah
Ente blom tau penyebab underperformed nya sdh memvonis industri semi konduktor dalam negeri yg lemah.
Ente baca ajalah link ini biar gak gagal paham dan komen ngasal.
https://www.indomiliter.com/rusia-kirim-robot-tank-uran-9-ke-suriah-inilah-hasilnya/
“Andrei Anisimov yang turut terlibat dalam pengembangan Uran-9 menyebutkan, hanya satu bulan sejak penempatan di Suriah, telah ditemukan sejumlah masalah yang mendera operasional sang robot tank ini dan berbanding terbalik seperti apa yang diharapkan sebelumnya. Ia menyatakan bahwa kinerja Uran-9 belum dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik pada setting ‘perang klasik’ di Suriah”
Malah memperkuat komentar sya haha
Ada hubungannya dgn Industri semi konduktor Rusia tpi mles ngejelasinnya toh yg ngerti uda pda tau.
Sudah ada Israel yang masok. 80% pulak. Rugi bandar coy bagi Israel memasok semi konduktor abal abal. Posisi sebagai mayoritas tunggal pemasok semikonduktor buat Rusia sudah menaikkan status semikonduktor military grade Israel
Israel strong!!!
Hohoho trio semikonduktor 3 Z Soviet (Zephir, Zenith dan Zeus)
Yg eksis tinggal Zenith doang
bahwa kinerja Uran-9 belum dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik pada setting ‘perang klasik’ di Suriah”
Malah memperkuat komentar sya haha
————————————————–
Iyakan aja deh. Ane yg msh normal ngalah aja. Sdh dikasi link penjelasan, msh ngeyel. Ratusan tahun nongkrong di Indomiliter kapasitas pemikiran ente msh…
First
Sengit nih Aussie
Pilahnya ada banyak.
Sengit ni Aussie.
Pilihannya ada banyak
Kalau sekarang tni mau beli jet tempur,tank ,apc,kapal frigate,dan destroyer buat menghadapi china di laut natuna utara sudah susah banget dan itu krn ulah para fans2 arjebaizen dan kaum mendang mending yg mulutnya pada koar2 *(ngapain kirim prajurit ke pulau natuna mending suruh mereka pulang dan ganti dengan drone yg sekali pencet bisa rata seluruh armada laut cina)* dan juga ( panglima belajarlah dari perang armenia arjebaizen beli drone supaya cina kalah) aku gk habis pikir emangnya drone bisa meratakan seluruh kapal2 milik china??? Kasih jawaban biar aku tau jawaban kalian kek ap??
drone jet pari yg dalemanx bawa bom nuclear bukan drone propeller atau sekalian ICBM Nuclear langsung pencet
ICBM di bawa pakai drone ya?
Usul yg sangat bagus bung, hehehe
Ambil fakta
1.Negara yg jadi ancaman adalah termasuk negara produsen utama drone baik sipil dan militer sudah ekspor sementara kita baru prototype.
2.Perlunya mengupgrade kemampuan Electronic warfare kita
3.Bantuan instruktur Isreal yg membantu Azerbaijan dlm taktik SEAD dlm perang tsb sangat terbukti. Turki juga ngopi taktik Isreal beserta dronenya.
4. Sekali lagi sistem Arhanud dan EW Rusia kaga moncer dan Armenia pun menyerah.
Saya cuma mau nanggapi singkat komen no.4 spt ini :
Ahhh…yg bener.?
Selanjutnya
Ente komen spt itu artinya krn ketidak mampuan ente menganalisa…hikhikhik
@emperor
Ada komponen semikonduktor dari Israel dengan porsi dominan dari Russia warfare termasuk juga electronic warfare.
Jangan ngikutin karakter lawan bicara ente yang hobi standar janda yee
Kualitas EW Rusia itu sangat diakui dan ditakuti. Kembali lagi man behind gun serta paket penjualan apakah paket steroid atau paket hemat. Israel tidak bakalan menjual semikonduktor abal abal ke Rusia. Gengsi sebagai salah satu negara produsen military grade semikonduktor terbaik di dunia adalah pertaruhannya
Yg no 4 memng sengaja mancing sekaligus ngasih hint buat ga melirik Ew Rusia.
Meski kemampuan Ew Rusia terkenal memiliki daya gentar tersendiri namun krena kebergantungan ekonomi Rusia sendiri ke Tiongkok takutnya Rusia ditekan seperti halnya kasus s300 iran dan suriah oleh isreal.