Ternyata Ada Kaitan Antara Sean Connery dan Jet Tempur MiG-21 “007”
|
31 Oktober 2020, aktor kawakan pemeran James Bond, Sean Connery telah berpulang pada usia 90 tahun di Nassau, Bahama. Dibalik rekam jejak panjang filmografi pria asal Skotlandia ini, rupanya mendiang Sean Connery punya ‘kaitan’ tersendiri dengan sosok jet tempur interceptor buatan Uni Soviet, MiG-21 Fishbed. Yang dimaksud bukan sembarang MiG-21, melainkan MiG-21 yang dibawa kabur dari Irak ke Israel pada tahun 1966.
Baca juga: Sisi Lain MiG-21F-13 Fishbed C, “AK-47 of The Air” TNI AU
Mengutip sumber dari akun Twitter Israeli Air Force @IAFsite, disebutkan Sean Connery pernah bertandang pada tahun 1967 ke Tel Aviv. Dalam kunjungan tersebut, besama dengan KSAU Israel Mayor Jenderal Moti Hod, nampak sebuah foto Sean Connery berpose di samping MiG-21 yang dibawa kabur oleh pilot Kapten Munir Redfa. Yang lebih spesial, ternyata nomer pada pesawat yang menjadi barang spesial pada zamannya tersebut, diberi nomer 007.
Tidak begitu jelas, apakah pemberian nomer 007 memang terkait kedatangan Sean Connery atau tidak, yang jelas Sean Connery hadir di Tel Aviv kala itu untuk mempromosikan sekuel terbaru James Bond – “You Only Live Twice.” Dah hingga kini, MiG-21 “007” masih dapat dilihat di museum Dirgantara AU Israel yang berlokasi di Lanud Hatzerim, kawasan padang pasir Negev.

Merujuk ke sejarahnya, Kapten Munir Redfa yang telah didekati oleh agen Mossad (Operation Diamond), ia berjanji untuk menerbangkan MiG-21 Fishbed ke Israel dengan syarat keluarganya dibawa keluar dari Irak dan dibayar US$300.000. Israel pun setuju. Keluarga Radfa diam-diam dibawa ke Israel. Sementara Redfa menunggu penugasan untuk terbang latihan jarak jauh untuk digunakan sebagai kesempatan mendarat di Israel.
Pada 16 Agustus 1966, saat berada di dalam pesawat MiG-21F-13 Fishbed C dengan beban penuh bahan bakar Redfa memisahkan diri dari formasi dan menuju Israel. MiG-21 terbang di Yordania dan memasuki wilayah udara Israel di selatan Laut Mati ke jalur penerbangan yang diberikan oleh orang-orang Israel yang akan menghindari deteksi radar Yordania .

Kabarnya dua jet tempur Hunters milik AU Yordania sempat mengejar MiG. Tetapi Redfa terbang dengan kecepatan tinggi dengan ketinggian sekitar 30.000 kaki sehingga mustahil dicegat. Apalagi jalur penerbangan dari MiG-21 untuk masuk Israel dipilih jauh dari daerah-daerah yang dengan cepat bisa dijangkau.
Segera pembelotan itu menjadi headline dunia. Uni Soviet pun menuntut kembalinya pesawat. Jelas, Israel menolak permintaan tersebut bahkan dengan santuy menuliskan nomor 007 ke pesawat yang mencerminkan cara James Bond dalam upaya mendapatkan pesawat itu. Israel pun mengakui jika Fishbed adalah jet tempur yang sangat baik. MiG-21 mampu terbang tinggi, tetapi memiliki kelemahan dalam soal tenaga. Saat diuji tarung dengan Mirage III, kemampuannya tidak jauh berbeda.

Pesawat ”007” juga bergabung dalam layanan QRA (unit reaksi cepat) ketika Perang Enam Hari. Pesawat itu dicat dengan garis garis-garis merah untuk mencegah kesalahpahaman agar tidak justru diserang oleh Israel sendiri. Selain itu MiG-21 007 juga dikirim ke AS pada Januari 1968, untuk dievaluasi bersama dengan MiG-17 yang berhasil ditangkap.
Sebagai informasi, jenis MiG-21 “007” serupa persis dengan yang digunakan oleh TNI AU pada dekade 60-an. MiG-21 generasi awal ini punya ciri khas tersendiri yang mudah dikenali, yaitu desain kaca kanopi, varian MiG-21F mengadopsi pintu kokpit yang dibuka dengan mendorong kedepan. Sebaliknya pada varian MiG-21 yang lebih modern, pintu kokpit dibuka dengan mendorong ke samping kanan. (Bambang Samsudin)
Bismillah kenapa tidak hidupkan kembali skadron f.5 tiger 2,hawk mk.53 dan talon lumayan dari pesawat tempur itu bisa melatih dasar dasar latih tempur TNI.AU
cina msh produksi pswt ini dgn nama FTC2000… lebih powerfull dan murah…. tapi ga bkl dilirik lah sama indonesia hhhhhhhhhh…
Inilah alasan Rusia mendowngrade Alutsista untuk ekspor, agar kemampuan asli Alutsista mereka tidak jatuh ke barat.