Cina Kembangkan “Starlink Killer” Anti Satellite Microwave Weapon – ‘Potong’ Komunikasi Antara AS dan Taiwan
|Aksi satelit Starlink di atas langit Ukraina rupanya bukan hanya membuat gerah Rusia, Cina sejak dini juga telah mewaspadai konstelasi ribuan satelit komunikasi Starlink, khususnya dalam potensi untuk mengganggu kepentingan militer Sang Naga dalam ekspansinya. Setelah mengoperasikan radar anti satelit “Starlink” SLC-18P dan rencana pengiriman 13.000 satelit untuk menandingi dominasi Starlink, kini Cina tengah menguji sistem senjata anti satelit – Anti-Satellite Weapon (ASAT) terbaru.
Baca juga: Tandingi Dominasi Starlink, Cina Siap Kirim 13.000 Satelit ke Orbit Rendah Bumi
Dari laman South China Morning Post – scmp.com, disebutkan Cina mengklaim telah mengembangkan sumber daya kompak yang secara drastis dapat mengurangi ukuran senjata gelombang mikro berdaya tinggi dan mampu ‘merusak’ sistem satelit Starlink.
Perangkat ini dapat menghasilkan daya hingga 10 gigawatt, dengan frekuensi 10 pulsa per detik. Energi berintensitas tinggi yang dihasilkan oleh perangkat ini dapat menghasilkan pancaran gelombang (microwave beams) mikro yang cukup kuat untuk merusak drone, pesawat terbang, dan bahkan satelit.
Tim yang mengembangkan perangkat baru ini dipimpin oleh Shu Ting dari College of Advanced Interdisciplinary Studies di National University of Defense Technology di Changsha, provinsi Hunan. Umumnya, sistem pasokan energi yang mampu menghasilkan keluaran daya setinggi itu tampil serba rumit, besar, dan menempati banyak ruang.
Namun, apa yang dirancang ilmuwan Cina ini dikembangkan bersama dengan semua komponen yang diperlukan seperti kapasitor dan sistem kontrol, yang dapat ditampung di rak buku karena ukurannya yang kecil. Perangkat ini memungkinkan untuk dipasang di truk atau kendaraan taktis lain, memfasilitasi serangan tak terduga pada target musuh yang melewati langit.
Perangkat listrik yang dibutuhkan dapat dihubungkan terus menerus ke jaringan listrik kota. Namun demikian, tim menghadapi beberapa tantangan saat mencoba membuat perangkat ini beroperasi secara efisien. Menurut para ilmuwan Cina, menghasilkan listrik berdaya tinggi dalam perangkat kecil dapat menyebabkan kegagalan yang sangat besar. Dalam percobaan awal mereka, aliran listrik pada tegangan yang sangat tinggi mengakibatkan korsleting yang membakar isolator yang mengeras.
Menurut perancang senjata, pulsa elektrik harus hampir sama dan mempertahankan output penuhnya bahkan setelah beberapa tembakan. Kendala yang ketat ini menimbulkan rintangan tambahan untuk beberapa komponen vital, seperti sakelar dan bahan isolasi. Mereka mengklaim bahwa korsleting menghilang setelah mereka menemukan cara menghilangkan gelembung mikroskopis di gliserin.
Menyusul penggunaan efektif satelit Starlink dari SpaceX saat melawan Rusia di Ukraina, beberapa ahli mencatat bahwa militer Cina telah mempercepat pengembangan high-power microwave weapons. Jenis senjata ini relatif murah untuk memblokir komunikasi satelit atau merusak sistem kelistrikan satelit secara permanen.
Sementara, cara menghancurkan jaringan Starlink, yang telah meluncurkan ribuan satelit ke orbit dekat Bumi, menggunakan rudal anti-satelit konvensional akan sulit baik dari sudut pandang teknis maupun finansial.
Ben Lewis, seorang Analis pertahanan yang berfokus pada pengembangan militer Cina dan masalah keamanan Taiwan, mengatakan, “Kami telah melihat betapa efektifnya Starlink dalam memfasilitasi komunikasi di Ukraina, dan Cina mengkhawatirkan kegunaan potensialnya untuk Taiwan, atau pasukan AS dalam campur tangan pada skenario kontingensi Taiwan.”
Laporan terbaru, mengutip perkiraan baru-baru ini dari para ilmuwan di militer Cina, bahwa untuk merusak satelit diperlukan kekuatan pancaran gelombang mikro yang besar, seperti di gigawatt atau lebih tinggi.
Baca juga: Deteksi Satelit Mata-mata, Cina Perlihatkan Radar Anti Satelit “Starlink” SLC-18P
Untuk menghalangi operasi AS melawan pasukan Cina dalam krisis Taiwan, maka Cina akan berusaha untuk menonaktifkan atau menghancurkan satelit AS menggunakan senjata ASAT. Dengan mengeliminasi satelit AS di Taiwan, maka akses komunikasi dan kendali AS pada drone dan rudal jelajah akan terganggu secara signifikan. (Gilang Perdana)
Indonesia bisa membuat satelit berteknologi itu untuk pertahanan dan memutuskan komunikasi agresor..
China makin lama makin mengerikan. Bahkan melebihi Russia.
Ternyata china serius dalam mengembangkan kapabilitas militernya. Kalo head one on one, USA vs China, China lebih unggul.