Tak Lagi Jadi Prioritas, Australia Batalkan Proyek Pertahanan Luar Angkasa Senilai US5,3 Miliar
|Sebagai negara ‘adidaya’ di selatan Nusantara, sistem pertahanan Australia tidak hanya berfokus pada tiga matra, seperti halnya Amerika Serikat, Australia juga punya kepentingan untuk unggul dalam sistem pertahanan luar angkasa. Sebut saja di Australia sudah berdiri Australian Space Agency dan Defence Space Command. Namun, ada kabar bahwa proyeksi pengembangan sistem pertahanan luar angkasa Australia bakal jalan di tempat untuk beberapa waktu mendatang.
Baca juga: Deteksi Objek Asing di Ruang Angkasa, AS Gelar Space Surveillance Telescope di Australia Barat
Seperti dikutip Breaking Defense (4/11/2024), tidak seperti proyek kapal selam AUKUS class yang mendapat dukungan penuh, makan Australia justru akan menghentikan program luar angkasa militer senilai $5,3 miliar dengan Lockheed Martin. Pemerintah Buruh pimpinan Perdana Menteri Anthony Albanese membatalkan program luar angkasa terbesar Australia, hampir 18 bulan setelah menghentikan program luar angkasa sipil utama, yang menuai kritik tajam dari para analis dan pakar industri.
Program komunikasi satelit, yang dikenal dengan gaya militer khas Australia sebagai JP 9102, diproyeksikan bernilai setidaknya Aus$7 miliar (US$5,3 miliar).
Canberra memulai proyek tersebut pada tahun 2021 dan akhirnya memilih Lockheed Martin Australia untuk melaksanakannya, tetapi Departemen Pertahanan mengatakan dalam sebuah pengumuman belum lama ini bahwa karena “akselerasi dalam teknologi luar angkasa dan ancaman yang berkembang di luar angkasa, khususnya untuk sistem komunikasi satelit berbasis satelit GEO (Geostationary Earth Orbit) tunggal tidak akan memenuhi prioritas strategis.”
Sebagai catatan, Satelit GEO berada di satu titik tetap di atas bumi, sehingga memungkinkan cakupan area yang konstan, ideal untuk komunikasi, cuaca, dan observasi yang membutuhkan posisi tetap.
Lockheed Raih Kontrak $765 Juta untuk Proyek Air6500 All Domain Bagi Militer Australia, Apakah Itu?
“Alih-alih solusi orbit tunggal, pertahanan harus memprioritaskan kemampuan multi-orbit yang meningkatkan ketahanan bagi Angkatan Pertahanan Australia,” kata juru bicara Dephan Australia. “Kemampuan komunikasi satelit pertahanan saat ini mendukung kebutuhan mendesak organisasi. Keputusan ini memungkinkan Departemen Pertahanan untuk memprioritaskan kebutuhan yang muncul, mengurangi kesenjangan kemampuan, dan terus mendukung transisi kami menuju kekuatan yang terpadu dan terfokus.”
Berita pembatalan tersebut disampaikan oleh surat kabar The Australian, yang mengatakan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada masalah anggaran. Setelah The Australian mengabarkan berita tersebut, Perdana Menteri Anthony Albanese berbicara dengan radio Australian Broadcasting Corp. dan memberikan pembenaran atas perencanaan dan pengeluaran pertahanan dari pemerintah.
Perusahaan Swasta Australia Luncurkan Kontainer Mobile untuk Deteksi Objek Asing di Luar Angkasa
Namun, pembatalan tersebut dianggap sebagai contoh luas dari keengganan pemerintah Albanese untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan di luar inflasi dan perubahan mata uang serta kurangnya komitmennya terhadap program luar angkasa.
Mundurnya pemerintah Australia dari proyek besar ini mendapat tanggapan keras dari Space Industry Association of Australia (SIAA), yang menyebut bahwa imbas dari keputusan ini dapat merugikan kepentingan Australia dalam jangka panjang, termasuk dalam aspek lapangan pekerjaaan di dalam negeri. (Gilang Perdana)
Tiga Negara AUKUS Sepakat Bangun ‘DARC’ – Radar Canggih Pelacak Objek di Luar Angkasa