Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tandingi Sukhoi S-70 Rusia, Ukraina Tampilkan Drone Kombatan Stealth “Ace One”

(Defense Express)

Bagi Ukraina, militer Rusia adalah ancaman besar. Dan ketika Rusia memiliki drone kombatan dengan kemampuan stealth, maka tiada pilihan, bahwa Ukraina harus mengembangkan drone sejenis untuk bisa mengimbangi drone Stealth Sukhoi S-70 Okhotnik. Dan bukan sebatas rancangan, lebih serius industri dirgantara Ukraina yang digawangi mantan petinggi Antonov, telah merilis desain berupa full mockup dari drone stealth yang disebut Ace One.

Baca juga: Drone Tempur Stealth Sukhoi S-70 Okhotnik Uji Pelepasan Bom 500 Kg

Dikutip dari Defense Express (14/6/2021), desain full mockup Ace One telah diperlihatkan dalam pameran militer “Weapons and Security 2021” di Kieve, ibu kota Ukraina. Disebutkan, bila rancang bangun dan teknologi Ace One dimotori oleh 25 ilmuwan dan spesialis terbaik yang dimiliki Ukraina. Proyek Ace One dipimpin oleh Oleksandr Los, mantan direktur Antonov dan Volodymyr Usov, mantan kepala Badan Antariksa Ukraina. Pengembang mengklaim bahwa drone tempur ini dikembangkan dalam payung kemitraan dengan perusahaan ternama Ukraina, seperti Ivchenko-Progress, Motor Sich JSC dan Hydrobest LLC.

Dari desainnya, Ace One digadang dapat membawa payload amunisi seberat 1 ton dalam kompartemen internal (bomb bay). Dari video presetasi yang dirilis, diketahui bila Ace One ditenagai mesin turbojet TRDDF AI-322F. Penggunaan mesin turbojet menjadikan tampilan Ace One terbilang besar, yaitu punya panjang 8 meter, lebar bentang sayap 11 meter dan bobot maksimum saat lepas landas 7,5 ton. Bicara kecepatan, Ace One disebut-sebut dapat melesat sampai level high subsonic (Mach 0,95).

Kelompok pengembang Ace One menyebut bahwa drone ini punya radius tempur 1.500 km dan dapat terbang sampai ketinggian 13,5 km. Dilihat dari video, drone stealth Ukraina ini punya banyak kesamaan dengan Lockheed Martin RQ-170 Sentinel dan S-70 Rusia.

Biaya awal satu kompleks yang terdiri dari tiga drone dan satu unit ground control station ditaksir mencapai US$12-13 juta. Harga tersebut dinyatakan oleh pengembang dalam siaran pers saat ajang “Weapons and Security 2021.”

Sebagai negara yang berkonflik dengan Rusia, inovasi dan percepatan industri pertahanan di Ukraina berjalan dengan cepat. Selain Ace One, industri Ukraina juga tengah mengembangkan sejumlah desain drone intai dan kombatan. Di antaranya seperti Sokil 300, yang merupakan drone kombatan MALE (Medium Altitude Long Endurance) pertama rancangan Ukraina. Lalu dari kelompok startup juga merilis low cost drone interceptor. Drone intai Ukraina yang sudah battle proven juga ada, yaitu A1-SM “Fury” yang dioperasikan selama konflik di Donbass.

Baca juga: Dubes Rusia Khawatir Atas Penjualan Drone Bayraktar TB2 ke Ukraina

Industri drone di dalam negeri harus berpacu dengan waktu, mengingat tantangan konflik ada di depan mata. Sepanjang kebutuhan militer belum dapat dipenuhi di dalam negeri, maka model impor mau tak mau harus dijalankan. Sebagai catatan, Ukraina merupakan pengguna drone kombatan Bayraktar TB2 buatan Turki dan beberapa drone kamikaze lansiran Israel. (Gilang Perdana)

3 Comments